Bagaikan memiliki dua kepribadian. Jika bersama Metheo, Megan akan berubah manja, manis dan imut, tapi jika sudah bersama orang-orang, dia akan berubah menjadi pribadi dingin, cuek dan cukup tegas.
seperti saat ini dia sedang duduk dengan angkuh dan tatapan dingin di depan seorang karyawannya.
“Penggelapan dana perusahaan, pemalsuan data,” ujarnya dengan suara dingin. Ia menyandarkan punggungnya pada sandaran kursi, menatap lawan bicaranya dengan tatapan datar.
“Mana yang kau lakukan pembelaan terlebih dahulu, Hans?” Lanjutnya, langsung menyebut nama lawan bicaranya, padahal karyawannya itu mungkin saja lebih tua dari ayahnya.
”Aku sangat membenci kesalahan, walaupun itu kesalahan kecil yang dilakukan oleh karyawanku. Tapi, apa-apaan ini? Kau berani sekali mencuri dan mengelabuiku?” emosi Megan tersulut, padahal dia sudah sangat bermurah hati kepada seluruh karyawan yang bekerja kepadanya dengan membayar jasa mereka dua kali lipat lebih tinggi dari perusahaan lain.
“Maafkan aku. Aku mohon maafkan aku, aku berjanji tidak akan melakukannya lagi. Aku mohon maafkan aku,” ujar pria tua yang bernama Hans itu dengan badan bergetar ketakutan.
“Keluarlah dari ruangan ini dan jangan pernah kembali lagi ke perusahaan ini! Kau dipecat!” Suara Megan terdengar mendominasi ruangan itu.
”Ta-tapi … aku mohon maafkan aku, aku tidak akan ….”
”Keluar!”
Mendengar perintah mutlak dari sang atasan, dengan terpaksa pria tua itu keluar dari ruangan atasannya.
”Buat semua perusahaan yang akan dia masuki tidak akan merekrutnya!” Perintah Megan kepada sekretaris pribadinya.
”Baik, Nona,” jawab sekretaris itu sesopan mungkin. Kemudian keluar dari ruangan Megan setelah membungkuk sopan kepada Megan.
Pria yang menjadi sekretaris Megan bernama Elnathan Alvadres. Alasan Megan merekrut pria itu adalah pria itu lulusan terbaik dari universitas Harvard dan terbukti juga dengan cara kerja pria itu walaupun baru beberapa bulan bekerja dengannya.
setelah sekretarisnya keluar. Megan langsung mengalihkan pandangannya kepada sang kekasih.
Yup! Megan dan Metheo sudah beberapa bulan ini menjadi pasangan kekasih meski dunia mereka berbeda.
”Aku merindukanmu,” ujar Megan yang memindahkan duduknya ke atas pangkuan Metheo.
”Aku dari tadi selalu bersamamu,” jawab Metheo.
”Aku ingin selalu seperti ini denganmu.” Megan melingkarkan tangannya pada leher Metheo, kemudian membenamkan wajahnya pada pundak kokoh pria itu.
”Kenapa beberapa hari ini kamu begitu manja, hm?” Tanya Metheo, mengusap dengan lembut kepala Megan. Namun, lagi-lagi kejadian yang sama seperti kemarin terulang lagi.
Keadaan tangan kirinya yang mengusap kepala Megan tiba-tiba berubah menjadi transparan, dan tangannya tidak bisa lagi menyentuh kepala Megan. ‘Ada apa denganku?’
Megan semakin mengeratkan pelukannya pada leher Metheo, seakan ia tidak mengizinkan Metheo pergi sedikit pun darinya dan sifatnya beberapa hari ini selalu manja kepada Metheo, padahal biasanya dia akan selalu mengumpat, merutuk dan menyampaikan kalimat-kalimat kasar lainnya.
“Katakan, apa yang kamu rasakan?” tanya Metheo, membalas pelukan Megan dengan tangan kanannya.
”Entahlah. Aku juga takut kehilanganmu,” jawab Megan jujur.
”Kenapa? Bukankah kamu sudah memiliki semuanya?”
”Jika aku dihadapkan dengan pilihan harta ini atau kamu, aku akan tetap memilihmu. Walaupun aku tidak memiliki uang lagi, aku tetap memilihmu, Metheo.” Entah kenapa air mata Megan mengalir begitu saja membasahi bahu Metheo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hantu Tampan Penghuni Rumah Kosong 21+++
Random⚠️🔞🔞🔞🔞🔞🔞⚠️ Megan tidak menyadari bahwa rumah yang ia beli adalah rumah bekas pembunuhan beberapa tahun silam. Beberapa hari tinggal di rumah itu Megan tidak merasakan apa-apa dan juga tidak terjadi apa-apa. Hingga suatu pagi dia terbangun dal...