Part 7

2K 91 6
                                    

Aku menjadi terangsang karena ulah bapakku,entah ia secara sadar atau tidak meremas pantatku,tapi aku hanya diam,kita diam tidak mengobrol sama sekali.Tapi bapak tetap mengelus,menepuk nepuk pantatku.

Kami yang berada disudut tempat dikelihatan jelas oleh orang lain kalau orang tersebut penasaran dengan tempat kami.Sangat jelas kurasakan usapan tangan kasarnya dipantatku.

Aku melirik sedikit kearah jendolannya yang kelihatan jelas didepan mataku.Sangat besar!.

'Besar banget' batinku.

Kubayangkan apakah kontol bapak seperti kontol Pak Kusno besar dan tebal,apa mungkin lebih besar dan gede?,aku terus memikirkan hal itu sampai aku tidak sabar remasan tersebut semakin keras dan semakin jelas.

Aku baru sadar ketika bapak tangannya menyelusup kecelanaku,dan sekarang ia meremas remas pantatku langsung dengan tangan kasarnya.Sangat terasa tangan kasar hasil jerih payahnya itu meremas pantat mulusku.

Kulirik keatas bapak tetap memandang keatas tapi tangannya tetap meremas pantatku secara langsung,mengelus,meremas sediki itu yang kurasakan.Aku sebenarnya ingin ngomong tapi mulutku serasa ada yang menahannya jadi aku hanya diam saja,toh elusannya sangat nikmat bagiku.

Hari sore,udara yang sejuk dan elusan bapak dipantatku membuat aku sedikit mengantuk dibuatnya.Sebenarnya aku ingin tidur dipaha bapak dan menikmati elusan darinya juga,tapi karena ini bukan rumah jadi sebisa mungkin aku tahan untuk tidak tidur.

"Adek"

"Iya pak"

"Dulu kecil bapak sering nepuk pantat adek,eh sekarang udah besar aja,adek juga ngikut gen ibuk banget ya,ini pantat adek aja mulus banget aja,pasti adek ngerasa tangan bapak yang kasar" ucap bapak.

"Iya pak,adek juga kangen masa kecil dulu,kakak udah nikah jadi gak ada yang ajak adek berantem lagi dirumah" ucapku yang mengenang masa kecilku.

"Hahahaha iya,bapak inget pas adek nangis rebutan ayam goreng sama kakak"

"Jangan dingetin lagi lah pak"

"Hahahaha"

Bapak tertawa sembari masih mengelus pantatku,ia malah semakin meremasnya.Dan sekarang kurasakan jarinya memainkan lubangku,kurasakan jarinya mengusap ngusap lubang pantatku.

Apakah bapak dengan sadar melakukannya?,dan juga aku sebenarnya ingin sekali mengelus jendolan bapak yang sangat besar itu.Tapi aku ragu takut bapak tersinggung apa yang kulakukan.

"Adek sudah besar ya,ini pantatnya udah ada bulunya" ucapnya dengan gamblang.

"Pak...ini diluar" ucapku dengan malu.

"Hahaha gapapa"

Dengan tangan gemetar aku mencoba meraih gundukan celanannya.Reaksinya malah diam dan terus mengusap ngusap pantatku,aku semakin berani karena itu,sekarang bukan mengusap aku mencoba memegangnya.

Keras!

Kontol bapak sudah ngaceng kurasakan digenggaman tanganku.Tebal dan besar!.

"Shhh.."

Desahan kecil yang kudengar keluar dari mulut bapak,aku semakin meremas remasnya dan mengelus pas bagian kepala kontolnya.Sungguh sekarang aku malah ingin membuka relesting celananya dan mengambil benda ngaceng tersebut.

Apakah sesuai dengan tubuh bapak yang gempal dan bucit,atau malah sebaliknya.

"Buka aja dek"

Kata yang buat aku kaget,aku mendongak keatas melihat wajah berkumisnya mengangguk,aku lantas mengubah posisiku yang tadi kesamping menjadi tengkurap,aku membuka relesting bapak.Dan benar saja celana dalamnya sudah menggunung tinggi,aku menurunkan sedikit celana dalamnya dan kontolnya langsung menyembul keluar.

Besar dan tebal!

"Pegang aja gapapa"

Dengan tangan gemetar aku mencoba memegangnya,saking tebalnya tanganku tidak bisa menggegam semua batangnya.Warnanya yang sawo matang,kepala kontol yang seperti helm,dan jembutnya yang ada warna putihnya,apalagi batang kontolnya yang berurat sedikit.

"Shhhh...."

Desahan kecil kembali terdengar dari mulut bapak ketika aku memegang kontolnya.Tangannya masih aktif memainkan lubangku dengan mengusap ngusapnya.

Tidak menyangka bahwa hari ini aku bisa memegang kontol yang membuat diriku,sangat besar dan tebal!.Sebenarnya aku ingin menjilati percum yang berada dikepala kontolnya,tapi aku tidak ingin bertindak lebih jauh takut bapak memarahiku.

"Ahhh..pak" kagetku karena satu jarinya masuk kedalam lubangku.

"Sakit dek?" tanya bapak menoleh kebawah.

"Enggak cuma kaget aja" ucapku sebenarnya tadi sakit,tapi aku mengatakan tidak karena ingin bapak bermain lebih lagi dalam lubangku.

"Duhh..bapak pengen lagi,bisa bantu bapak kan?" tanya bapak yang membuat aku kaget.

Aku mengangguk mengadah keatas,aku kembali menatap kontolnya dan menggerakkan tanganku naik turun,kembali terdengar suara desahan dari mulut bapak.

"Shhhh..ohhhh..kenapa tangan adek halus sekali..ouhhhh"

"Gak tau pak"

Clok!Clok!Clok!

Kontol bapak makin membesar apalagi kepala kontolnya juga mengembang besar,aku semakin ingin menghisapnya!.

Saat mengocok kontol bapak tiba tiba deringan ponsel berbunyi disaku celana bapak.Bapak langsung menyuruh berhenti mengocok,ia juga melepas tangannya dan mengambil ponsel tersebut.Aku juga melepas juga dan kembali duduk tegak.



PESONA BAPAK-BAPAK DESATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang