🔞
🐺🐮
Note : ini masih satu universe sama chapter 'Spurt'
"eh, kaget."
Jeongwoo yang baru saja bangun tidur dari sepulang kuliah tadi, hingga tak jadi menguap gara-gara melihat Junghwan tengah duduk manis di meja makan sambil membaca buku. Dahinya berkerut, ada mesin aneh menggunakan selang, tersambung dengan sesuatu yang menyedot dada Junghwan.
"ngapain sih ngeliatin gue gitu banget?" protes Junghwan yang terganggu.
"alat pijet?"
"tolol, ini namanya mesin pumping buat nyedot asi. dokter nyaranin pake ini, gue disuruh nampung asi daripada dibiarin netes-netes"
"yaelah, diboongin dokter lo. nyedot tete mah mulut gue juga bisa─aduh, sakit!" Jeongwoo mengaduh karena bokongnya ditendang Junghwan.
"dah sana pergi, asi gue seret lagi liat muka jelek lo sore-sore"
Jeongwoo tidak terima muka tampan paripurnanya ini dibilang jelek, mencubit pipi Junghwan sekilas sebelum kabur ke kamar mandi menghindari amukan.
"HEH SETAN LO, HOBI BANGET SIH BIKIN GUE BADMOOD?!"
Junghwan cemberut, mematikan mesin pompa asi. Total sore ini hasil pumpingnya ada sekitar empat kantong dari sisi kanan dan sisi kiri. Lumayan banyak, karena rencananya hendak ia berikan pada Lisa, salah satu tetangga kontrakan yang mempunyai bayi. Kebetulan perempuan itu sedang butuh asi untuk sang buah hati, lalu Junghwan dengan senang hati menawarkan miliknya yang sudah tumpah-tumpah ini.
"kemana? barusan pulang ngampus, dah mau pergi lagi" tanya Junghwan, melihat Jeongwoo yang sudah rapi.
"bentar lagi ada acara, gue bagian dekor. mana ada istirahat"
"yaudah. oiya hampir lupa, gue mau minjem laptop lo buat ppt. deadlinenya tar jam 12 malem, sama mau nitip satu es krim alfabrot hehe"
Jeongwoo mengangguk, menyalakan motor. "hm, kalo gue sempet mampir. bikin ppt doang ya, jangan buka-buka file lain"
"gak bakal, tau gue isinya download an bokep semua"
"alah, tar lo liat juga demen"
Junghwan mendecih tidak terima, lalu menutup pagar. Ia segera berganti pakaian dengan kaus yang disetrika kemarin dan bersiap mengantarkan kantong-kantong asi ke rumah Lisa.
"aduh, kok sakit sih.." Junghwan menggerutu, memijat dadanya yang sudah tak terlalu bengkak setelah 'diperas' tadi, namun masih terasa pegal dan berat.
"ck, malah netes. pumping lagi kali ya?"
Junghwan tidak jadi mengantarkan sekarang, kembali mengambil alat pompa asi yang tadi sudah disimpan untuk ia pakai lagi. Siapa tau ia mendapatkan beberapa kantong tambahan, karena biasanya bahkan Junghwan bisa dapat 6-7 kantong sendiri setiap harinya.
🐺🐮
"hah, kok bisa ketinggalan?! segede gitu main ditinggal di kampus, tolol apa gimana??"
Jeongwoo menepuk dahi, mengomeli teman-teman yang lain. Bisa-bisanya mereka melupakan 3 buah sound system yang harusnya diangkut bersama pick up tadi menuju lokasi panggung penampilan. Padahal acara tinggal 2 minggu lagi, tetapi barang-barang penting yang Jeongwoo sewa kemarin belum juga diangkut menuju lokasi sampai hari ini.
"kak Sunwoo dari kemaren udah nge chat gue soal persiapan. gue juga udah sampe ngespam di grup jangan ada yang lupa barang ini, barang itu, udah dibagi tugasnya masing-masing"

YOU ARE READING
Vehement [WooHwan]
Fiksi PenggemarWooHwan Oneshot. 🔞 Jeongwoo, Dom Junghwan, Sub bakwanseember, 2024.