Producer

5.3K 212 43
                                        

🔞

🐺🐮





Brak!

Seisi studio rekaman terkejut mendengar buku yang dibanting ke meja. Pelakunya sang produser.

"saya udah bilang dari awal, kalo gak bisa nyanyi gak usah disini."

Junghwan membelalak, melepas headphonenya buru-buru dan mengejar produser Park, atau Jeongwoo, yang sudah marah itu. Ia memegang tangan Jeongwoo dan membungkuk berkali-kali. "kak, saya minta maaf. saya bisa nyanyi kok"

"buktinya tadi gak bisa?!"

"saya cuma gugup.."

"buta irama, nada kemana-mana, pake ketukan paling lambat pun masih gak pas, itu yang kamu sebut bisa?" potong Jeongwoo, menepis pegangan yang lebih muda. "kamu pulang deh, gak usah buang-buang waktu semua orang. apalagi waktu saya"

"uhm, kita coba sekali lagi ya, kak?"

"shut the fuck up."

Jeongwoo sudah terlanjur marah. Ia membanting pintu studio saat keluar. Junghwan menghela napas pasrah, pamit pada para staff yang sudah bekerja seharian ikut mempersiapkan debutnya.

"sialan tuh produser, marah-marah mulu! siapa juga yang mau ngeliatin muka marah lo yang jelek itu tiap hari?!" omel Junghwan pada angin, menyalakan korek api dan membakar sebatang rokok di mulutnya.

Maklum saja, masuk ke agensi ini dan debut sebagai penyanyi sama sekali bukan keinginan Junghwan, tetapi keinginan sang ibu. Ibunya sangat terobsesi berada di layar kaca, tetapi tidak diperbolehkan oleh nenek. Dan sekarang ia memaksa anak semata wayangnya untuk menuruti mimpi itu, dengan bekal dan keahlian nol besar tentang bidang tarik suara. Pantas memang Jeongwoo mengomel dan memakinya seperti itu, karena dari awal Junghwan tidak berniat untuk masuk ke industri hiburan.

"sendirian lagi disini?"

Junghwan tersenyum pahit ketika salah satu sahabatnya, Yuna, datang menghampiri dari dalam gedung. "iya sendirian"

"abis rekaman? gimana?"

"gitu deh, gak ada kemajuan"

"udahlah, lo mending keluar aja. daripada bayar terus?" tanya Yuna, ikut melihat ke langit seperti yang Junghwan lakukan.

"gak segampang itu. gue gak bakal diterima sama ibu dirumah kalo belom jadi"

Yuna berdecak. "padahal biaya nambah kontrak buat trainee juga gak murah, lo sendiri yang bilang mending uangnya buat lo lanjut kuliah"

"lo sendiri gimana? jadi debut berenam sama Jiyoon?"

"jadi lah, ada Yerim juga"

Junghwan menghembuskan napas frustasi, mengusak-usak rambut. "kayaknya yang dari kelas B cuma gue yang gak dapet-dapet approval dari tahun kemaren"

"lo mau tau gimana caranya?"

"ya latihan?"

Yuna menggeleng, mendekat ke Junghwan dan membisikkan sesuatu.

"hah, gila lo ya?! kak produser udah punya pacar, eh, apa istri ya? ya pokoknya itu lah!" pekik Junghwan, terkejut mendengar cara licik dan tidak disangka-sangka yang Yuna katakan.

"gak penting tolol, yang penting lo bisa ambil hatinya. katanya mau cepetan debut?"

"tapi kan..ck, udah ah salah gue emang ngedengerin lo, yun"

"lo pikir gue cepet dapet member ama approval cuma modal latihan ama duit? ya gak lah! harus pake siasat juga!"

Junghwan melamun sambil mengetuk-ngetuk rokoknya, membuang sisa abu yang sudah terbakar.

Vehement [WooHwan]Where stories live. Discover now