[24] Azis with his first love in Singapore

593 38 38
                                    

Jadilah pembaca yang bijaksana yang menghargai karya penulis setelah menikmati karyanya
———

"Setelah dari rumah sakit, kita langsung ke apartemen?"

"Kenapa, enggak?"

"Cielah" sahut mereka kompak.

Aldi, si kembar, dan Alisya hanya terdiam mendengar ocehan aneh dan receh yang dikeluarkan Azis, Leo, dan Nadir yang ikut-ikutan. Entah karena telah berteman lama dengan mereka atau malah sudah beradaptasi dengan baik. Tapi Alisya, Aldi, dan si kembar berharap semoga mereka bisa mendapat hidayah ketika telah menjadi orang tua kelak.

"Apaan sih, lo pada. Nggak malu dilihatin tuh cewek-cewek?" Ucap Leni kesal mendengar celotehan mereka.

"Mereka lihat kita itu karena ganteng, iya nggak?" Ucap Nadir yang dulunya seorang pemalu tapi sekarang pede nya mencapai langit.

"Yoi!" Sahut Azis dan Leo.

"Mereka bukan lihat kalian tapi nih, orang" ucap Alisya menunjuk Aldi yang disetujui Lena.

"Nah, kalo yang ini gue setuju" ucap Leni.

"Terus gue nggak ganteng?" Tanya Nadir pada Leni dan Alisya.

"Ya ganteng lah. Kan lo laki"

Jawaban dari Alisya membuat Nadir tersenyum. Tanpa aba-aba Nadir mengambil potret dirinya dan Alisya untuk membuat abang-abang nya cemburu setengah mampus. Aldi yang saat itu berada di samping kanan Alisya sontak membulatkan matanya terkejut.

"Kalo mau foto ajak-ajak kita, dong" ucap Leo merangkul bahu Nadir.

"Gue pengennya foto sama Alisya"

"Sama kita juga, napa. Buat kenang-kenangan, ntar"

Setelah mengatakan itu, Azis mengambil kamera yang diberikan Aldi padanya. Tentunya dengan cepat mereka semua bersiap dan berpose yang bagus untuk berfoto bersama. "Satu... Duaa.... Tiiiiga!"

Cekrek!

"Gila! Ganteng banget, gue" ucap Azis hasil fotonya.

"Cantik" gumam Azis yang didengar oleh Alisya.

"Jelas, siapa dulu, dong" ucapnya dengan pede.

"Bukan lo, Sya. Tapi cewek yang baru aja lewat pakai mobil" ucap Azis menunjukkan fotonya.

"Kira-kira namanya siapa?" Ucap Aldi.

"Kenapa lo? Tertarik sama dia? Terus Alisya, lo buang? Jangan dibuang ya, kasihan. Takutnya yang ngambil bisa jagain berlian ini dengan cermat" ucap Nadir beruntun.

Aldi yang kesal hanya bisa menatap Nadir jengkel. "Apa hubungannya coba. Gue hanya pengen tahu aja, namanya" bela Aldi.

Alisya menaikkan sebelah alisnya. "Biarin aja napa. Gue juga pernah tertarik sama orang yang lewat"

"Siapa tuh, Sya?" Tanya Leni.

"Nggak tahu. Tapi ganteng, sewaktu gue ke kafe ada orang ganteng lewat, gue lihatin aja dia tapi malah lihat balik terus senyum ke gue. Awalnya gue udah pede kalau tu cowok suka sama gue, eh tahunya dia samperin gue terus bilang, 'Dek, kakaknya kemana? Atau orang tua adek?' tanya dia sambil kasih gue permen"

Aldi yang mendengarnya sontak menatap Alisya khawatir. Tidak hanya Aldi, yang lainnya pun sama. "Bahaya itu, Alisya! Bisa jadi dia penculik yang mau jual elo!" Ucap Aldi.

"Bener tuh! Kenapa nggak laporin aja ke bokap lo?" Tanya Leo dan Azis.

"Siapa dia? Kasih tahu ciri-cirinya biar gue bantuin tangkap tuh orang" ucap Nadir.

"Kalian sabar dulu, gue belum selesai ceritanya" ucap Alisya.

"Terus kelanjutannya?" Tanya Leni.

