Disekolah,aku sudah berada dihalaman sekolah bersama teman temanku salah satunya Farhan.
"Tuh liat,Pak Rejo lagi hamil 4 bulan,hahahahah" tujuk temanku ke arah guru yang bernama Pak Rejo.
Kami kompak tertawa ketika mendengar lelucon dari temanku,aku menatap Pak Rejo yang sedang bicara dengan murid lainnya.Dilihat lihat Pak Rejo ini sangat ganteng walau tidak seganteng bapak,apa mungkin karena cara pandangku udah beda?.Entahlah tapi sekarang aku memandang pria paruh baya udah beda.Pasti kalian ada ya wkwkwkkw
"WOI,LIATIN APA?" tepuk temanku.
"Bangsa*,kagak ada" balasku.
"Kelas yok,mau masuk"
Kami pun kekelas,aku yang paling belakang kembali melirik Pak Rejo yang masih berbicara.Menatap sejenak kemudian aku masuk kekedalam kelas.didalam kelas tidak ada yang menarik,semua membosankan menurutku.Dan pandanganku terhadap wanita sudah biasa tidak seperti dulu,berbanding balik dengan pandanganku terhadap pria paruh baya yang seumuran dengan bapak.
Aku sudah yakin,kalo orientasi sexualku sudah berubah.
.
.
Selama jam pelajaran sekolah,aku hanya melamun sepanjang jam pelajaran,sampai ditanya sama temanku katanya tumben ngelamun dikelas.Kujawab saja lagi mikiran sesuatu,kini aku berada dihalaman sekolah,menunggu Farhan yang sedang buang air besar.Aku menatap bosen halaman sekolah,orang yang aku tatap pagi hari ini.Tampaknya menghampiri ku,Pak Rejo dengan tas gandeng disatu pundaknya.
"Lagi nunggu siapa?" tanya Pak Rejo.
"Nunggu teman pak" balasku dengan sopan.
"Arya,pak" ucapku karena kulihat Pak Rejo bingung.
"Ohh...Arya,kamu kelas IPA kan" ucap Pak Rejo.
"Iya pak"
Pak Rejo lantas duduk disampingku,kuliaht kesamping ternyata dari samping kelihatan jelas bentuk wajahnya yang sama teksturnya seperti bapak,mungkin hampir seumuran dengan umur bapak.Tapi kata temanku tadi benar,perut Pak Rejo buncit bukan buncit besar tapi masih standar lah menurutku.Rambutnya sedikit beruban tapi tipe rambutnya sama dengan bapak,begitupun dengan kumisnya.Apakah orang dulu suka memiliki kumis?.
Karena melamun sambil menatap Pak Rejo,membuat aku tidak sadar kalo orang yang sedang aku tatap,menepuk nepuk pahaku.Aku tersadar ketika merasakan cubitan dari paha ku.
"Aww.."
"Baru dicubit baru sadar kamu,Arya" ucap Pak Rejo.
"Maaf pak,ada apa pak" tanyaku.
"Lagi nungguin siapa?" tanya Pak Rejo.
"Teman pak,lagi buang air besar" balasku.
"Yaudah bapak duluan ya"
"Iya pak,hati hati"
Pak Rejo pun meninggalkan aku yang sedang menatap pantatnya yang sangat padat dan tercetak jelas dicelananya.Ah memikirkan hal tadi,membuat aku tidak bisa menatap jendolan celananya.Mobil Avanza melewatiku yang ternyata itu mobil Pak Rejo,dia mengebel ku saat melewatiku.Dan akhirnya Farhan datang dengan tergesa gesa.
"Lama kali lu,lu coli ya?" tanyaku dengan mata memincing.
"Ngawur aja lu,perut gue sakit tadi,yok pulan udah sore" ajak Farhan.
Kami pun segera menuju parkiran,hanya kami yang tersisa disekolah,saat sampai diparkiran sekolah hanya tersisa motor aku.Aku langsung mengambil motor dan Farhan langsung duduk dibelakang,disepanjang perjalanan Farhan banyak mengoceh,dan tadi dia mendengar ada desahan desahan dibelakang toilet,karena Farhan takut,dia cepat cepat menyelesaikan buang air besarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
PESONA BAPAK-BAPAK DESA
FantasíaKisahku yang menjelajahi setiap pria paruh baya didesaku.Menjadi pemandu objek wisata didesaku membuat aku cuci mata ketika melihat wisatawan lokal yang aku sukai bentuk wajah dan perawakannya. Ingin mencoba untuk merasakan sensasi rasanya ditusuk o...