[20] Kembaran Alisya dan Leo

774 57 10
                                    

Jadilah pembaca yang bijaksana yang menghargai karya penulis setelah menikmati karyanya
———

"Wah gila, ada air terjun" ucap Leo dan Azis speechless melihat air terjun di bandara Singapura.

"Fotoin gue, dong!" Ucap Leo menyuruh Nadir.

"Gue juga"

"Kita juga pengen" ucap Leni menggandeng tangan Lena dan Alisya.

"Kita foto sama-sama aja" usul Nadir.

"Terus siapa yang pegang hpnya?" Tanya Aldi.

"Gue aja!" Jawab Alisya yang langsung diragukan oleh teman-temannya.

"Kalian semua menunduk. Biar gue kelihatan tinggi" titah Alisya yang langsung dituruti mereka.

"Awas kepala lo" kesal Lena pada Azis.

"Rambut lo, Len" ucap Aldi menggeser rambut Leni dari wajahnya.

"Sya, muka gue nggak kelihatan" ucap Leo.

"Cepetan, Alisya. Leher gue sakit, nih" keluh Nadir yang hanya kelihatan kepalanya.

Cekrek!

"Nih, udah"

"Sekarang biar gue yang pegang hpnya" ucap Aldi karena lebih tinggi dari semuanya.

"Gue nggak kelihatan" keluh Alisya.

Cekrek!

"Wah, kurang ajar lo, Al" ucap Alisya melihat hasil foto karya Aldi yang membuatnya seperti anak SD diantara mereka.

"Terima aja kalo nasibnya pendek" ucap Nadir yang ketularan mulut Azis.

"Mana jepitan! Gue jepit ya, mulut lo" sarkas Alisya.

Setelah menyelesaikan perdebatan yang tidak dimenangkan oleh siapapun itu karena Alisya langsung diseret paksa oleh Lena.

🍥🍥🍥

"Gimana penampilan gue?" Tanya Lena meminta pendapat untuk hari pertama jalan-jalan di Singapura tidur beberapa saat di hotel.

Kaos biru lengan pendek dipadukan dengan celana selutut berwarna putih membuat penampilan Lena terlihat segar.

"Bagus! Kalo gue?" Tanya Alisya yang membuat Lena ingin tertawa akan kegemasan Alisya.

Pakaian yang dikenakan Alisya mampu membuatnya terlihat seperti anak SMP. Alisya memadukan kaos merah muda dan rok kodoknya berwarna biru jeans.

"Lo yakin? Aduuh, gimana kalo lo jadi adek gue aja. Gue bakal manjain lo, kok" ucap Lena mencubit pipi Alisya kuat-kuat.

"Pipi gue sakit!" Bentak Alisya.

"Maaf-maaf, tapi lo beneran nggak mau jadi adek gue aja?" Tanya Lena yang benar-benar menginginkan Alisya.

"Nggak lah"

"Kalian, gimana penampilan gue?" Tanya Leni yang memakai baju lengan panjang dan celana panjang berwarna cream.

"Bagus, sih. Tapi lo yakin? Diluar panas banget" ucap Alisya memberi saran.

"Ini aja" ucap Leni yang mulai meneliti pakaian yang dikenakan Alisya.

"Alisya! Lo kok imut, sih? Mau nggak jadi adek gue aja?! Gue kasih permen, deh!"

"Lo nggak pikirin dulu tawaran kita?" Tanya Lena membuka pintu hotel khusus tiga orang dan tentunya diisi oleh mereka.

"Kalian masih waras, kan?"

"Gue yakin yang lain juga kayak kita" ucap Leni memakan permen karetnya.

"Lo Alisya? Kok mengecil, sih?" Tanya Leo yang memang ingin menjemput ketiga gadis ini, terkejut melihat penampilan Alisya dan mulai mengukur tinggi badannya dengan Alisya.

ALISYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang