Part 5

3.3K 103 2
                                    

Dibelakang Pak Kusno masih memeras pantatku,aku berjalan kikuk dibuatnya.Tangan kasarnya sangat mengenai titik seksualku.

"Pernah diginiin gak,hmm?" bisik Pak Kusno.

"Pak,jangan gini pak" ucap aku mencoba menghentikan gerakan Pak Kusno agar ia menduga aku risih dibuatnya.

"Sttt..pantat kamu kenyel,enak dientot nih" bisik lagi Pak Kusno.

Tubuhku seketika menegang ketika mendengar perkataan Pak Kusno,aku menoleh kesamping melihat Pak Kusno dengan senyum menggodanya.

Saat tangan Pak Kusno mencoba menyelinap masuk kedalam sela celanaku,tiba tiba bapakku memanggil dari depan.Aku langsung berlari kecil mencoba juga melepas dari tangan Pak Kusno.

"Ada apa pak?" tanyaku setelah sampai disamping bapakku.

"Ngapain dibelakang,sini sama bapak"

"Iya pak"

Aku menoleh kebelakang melihat Pak Kusno senyum penuh arti.Aku langsung mempalingkan pandanganku menuju kedepan.

Sampai dikebun bapakku,mereka langsung mengeliling,saling berpencar menikmati kebun bapakku.Aku menunggu disebuah pos penjaga sekaligus gerbang masuk kebun bapakku.

Tersisa aku,bapakku dan Pak Kusno yang nampaknya mereka saling berbincang satu sama lain.Farhan sudah sedari tadi tidak ikut sebab sudah ada bapakku yang ikut.

Kulihat lihat,bapakku dan Pak Kusno sangat tampan dan juga berbadan gempal,terutama Bapakku melebihi sedikit badan Pak Kusno.Tiba tiba aku membayangkan kedua pria paruh baya tersebut saling mengentot lubangku dan juga aku ingin mendengar suara desahannya.

Sejenak aku menggelengkan kepalaku mengusir pikiran kotor itu.Aku tidak ikut nimbrug karena canggung dengan Pak Kusno saat kejadian tadi.Jujur saja remasannya sangat nikmat bagiku,ingin rasanya pantatku diremas remas lagi oleh Pak Kusno.

Tapi aku tidak mengungkapkan jati diriku kalau aku sebenarnya suka pria terutama pria seperti Pak Kusno.Karena aku berpikir kedepan kalau aku mengungkapkan jati diriku ke Pak Kusno bisa bisa Pak Kusno terus memakai diriku.

Aku sudah berjanji perawanku untuk bapakku tercinta walau lama untuk menggodannya dan menghancurkan imannya.

Saat menuju kedepan aku melihat Pak Kusno sepertinya berjalan meninggalkan bapakku,aku menghampiri bapakku lalu bertanya.

"Pak Kusno mau kemana,pak?" tanyaku.

"Gatau katanya cari angin,bapak ke Pak Asep dulu"

Aku mengangguk,rasa penasaranku ke Pak Kusno sangat tinggi lantas aku menyusul langkah Pak Kusno yang nampaknya seperti jalan keluar dari kebun.

Saat diluar aku menoleh kanan kiri,mengira ngira Pak Kusno berjalan kemana,insting ku mengatakan kekanan,aku langsung menuju jalan kanan.

Jalan kanan terdapat banyak pohon lebat,dan tinggi-tinggi.Aku terus berjalaj sampai aku mendengar suara desahan wanita yang nampaknya aku kenal.

"Ahhh..entot bang..."

Aku semakin mengecilkan langkahku ketika mendengar suara itu,jantungku berdetak kencang.

Sampai aku tercengang melihat Pak Kusno mengentot ibu temanku Farhan.Bu Surti.

Aku melihat dengan jelas dengan tubuh gempal Bu Surti itu sedang menungging menerima sodokan dari belakang oleh Pak Kusno.

Aku bingung siapa yang mulai menggoda,bagaimana mereka kenal,dan siapa yang mulai duluan.Yang aku ketahui Ibu Surti itu sangat lembut dan baik dimataku.Tapi sekarang kata itu hilang sekejap mata.

Kontolku ngaceng bukan karena melihat Ibu Suryi tapi melihat bagaimana bentuk tubuh Pak Kusno yang begitu gagah walau kontolnya terhalang Ibu Surti.

Aku melihat tetek Ibu Surti bergelayut maju mundut seiring sodokan dari Pak Kusno.

"Ahhhmm..becek juga..yaa..kamu..ini..."

"Niatnya pengen kencing malah dapat memek lober gini..."

Kontolku semakin ngaceng dan keras mendengar suara geraman Pak Kusno.Aku melihat Ibu Surti melolong minta ampun ketika Pak Kusno menyodok keras dan menghentak hentakkan kontolnya tapi Pak Kusno tidak memberi ampun.

Sampai dimana Pak Kusno menggeram hebat lalu kulihat ia mencabut kontolny lalu menembak diatas pantat Bu Surti,tembakannya sangat panjang sampai di tengkuk Bu Surti.

Kulihat Pak Kusno mengadah sembari mengocok kontolnya mengeluarkan spermannya.

Lantas mereka saling memakai baju dan langsung pergi tanpa mengucapkan sepatah kata.Aku langsung sembunyi dibalik pohon besar.

PESONA BAPAK-BAPAK DESATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang