Perban yang diikat sangat merekat di sekitar kepalanya membuat Young Min mengeluh seharian. Kaki saja sulit digerakkan sehingga ia tidak keluar ruangan sekalipun. Baru saja tadi pagi ia dipindahkan ke kamar biasa. Setidaknya disini lebih nyaman... pikir Young Min.
Tanpa ada ketukan sekalipun, pintu kamar terbuka dan menampakkan seorang gadis yang kira-kira seumuran dengannya. Entah hubungan dekat apa yang mereka miliki, orang itu langsung masuk dan duduk di kursi sebelah ranjangnya. Young Min memperlihatkan ekspresi kebingungan yang menunjukkan kalau ia benar-benar tidak mengenal orang itu.
"Hai, Jung Young Min? Kau sudah merasa baikan?" Menarik. Belum juga berkenalan atau apa, orang ini langsung menyapanya.
"Aku baik-baik saja. Maaf, tapi kau ini siapa?" Tanya Young Min penasaran.
"Kau pasti tidak akan percaya kalau aku ini adalah pacarmu." Senyum kecil terlintas di wajah Asia Tenggara itu.
"Hmm ya mungkin memang tidak. Tapi, kalau memang itu faktanya ya mau diapakan hahaha." Ya, Young Min hanya tertawa sebisanya untuk mencairkan suasana yang kaku ini.
"Baiklah, kita mulai dari awal ya. Namaku Rosa, teman kuliahmu di Indonesia. Dan mulai hari ini aku adalah pacarmu." Kata cewek bernama Rosa itu sambil mengulurkan tangannya.
Bodohnya Young Min, karena merasa tidak mengingat apapun ia langsung percaya kalau Rosa itu benar-benar orang yang disukainya.
"Namaku Jung Young Min, mohon bantuannya ya." Young Min menyambut uluran tangan dari Rosa sambil menampakkan senyum manisnya. Dan begitulah, 'hubungan' itu pun terjadi.
-----------
"Permisi, selamat siang." Sapa Ye Na dengan ramah saat mengenali orang yang duduk di pojok kafetaria rumah sakit sendirian.
"Oh, kau temannya Young Min ya? Mari duduk sini." Wanita yang sangat elegan dan memiliki senyum seperti Young Min ini sangat baik sekali. Ye Na langsung duduk di kursi sebelahnya sambil menaruh gelas lemon tea nya di meja.
"Panggil saja aku Ye Na, hehe. Omong-omong bagaimana kabar Young Min?"
"Baik-baik saja. Terima kasih telah menanyakan kabar anak itu. Bagaimana denganmu nak?"
"Tentu saja cepat membaik, aku ini kan kuat." Kata Ye Na sambil menunjukkan eye-smile nya.
"Hahaha kau lucu juga nak."
"Oh iya, kalau saya boleh tanya... Young Min tidak terkena amnesia atau semacam itu kan?"
Pertanyaan yang dilontarkan Ye Na membuat ibu Young Min terdiam. Seketika raut wajah wanita itu berubah masam. Setelah cukup lama keheningan, barulah ia menjawabnya.
"Dokter mengatakan kalau anak itu terkena benturan yang keras di bagian kepala. Serta menginfeksi otak kecilnya, tepat di bagian sereberoserebelum sehingga membuatnya kehilangan memori."
Setelah menjelaskan itu, ibu Young Min mengangkat cangkir kopi nya dan langsung menghirup untuk memecah kecanggungan.
"Tapi saat ia sadar, ia mengenalimu kan..." Ye Na semakin tidak bisa mencerna dan mengaitkan apa yang barusan dibilang oleh ibu Young Min dengan kejadian di ruang kamar Young Min.
"Ya, untunglah amnesia itu tidaklah parah. Ia hanya kehilangan memori hidupnya selama 1 tahun terakhir. Ia mengenali dirinya sebagai murid Mokjae High School yang baru memulai kelas 3. Bocah malang... Andaikan aku bisa mengemblikan memori nya itu." Wanita itu semakin meratapi dan menyalahi dirinya sendiri seakan-akan dialah yang menyebabkan ini semua terjadi.

KAMU SEDANG MEMBACA
Another Side of You
RomanceApalah dia, hanyalah siswi kelas 2 di Mokjae High School yang sangat biasa saja. Begitu pikir Kim Ye Na tentang dirinya sendiri. Sungguh sangat tidak beruntung dirinya bisa menyukai senior yang level atas. Yang sangat populer karena ketampanan, kepi...