"Jadi sebenarnya dia itu takut gue diculik seseorang sampai sendirian. Dia juga bawa istrinya dan anaknya yang masih kecil buat jagain gue berjam-jam. Masalahnya gue nggak bisa kasih tahu kalau gue lagi main ke tuh kafe karena mereka nggak ngebiarin gue ngomong. Mereka kira gue lagi ketakutan karena diculik sampai akhirnya ayah gue datang karena gue nggak pulang-pulang. Terus ayah malah dimarahi karena nggak bisa jagain anaknya" ucap Alisya menjelaskan semuanya.

"Syukur deh, lo nggak kenapa-napa" ucap Leni bernapas lega.

"Kalo Alisya kenapa-napa, dia nggak akan ada disini sama kita" ucap Azis yang ada benar nya juga, tapi untuk saat ini adalah mensyukuri keselamatan Alisya.

Tanpa kerasa mereka akhirnya tiba di apartemen milik Ketty untuk membiarkan Leni beristirahat disana. Awalnya Ketty menyuruh mereka untuk menaiki taksi tapi Leni menolak karena dirinya ingin menikmati kebersamaan mereka saat ini.

"Gede juga nih, apartemen" ucap Aldi.

"Emang bapak lo berbisnis sama nyokap kembar berapa lama di Singapura?" Bisik Nadir. Hanya Nadir yang tahu rencana Alisya.

Alisya mengendikkan bahunya tidak tahu. Ya mana dia tahu, Alisya tidak ingin tahu mengenai perusahaan karena itu cukup berat untuknya pikul.

Bruk!

Seorang gadis tidak sengaja menabrak bahu Azis hingga keduanya terjatuh. Itu karena Azis yang kurang berolahraga hingga tidak bisa mempertahankan tubuhnya hingga terjatuh hanya karena seorang gadis.

"So-sorry. I'm so sorry" ucapnya berulang kali dan panik karena mendapat tatapan Alisya.

"Cute" gumam gadis itu melihat kearah Alisya yang berpenampilan layaknya anak kecil karena rok kodoknya.

Gadis itu sama dengan gadis yang tidak sengaja tertangkap kamera saat mereka semua berfoto.

Azis yang kembali berdiri tegak ingin protes tapi begitu melihat wajah gadis itu, detak jantung Azis berdetak dua kali lebih cepat layaknya seseorang yang baru habis lari maraton.

"What is your name?"

Gadis itu tersentak, seolah tersadar bahwa dia telah menabrak seseorang. "Ah, i'm Chesi" ucap Chesi menerima uluran tangan Azis.

"I have to go, i'm sorry again (Aku harus pergi, sekali lagi aku minta maaf)" setelah mengatakan itu Chesi menunduk seolah meminta izin sebelum pergi.

Azis menatap punggung Chesi tanpa berkedip sedikitpun. "Jatuh cinta, lo?" Tanya Leo.

Azis mengangguk.

"Seorang Azis menyukai seorang gadis hanya karena cinta pandangan pertama?!" Ucap Leni, dkk terkejut hingga mata mereka hampir terbuka lebar.

Azis Jaelani merupakan seorang anggota OSIS di bidang tukang edit dan seorang pecinta game yang selalu memenangkan turnamen antar sekolah dan juga terkenal karena mulutnya yang sebelas-dua belas dengan Alisya tidak membuat banyak siswi dari berbagai sekolah mundur begitu saja.

Walaupun wajahnya tidak bisa dibilang biasa saja itu, tidak pernah sekali pun jatuh cinta. Malah karena keahliannya dan kepopulerannya mampu membuat semua siswi kepincut sama Azis. Tapi untuk kali ini, pertama kalinya Azis yang mencintai seorang gadis dan tentunya jauh dengan kampung halamannya.

🍥🍥🍥

Jangan lupa vote and komennya, dan bagikan ke teman-teman kalian agar mereka tahu dan menikmati keseruan di cerita ini

Jangan lupa follow author @sanyalwira

Alisya-> @alisyahaven_
AXERION -> @gang.axerion
Azlan -> @azlan.dhanurndra
Xackery -> @xackery.srnd
Elgar -> @elgar.abhimanyu
Raymond -> @raymond.dmnch
Immanuel -> @immanuel.prtm
Oliver -> @oliver.hvn
Nadir -> @nadir.aldiano

See you

ALISYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang