Kegundahan

4.8K 286 27
                                    

Phuwin sangat bingung dengan tingkah pond. Saat ini bahkan pond sedang mengantar mereka

"Disini?" Tanya pond sembari melihat bangunan rumah susun itu

"Iya tuan. Terimakasih sudah mengantar kami"-phuwin

"Tunggu. Lantai berapa kau tinggal?" Pond menghentikan phuwin yang ingin keluar

"Lantai 3"-phuwin

"Ada lift disana?" Tanya pond lagi

"Tidak. Kenapa tuan?" Tanya phuwin

"Biar ku antar"-pond

"Tidak usah tuan"-phuwin

"Kau menolak?" Tanya pond dengan tatapan tajam

"Ma-maaf tuan"-phuwin

Pada akhirnya phuwin menurut.

Pond menggendong gemi dan menyuruh phuwin berpegangan pada tangannya

Sangat lambat namun pond tetap sabar karena dia bisa melihat phuwin susah payah naik tangga

"Ssshhh" ringis phuwin namun dengan suara sangat kecil

"Kenapa? Sakit?" Tanya pond

"Tidak apa-apa tuan"-phuwin

Setelah di lantai dua pond berhenti sejenak

"Tunggu sini. Jangan bergerak" ucap pond dingin

Pond naik bersama gemi ke lantai 3 dimana itu lantai rumah sewa yang phuwin tinggali

"Tunggu bentar yah sayang" ucap pond pada gemi

Pond kembali ke lantai dua dan langsung menggendong phuwin

"Tu-tuan tidak" ucap phuwin kaget

"Kenapa? Di gendong force kau tidak masalah" ucap pond kesal sambil mulai menaiki tangga

"Hah?. A-aku takut. Ini tangga" ucap phuwin pelan

"Berpegangan kalau takut" ucap pond dingin

Phuwin mengalungkan tangannya di leher pond dan menutup matanya

Pond melihat wajah phuwin dan bibir cantiknya yang phuwin jilat. Mungkin karena rasa gugup dan takut. Namun sialnya itu membuat sesuatu dalam dirinya menegang

Pond buru-buru memfokuskan dirinya lagi. Dia sudah berjanji pada ibunya untuk tidak menyakiti phuwin. Dia bisa di bunuh ayahnya kalau sampai ketahuan. Namun yang terpenting adalah tiba-tiba dia tak ingin menyakiti phuwin.

Pond menurunkan phuwin saat sudah di lantai 3

"Yeahhh yeahhhh" antusias gemi

"Tuan maaf tapi saya tidak bisa mengajak mu ke rumah kami untuk singgah. Ada satang dan dia sangat tidak bisa mengontrol emosi nya. Mohon mengerti tuan" ucap phuwin tidak enak

"Tidak apa-apa." Pond berjongkok dan mengelus rambut gemi.

"Daddy pulang yah"-pond

Phuwin terkejut mendengar itu

"Tuan jangan seperti itu. Dia masih kecil dan dia mungkin akan menaruh harapan besar padamu" ucap phuwin memberanikan diri

"Kenapa?. Biarkan saja lagipula aku ayah dari adiknya juga. Apa kau ingin force yang gemi sebut Daddy?" Tanya pond kesal dan memandang phuwin tajam

"Bukan begitu tuan" ucap phuwin pelan

"Sudah. Aku mau balik" pond berdiri dan sebelum dia pergi dia sempat mengelus perut phuwin dan rambut phuwin sebentar. Hal itu membuat wajah phuwin memerah. Dia tidak mencintai pond tapi ini kali pertama nya mendapatkan perlakuan seperti itu dari seseorang.




Sick 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang