Part 2

2.8K 103 5
                                    

SEKALI LAGI GRATIS!







Matahari menyinari didesaku,tepat dihari minggu,aku terbangun dikasur besarku yang tentu saja dibelikan oleh bapakku.

Aku menoleh kearah jam dinding yang menunjukan pukul setengah 7 pagi,aku sudah biasa bangun pagi mungkin sudah kebiasaanku setiap hari.

Mengumpulkan sejenak kesadaranku,5 menit usai,aku berdiri lalu melangkah menuju pintu kamar membuka lalu melihat lorong rumah yang berhubung dengan ruang tamu dan ruang belakangku.

Aku berjalan menuju teras rumah karena setiap pagi pasti bapakku akan ngopi disana dengan bertelanjang dada dengan dibalut sarung mahalnya.Sudah pasti aku cuci mata melihat bapakku.

Dan benar saja!.

"Pak"

"Eh,baru bangun,dek?" tanya bapakku dengan memanggilku sebutan Adek ,karena dari kecil kedua orang tuaku memanggil sebutan.

"Iya pak,bapak udah dari tadi ngopi?" tanyaku basa basi sembari duduk disampingnya.

"Udah dari tadi" balasnya.

Setelah balasan tersebut suasana menjadi canggung karena bapakku sangat kaku dengan semua anaknya.Bapak yang menatap kedepan,aku yang menatap bentuk badannya terutama teteknya yang berbentuk gempal sangat mulus dan sedikit berbulu diputingnya.

"Adek"

"Eh iya pak" sadarku.

"Nanti kamu lulus SMA,langsung mau kuliah?" tanya bapakku dengan pandangan lurus kedepan.

"Gatau pak,mungkin adek libur 1 tahun dulu,gapapa kan,pak?" tanyaku.

Bapakku menoleh kesamping menatapku dengan tatapan khasnya yang lembutnya kepadaku.

"Gapapa,itu terserah adek aja,bapak ngikut jalannya adek aja" balas Bapak.

"Makasi pak,udah ngertiin adek"

"Jangan makasi,kamu anak bapak,anak bungsu yang bapak sangat sayangi,mungkin adek aja yang mendapatkan perlakuan istimewa dari bapak dibanding kakakkmu yang lainnya" ucap Bapak tersenyum.

Lalu bapak membuka kedua tangannya mengkode untuk memeluknya,dengan segara aku memeluknya.

Grep!

'Hangat' batinku.

Aku merasakan kehangatan ketika memeluk tubuh bapakku,mungkin karena ia tidak memakai baju jadi pelukanku langsung menyentuh kulitnya.Kurasakan elusan dirambutku dan dipunggungku.

"Walau bapak kaku ke anak anak bapak,tapi sebenarnya bapak sayang banget kesemua anak bapak mungkin ibu aja yang bisa melakukan itu,adek tahu kan kalau bapak itu penuh gengsi,hahahaha" ucap Bapak yang masih memelukku.

Aku ikut tertawa mendengarkan itu,jarang sekali aku mendengarkan tawa bapak yang sangat renyah ditelingaku.

Bapak mendorong lembut lalu menatap mataku dengan tatapan sayunya.Ia tersenyum lalu melenggang pergi dari kursinya.

Aku bengong sejenak,bukan karena perkataan bapak tadi tapi aku bengong karena baru kali ini aku menyentuh tetek bapakku yang berbentuk itu.Kenyal!.

Sebenarnya aku ingin menggoda bapakku tapi bagiku ini bukan waktu yang tepat.Butuh pengalaman juga dan waktu yang sangat pas,mungkin kedepannya aku akan merelakan keperawananku untuk pria paruh baya yang aku coba untuk melakukan hal itu.

Aku sudah memikirkannya sejak dulu tentang hal tersebut dan menjalani lebih dalam tentang dunia homo.

.
.

Setelah kegiatan berpelukan tadi,kini aku berada ruang makan yang diisi oleh bapak,ibuk,dan tentu saja aku.

"Adek,nanti mau kemana?" tanya ibu.

"Gatau bu,liat aja nanti,adek gatau kemana" balasku.

"Pak,itu tempat yang ada di deket air terjun,sudah bapak suruh orang perbaiki" tanya ibu ke bapakku.

"Sudah bu,kemarin bapak suruh" balas bapakku sambil menyuap nasinya.

"Bu,habis ini adek kayaknya mau kerumah Farhan deh" ucapku yang tiba tiba kepikiran tentang rumah Farhan,temenku.

"Iya,hati hati aja nanti kesananya"

"Hati hati" singkat bapakku.

Setelah acara makan pagi,aku langsung menuju kerumah Farhan temenku.Seangkatan dan teman bangku kelas juga.

Dijalan yang dikelilingi sawah aku bertemu pekerja bapakku,namanya Pak Asep.

"Den Arya" sapanha

"Pak Asep,mau kemana pak?" tanyaku.

"Ini mau ketempat sungai,disuruh bapak" balas Pak Asep.

"Ohh..kalau gitu Arya duluan ya,pak" pamitku.

"Oh,mari den"

Aku pun melanjutkan perjalanan menuju kerumah Farhan.Sampai didepan rumahnya langsung aku memanggilnya sambil mengetuk pintu rumahnya.

Tok

"Farhan!" panggilku.

Tak lama sahutan dari arah dalam rumah terdengar,tak.berselang lama terlihat orang yang kupanggil.

"Eh lu,ngapain?" tanya Farhan.

"Temenin gue dong,nanti ada wisatawan lokal kesini,bantuin gue jadi pemandu" balasku.

"Tahu kan?" tanya Farhan sambil mengkode dengan tangannya.

"Tenang,seperti biasa"

"Yaudah,bentar gue mau gantj baju dulu"

"Cepetan sana"

Aku lantas berbalik menghadap arah jalan didepan rumahnya.Terlihat orang yang aku kenal mendekat kerumah Farhan.

"Arya,mau cari Farhan?" tanyanya.

"Iya pak,ini Farhan lagi ganti baju" balasku yang ternyata Bapak Farhan yang bernama Pak Herman.

"Yaudah,bapak masuk dulu ya" balas Pak Herman.

Aku mengangguk,memikirkan kembali tentang menggoda pria paruh baya aku menjadi kepikiran untuk menggoda Pak Herman,karena kulihat wajahnya sedikit nakal dan bisa digoda pikirku.

Kalau rame author lanjut!



PESONA BAPAK-BAPAK DESATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang