17. iseng dan m3sum

111K 2.1K 384
                                    

‘Megan bangun. Sekarang sudah pagi.’ Megan merasakan bisikan halus di telinganya. Tubuhnya diguncang dengan pelan. Namun, bukannya bangun dan membuka mata, tidurnya malah semakin nyenyak dan semakin mengeratkan pelukannya kepada makhluk kasat mata yang saat ini tengah ia peluk.

‘Megan …..’ suara halus itu kembali terdengar, meski seperti bisikan angin, tetapi cukup jelas di telinga Megan.

“Mmm … sebentar lagi. Aku masih mengantuk,” jawab Megan dengan suara serak khas bangun tidur.

‘Jika kau tidak bangun sekarang, maka aku akan melakukan morning s*x denganmu,’ bisikan halus dari makhluk itu kembali terdengar dengan penuh ancaman, membuat Megan dengan cepat membuka mata dan mendudukkan tubuhnya. Dia melihat sekeliling dan tidak menemukan siapa-siapa.

Sedetik kemudian dia baru ingat bahwa dia tinggal bersama makhluk yang tidak kasat mata. Dia meraba bagian di sebelahnya dan merasakan keberadaan makhluk itu di sana. Kemudian, dia kembali merebahkan tubuhnya dan meletakkan dagunya di atas dada makhluk itu dengan mata yang terpejam seraya memeluk makhluk tidak kasat mata tersebut.

”Bisakah kamu memasakkanku sesuatu? Aku sangat lapar,” tanyanya. Ternyata perlakuan manisnya itu karena menginginkan sesuatu.

‘Bisa. Syaratnya kau harus memberikanku ciuman terlebih dahulu.’

Megan mendongakkan kepalanya. Dia merasakan sapuan lembut yang dingin pada bibirnya. Walaupun ia berpikir makhluk di depannya adalah makhluk yang mengerikan, tetapi dia sama sekali tidak keberatan dengan ciuman itu. Dia tidak tahu apa alasannya, yang terpenting dia merasa nyaman.

”Nghhh ….”

Dia melenguh ketika makhluk itu menyedot kuat lidahnya. Entah dari kapan, sekarang dia sudah berada di atas perut makhluk itu.

Ciuman semakin dalam. Makhluk itu menciumnya dengan intens dan dia terbuai dengan ciuman yang memabukkan.

Tangannya mengalun di leher makhluk itu, sedangkan tangan makhluk itu berada di pinggangnya dan semakin lama semakin bergerak naik sembari menekan pada kulitnya sehingga semakin membuatnya semakin terbuai.

Tidak berselang lama, tangan makhluk itu tertuju ke arah depan dan meremas dengan lembut bongkahan kenyal Megan.

”Ughhh … sudah, aku harus ke kampus,” ucap Megan sembari membuka matanya dan dia melihat pakaiannya sudah terangkat. Serta posisinya saat ini terlihat aneh, dia bagaikan melayang, padahal dia berada di atas perut makhluk itu.

Dia kembali menurunkan bajunya. Beranjak dari atas hantu itu dan turun dari tempat tidur.

Matanya memperhatikan tempat tidurnya yang bagaikan tidak ada siapa-siapa di sana. Kemudian kembali mendekati tempat tidur itu dan meraba-raba tempat hantu tersebut sebelumnya. Tangannya masih merasakan keberadaan hantu itu di sana.

“Kamu tetaplah di sini. Jangan mengikutiku dan jangan mengintip,” ujar Megan memberi peringatan kepada makhluk itu.

’Kenapa? Tidak ada yang perlu kau sembunyikan lagi. Aku sudah melihat seluruh bagian tubuhmu, bahkan aku sudah merasakannya,’ jawab makhluk itu.

“Tapi tetap saja. Aku tidak suka kegiatanku diintip,” jawab Megan dengan kesal. Sekarang dia berani kesal kepada makhluk itu, padahal sebelum-sebelumnya dia sangat ketakutan.

“Sekali lagi aku peringatkan kepadamu, jangan mengintipku,” ucapnya. Menunjuk ke arah makhluk itu berada. Kemudian dia melangkah mundur dan memasuki kamar mandi.

Seusai, dia keluar dengan sebuah jubah mandi yang menutupi tubuhnya. Ia sama sekali tidak merasakan hawa dingin di kamar itu.

“Metheo, apakah kamu di sini?” tanyanya. Berjalan ke arah tempat tidur dan meraba tempat tidur tersebut, tetapi dia tidak merasakan keberadaan makhluk itu di sana.

Hantu Tampan Penghuni Rumah Kosong 21+++ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang