Sepulang sekolah, Young Min langsung ke kantin untuk membeli minuman. "Ah, panas sekali hari ini." Baru saja ia menghampiri mesin penjual minuman, tiba-tiba muncul di samping kiri tubuhnya kaleng minuman jus jeruk yang disodorkan tangan kecil yang sangat dikenalinya. Sekilas bulu kuduk Young Min berdiri. "Kim Ye Na, kau sudah seperti hantu saja." Yang disebut namanya hanya terkekeh geli. Young Min mengambil kaleng minuman dari tangan Ye Na dan langsung meminumnya hingga tetes terakhir. "Hey! Aku kan belum bilang ini untukmu." Ye Na memukul kepalanya dengan keras. "Sorry, tenggorokan ini sudah kering sekali. Oh iya, kau mengikutiku kesini?" Tanya Young Min penasaran. "Kau gila? Mana mungkin aku mengikutimu seperti cewek-cewek itu?" Ye Na mendengus kesal sambil menunjuk gerombolan fans Young Min di sekeliling mereka.
---
Sebenarnya Ye Na memang mengikuti pacarnya itu. Ia melihat Young Min lari menuruni tangga. Ye Na baru saja hendak mengikuti Young Min dan tiba-tiba... Brukkkkk
Ye Na menabrak seorang laki-laki yang terburu-buru menuju kelas 2-1. Sekilas dilihatnya nametag cowok tersebut. Choi Hyun Soo. "Maaf sekali aku sama sekali tidak sengaja. Sekali lagi maafkan aku." Kata cowok itu dengan tempo cepat.
Mood Ye Na dibilang cukup buruk untuk memperpanjang masalah. Ye Na mencari punggung Young Min dan mengikutinya. Dilihatnya Young Min menuju ke mesin penjual jus. Ia ingat ia masih punya satu kaleng minuman tadi ia beli saat istirahat. Ye Na langsung menuju ke belakangnya dan menyodorinya minuman. "Kim Ye Na, kau sudah seperti hantu saja." Ucapan Young Min entah mengapa membuat mood Ye Na naik kembali. "Nanti aku mau ke taman dekat sekolah." Ye Na semacam memberi kode untuk Young Min supaya menemaninya. "Oh gitu, hati-hati ya." Kata Young Min sambil membuang kaleng bekas minumnya ke tempat sampah. "Bodoh! Pokoknya nanti kau ikut denganku." Ye Na berjalan mendahului Young Min keluar dari sekolah.
---
Taman bermain ini cukup sepi. Bahkan, anak-anak yang ada disitu dapat dihitung dengan jari saja. "Ye Na, jika aku sudah kuliah di tempat yang jauh nanti, kau masih menungguku bukan?" Jung Young Min menatap serius wajah orang yang duduk di sebelahnya. "Tentu saja, kau bodoh."Jung Young Min merasa aura di sekitar taman ini berbeda. Ia yakin Ye Na menyembunyikan sesuatu. "Ye Na, sebenarnya aku sudah diterima di univ..." "Selamat ulang tahun~ Selamat ulang tahun~ Jung Young Min, selamat ulang tahun!" Tiba-tiba datang dua orang teman dekatnya memberi kejutan. "Make a wish, Jung Young Min." Kata Han Jin Kyung yang membawa kue ulang tahun berbentuk persegi dengan angka 18 diatasnya. Young Min menyilangkan kedua tangannya di depan dada dan memejamkan mata. Tuhan, berilah semua orang di dekatku kebahagian yang sangat banyak. Amin.Setelah dititiup lilinnya, Ye Na menembakkan pistol berisi pita-pita. "Kau sudah merencanakan ini semua ya?" Young Min mencubit pelan pipi Ye Na. "Hehehe selamat ulang tahun, Jung Young Min." Ye Na tersenyum tulus kepadanya. "Eiii apa-apaan ini, cium dong pacarmu itu haha." Byun Ki Tae memprovokasikan Young Min yang langsung memerah wajahnya. Young Min menghampiri Ye Na sambil tersenyum. "Terima kasih, Kim Ye Na." Ia agak membungkuk untuk mencium bibir Ye Na.
Sontak semua orang yang ada di taman itu kompak berseru "Wooooooo" sambil bertepuk tangan. Muka Ye Na sangat merona seperti buah tomat. Kedua tangan gadis itu menutupi wajah mungilnya. Jung Young Min tertawa geli. "Baiklah, kalian hebat bisa ingat hari ulang tahunku. Bahkan aku pun tidak mengingatnya sama sekali. Akan kutraktir kalian di kedai jjajangmyeon di sebelah sana."
---
"Paman, aku minta empat porsi jjajangmyeon dan empat cola ya!" Teriak Byun Ki Tae ke paman pemilik kedai itu. Ye Na hanya diam membeku duduk di sebelah Young Min. Pikirannya masih tertinggal di moment kiss tadi. Jung Young Min bodoh...
Pikirannya terhenti ketika seorang gadis menghampirinya untuk memberi mangkuk jjajangmyeon untuknya. "Kim.. So Yeon?" Ucap Ye Na dengan hati-hati. Cewek itu menoleh dan menyapanya. "Oh, kau temannya Eun Mi ya? Aku adalah anak dari pemilik kedai jjajangmyeon ini. Nikmati saja waktumu disini ya." Kim So Yeon berbalik dan bekerja melayani pelanggan yang lain. Ye Na melihat Young Min sangat kelaparan dan langsung menyeluruput mie bumbu hitam itu. Mulut Young Min belepotan dengan kuah hitam yang membuatnya terlihat menggemaskan. "Aku heran mengapa aku mau berpacaran dengan orang jelek sepertimu." Kata Ye Na sambil melemparkan sapu tangan miliknya ke wajah Young Min. "Kau lupa ya kalau aku seniormu hah?" Young Min menjitak pelan puncak kepala Ye Na. Mereka berdua pun tertawa kencang sekali.
"Kim Ye Na, kau hebat sekali. Jung Young Min yang terkenal dingin seperti es, sekarang meleleh seperti batu es terkena sinar matahari. Kami berterima kasih padamu." Kata Han Jin Kyung sambil menepuk kedua tangannya. "Hahaha kau benar Jin Kyung. Young Min berubah seratus delapan puluh derajat dari sebelumnya. Hebat sekali memang Ye Na kesayanganku ini." Byun Ki Tae tertawa pelan. "Sudah sudah, hey Ki Tae, Ye Na kesayanganmu? Jangan berharap hahaha." Young Min mengangkat gelas cola nya dan bersorak "Untuk kesuksesan kita, bersulang!". Yang lain pun mengangkat gelas cola nya masing-masing dan bersorak serentak "Bersulang!"
---
Young Min merasa ini momen tepat untuk mengajak mereka semua membahas hal-hal yang lebih serius. "Tidak terasa sebentar lagi kita akan lulus ya." Young Min berusaha mengambil alih suasana. "Ya ampun, aku merasa belum siap untuk ujian kelulusan." Kata Ki Tae sambil mendesah pelan. Young Min tidak ingin basa-basi dan langsung to-the-point. "Sebenarnya saat kalian ujian kelulusan nanti, aku akan terbang ke Indonesia untuk melanjutkan kuliah disana. Aku sudah diterima dan tidak perlu mengikuti ujian lagi."
Hening seketika. Keheningan itu meliputi shock dan gembira mendengar berita tadi. Yang paling kaget adalah Ye Na. "W.. Wah, selamat kak! Kau hebat sekali!" kata Ye Na sambil tersenyum dan mengacungkan kedua ibu jarinya. Jelas sekali Young Min melihat senyuman itu hasil dibuat-buat. "Jadi, sebulan nanti kau akan belajar di Indonesia? Kau tidak bercanda kan?" Byun Ki Tae sudah benar-benar bingung apa yang ingin ia katakan untuk merespon pernyataan Young Min tadi.
Han Jin Kyung berusaha mencairkan suasana ini dengan mengalihkan topik "Ya sudah, ini bisa diomongi nanti. Sekarang mari kita makan kue ulang tahun untuk melanjutkan pestanya." Dipotongnya kue tersebut dan dibagi beberapa potong. Jin Kyung benci sekali dengan suasana canggung ini. Young Min merasa dirinya salah timing yang membuat Ye Na diam seribu bahasa. Pandangan Ye Na fokus ke mangkuk jjajangmyeonnya. Young Min agak mendekati Ye Na dan berbisik di telinganya. "Maafkan aku, Ye Na. Setidaknya kita masih bisa kontak satu sama lain. Kuberi pilihan untukmu, kau boleh memilih meninggalkanku dan pacaran dengan cowok lain atau kau akan bersedia menungguku."
"Aku..." Ye Na mengangkat kepalanya dan bulir-bulir air mata menetes dan lama kelamaan menjadi tak terbendung.
"Tidak, jangan dijawab sekarang kumohon. Jawablah di bandara nanti saat kau mengantarku pergi." Kata Young Min dengan berat hati dan mengelus rambut halus Ye Na.
Ki Tae dan Jin Kyung terdiam melihat adegan di depan mata mereka. Mungkin jika mereka berada di posisi Ye Na, pasti hancur sudah hatinya. Dilihatnya Ye Na berdiri sambil sedikit terisak dan berjalan menuju pintu keluar kedai itu. Young Min tidak tega untuk mengejarnya. Dilihatnya punggung pacarnya sampai benar-benar hilang dari pandangan.
Jika kau memilih untuk bertahan, apakah kau bisa menahan ini semua dari jarak 3287.40 mil jauhnya?

KAMU SEDANG MEMBACA
Another Side of You
RomanceApalah dia, hanyalah siswi kelas 2 di Mokjae High School yang sangat biasa saja. Begitu pikir Kim Ye Na tentang dirinya sendiri. Sungguh sangat tidak beruntung dirinya bisa menyukai senior yang level atas. Yang sangat populer karena ketampanan, kepi...