Part 4 : Déjà Vu

178 17 0
                                    

Angin musim semi berhembus masuk dari celah-celah jendela kamar Ye Na. Hari ini adalah hari pertamanya masuk sekolah di semester kedua. Jujur saja, Ye Na sangat tidak ada niat sama sekali untuk ke sekolahnya itu. Bukan niat untuk belajar, ia hanya tidak berteman baik dengan teman-teman sekelasnya. Go Eun Mi berbeda kelas dengannya saat kelas 2. Itu membuatnya selalu datang ke kelas Eun Mi saat waktu istirahat. Ruang kelas Go Eun Mi, yaitu kelas 2-1 berada satu lorong dengan ruang kelas Ye Na.

"Kim Ye Na! Bangunlah.. nanti kau terlambat ke sekolah sayang." Teriak ibunya dari luar kamar. Orang tua nya pulang ke Korea Selatan seminggu yang lalu untuk bekerja lagi di Seoul. "Iya eomma." Jawab Ye Na seadanya. Dengan mata yang setengah terpejam, Ye Na berjalan ke pintu kamar dengan sempoyongan. Ye Na berjalan ke arah kamar mandi untuk sikat gigi. Baru saja setengah pintu kamar mandi terbuka, teriakan memekik dari dalam kamar mandi membuat mata Ye Na terbelalak.

"Hey, Kim Ye Na! Kau mau mati? Appa belom selesai mandi! Tutup lagi pintunya cepat!" Ayah Ye Na mengusir anaknya itu dengan teriakan panik. "Hahahaha, salah sendiri kau tidak mengunci pintunya appa. Bersyukurlah, aku tidak melihat apapun." Ye Na masih saja tertawa walau sudah duduk di meja makan. "Sudahlah Ye Na, ini makan rotinya. Cepat habiskan ya, sikat gigi, dan paka seragammu." Ibu Ye Na berjalan dari arah dapur membawa piring yang di atasnya roti bakar isi coklat keju kesukaan anaknya itu. "Terima kasih eomma, selamat makan." Ye Na melahap penuh roti, mengunyah, dan menelannya dengan tidak sabar. Ye Na sungguh kelaparan pagi ini sehingga ia menghabiskan rotinya dengan tiga gigitan saja. "Aku sudah selesai makan." Kata Ye Na sambil menaruh garpunya di atas piring dengan posisi terbalik. "Kau ini sudah seperti orang tida makan 3 bulan saja." Kata ibu nya mengambil piring kosong itu. "Memang eomma, aku tidak makan banyak selama kau pergi hehe." Ye Na nyengir ke ibunya dan bergegas siap-siap untuk ke sekolah.

---

Jung Young Min turun di halte bus persis di depan Mokjae High School. Baru saja turun dari bus, ia melihat teman sekelas nya yang cantik dan populer di sekolahnya. "Han Jin Kyung, tumben kau sudah datang jam segini." Yang dipanggil langsung menoleh dan menghampiri Young Min. "Entahlah, ini hari pertamaku sekolah di semester akhir. Tidak terasa ya, sudah mau lulus saja." Jin Kyung terseyum masam ke Young Min. Sayangnya, Young Min tidak melihat ke arah Jin Kyung. Tatapannya ke arah lain, yaitu seseorang yang baru saja keluar dari mobil dan melambaikan tangannya ke arah orang yang di dalam mobil. Ya, siapa lagi orang itu kalau bukan Ye Na.

"Hey kalian tidak berdua tidak sadar ya? Semua orang di sekolah memperhatikan kalian. Aku tidak mengerti kalian berdua kenapa begitu populer. Mengapa bukan aku saja yang populer." Tiba-tiba ada orang yang muncul di tengah mereka berdua. "Byun Ki Tae bodoh! kau mengagetkanku saja." Teriak Jin Kyung sambil memukul keras Ki Tae. "Aduh, baru saja masuk sekolah, kau memukul kepala ini. Makin bodoh saja aku." Ki Tae meringis mengusap-usap kepalanya. "Ayo kita ke kelas, aku merindukan teman-teman yang lain." Jin Kyung mengajak mereka berdua ke kelas, tapi menengok nya ke arah Young Min. Ki Tae langsung menarik tangan Jin Kyung berjalan ke arah kelasnya yang berada di lantai 3. Young Min hanya tertawa kecil melihat tingkah dua temannya itu dan berjalan mengikuti mereka.

Baru saja menginjak anak tangga pertama menuju lantai 3, Young Min menuruninya lalu mengintip isi kelas yang berada di sebelah tangga, kelas 2-3. Young Min tersenyum melihat satu orang yang sedang duduk sendirian melihat pemandangan di luar. Ia ingin sekali menyapa orang itu, tapi tidak tau caranya. Selamat pagi, Kim Ye Na. Semoga harimu menyenangkan... Young Min bergumam dan langsung menaiki tangga.

---

Teng... Teng... Teng...

Bel sudah berdentang tiga kali menandakan waktu pelajaran sudah berakhir. Ye Na merapihkan buku-buku dan alat tulis yang berserakan di atas meja lalu memasukkan semuanya ke dalam tas nya. Baru saja keluar dari pintu kelas, ia berpapasan dengan Young Min yang baru saja menuruni tangga. "Oh, hai Kim Ye Na kebetulan sekali ya." Jung Young Min menyapa Ye Na yang terpaku di tempat berdirinya. "Kak Young Min, bagaimana hari pertama nya?" Ye Na salah tingkah dan menanyakan hal tidak penting. "Menyebalkan. Semua guru menasihatiku untuk belajar lebih giat di semester terakhirku. Aku muak mengingat sebentar lagi akan ada ujian kelulusan dan ujian seleksi masuk universitas. Doakan aku sukses ya Kim Ye Na." Young Min nyengir di depan wajah adik kelasnya. Jantung Ye Na tidak terkontrol lagi dan berbunyi kencang. Ye Na sendiri takut kalau Young Min bisa mendengar degup jantungnya yang keras. "Iya, akan aku doakan selalu kak. Maaf, tapi aku ingin ke kelas 2-1 untuk bertemu dengan temanku." Kata Ye Na sembari pergi dari hadapan Young Min. Baru saja membalikkan badannya, ia melihat Lee Yoon Hee dan Kim So Yeon bertengkar. Deja Vu. Ya, kenangan manis tapi agak sedikit pahit pernah terjadi sebelumnya dengan orang-orang yang sama, tempat yang sama, bahkan waktu nya pun sama.

Setengah tahun yang lalu, hari kedua Ye Na masuk kelas 2. Ye Na tidak memiliki teman di kelas barunya sehingga ia sendirian saat keluar dari kelas. Ia ingin menghampiri Go Eun Mi di kelas 2-1. Hentinya terlangkah oleh suara yang sangat dikenalnya. "Hey, Ye Na. Klub Bahasa Inggris mulai aktif lagi ya besok. Pastikan dirimu datang ke ruang klub besok sepulang sekolah!" Teriak Byun Ki Tae dari belakangnya. Ye Na membalikkan badannya dan melihat orang yang di sebelah Byun Ki Tae. "Oh baiklah kak. Terima kasih infonya." Kata Ye Na kepada Byun Ki Tae, tetapi pandangannya terfoskus ke wajah Jung Young Min. "Sialan, aku lupa hari ini aku sudah mulai les matematika. 45 menit lagi kelas dimulai. Aku duluan ya, dadah." Ki Tae lari meninggalkan Young Min sendirian. Ye Na tentu saja tidak berani menyapa Young Min duluan. Ia langsung balik menuju kelas 2-1. Tiba-tiba ada yang menarik tangannya dari belakang. Ye Na membelalakkan mata sipitnya saat melihat wajah orang yang memegang pergelangan tangannya itu. Jung Young Min memegang tanganku? Jaga sikapmu Kim Ye Na.. Ye Na menarik nafas dalam-dalam untuk menenangkan dirinya.

"Jangan kesana, kau tidak lihat disitu sedang ada perkelahian?" Young Min mengajak Ye Na pergi dari tempat itu. Ye Na melihat ke depan ruang kelas Eun Mi yang sudah dilingkari oleh orang banyak. Ye Na melihat Go Eun Mi di antara lingkaran manusia itu. Spontan Ye Na melepas tangannya dari Young Min dan menghapiri Go Eun Mi. "Eun Mi, sedang apa kau disini? mari kita pulang." Ye Na menarik tangan Eun Mi untuk pergi dari situ. "Ini sangat menarik, lihatlah! Lee Yoon Hee sudah melakukan aksinya terhadap teman sekelasnya yang baru." Eun Mi menunjuk ke arah cewek yang sedang berbicara dengan nada marah sambil mendorong-dorong lawannya itu. Lee Yoon Hee adalah teman sekelas Ye Na dan Go Eun Mi saat mereka kelas 1. Belum lama perkelahian itu berlangsung, Ye Na sedang berbicara dengan Go Eun Mi sehingga tidak sadar kalau dua cewek yang sedang bertengkar itu menuju ke arahnya. Tiba-tiba...

Brukkk

Ye Na terjatuh karena tertabrak cewek yang didorong oleh Yoon Hee tadi. "Maaf Ye Na." Cewek ini melihat ke arah name tag ku dan menatap mataku memelas. Dua tangan hangat langsung menyentuhku dan membantu berdiri. "Kau baik-baik saja?" Suara cemas itu adalah milik Jung Young Min. Ye Na sudah terlalu lemas untuk kaget lagi. Ia terdiam saja sambil dirangkulkan tangannya itu ke bahu Young Min. "Sudahlah, kau harus kubawa ke UKS sekarang juga." Young Min menuntun Ye Na yang bersandar ke bahunya. Sepanjang perjalanannya, Ye Na sudah tidak mempedulikan orang-orang yang melihatnya dengan wajah sinis.

Sesampainya di UKS, didudukkannya Ye Na di ranjang, lalu Young Min mengambil kotak P3K. Young Min berbungkuk untuk mengusapkan kapas yang sudah ditetesi obat merah ke lutut Ye Na yang memar akibat terjatuh tadi. "Tadi kan sudah kubilang untuk tidak menghampiri perkelahiannya." Young Min memecah keheningan di langit-langit ruang UKS. "Aw sakit.. Maaf tadi aku melihat temanku dan ingin mengajaknya pulang. Aku selalu pulang bersamanya." Kata Ye Na sambil meringis kesakitan. "Tetap saja, tadi itu sangatlah ceroboh." Young Min menempelkan plester lalu membantu Ye Na berdiri. "Ih, aku benci Ratu Elizabeth ah terserahlah apapun julukannya, aku sangat tidak suka dengannya. Oh iya, terima kasih untuk tadi dan juga ini." Kata Ye Na sambil menunjuk plester di lututnya sambil tersenyum. "Biar kuantar kau ke halte bus, aku takut kau jatuh di tangga hahaha." Young Min tertawa lepas atas leluconnya sendiri. Baru kali ini Ye Na melihat Young Min tertawa seperti itu. Sisi lain lagi dari dirinya. Ye Na tersenyum kecil melihatnya.

Ya, kejadian ini sudah terjadi setengan tahun yang lalu. Tawanya, skinshipnya, Kepeduliannya. Ye Na tidak akan melupakan itu semua. Ye Na ragu kalau Young Min masih mengingat kejadian tidak penting itu. Entahlah, tapi bagi Ye Na setiap kejadian bersama Young Min adalah hal indah.

Kejadian bersama, bukankan itu dapat disebut dengan kenangan.

Another Side of YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang