Semenjak kepergian Young Min, Ye Na bertingkah seakan-akan ia tidak memiliki siapapun lagi di dunia ini. Bahkan Go Eun Mi sekalipun. Bagaimana tidak? Terpisah kelas membuat jarak persahabatan mereka merenggang dan juga Eun Mi memiliki banyak teman baru. Tidak seperti Ye Na yang bahkan sudah di akhir semester tidak juga memiliki teman dekat di kelasnya.
Karena Ye Na sangat malas untuk pergi ke kantin sendiri, ia berjalan menuju atap sekolah untuk menghubungi Young Min yang ada di Indonesia. Sesampainya di sana, ia mencari kontak Young Min dan langsung memencet tombol video call. Ditatap nya layar handphone itu berharap wajah yang sangat dirindukannya segera muncul. Tidak ada jawaban dari Young Min. Dicoba nya sekali lagi, dan tiba-tiba..
"Halo?" Young Min menampakkan wajahnya di layar handphone Ye Na.
"Halo!" Ye Na baru kali ini melihat wajah Young Min setelah terakhir ia melihatnya di bandara.
"Kim Ye Na? Ada apa meneleponku?" Wajah yang sudah agak menghitam Young Min sangat dirindukannya. Senyuman manisnya itu terpampang jelas di depan mata Ye Na.
"Memangnya kenapa? Aku sangat merindukanmu tau." Ye Na berusaha tersenyum supaya terlihat tidak sedih.
"Ah, kau ini. Aku kira ada masalah apa. Hahaha. Aku juga sangat merindu.... YOUNG MIN, RAMEN NYA SUDAH MATANG."
Suara wanita. Young Min belum sempat menyelesaikan kalimat yang sangat ingin didengar oleh Ye Na. Wanita? Di dalam asrama Young Min?
---
Young Min lelah sekali mengikuti setiap pelajaran dan materi yang diberikan oleh dosen-dosen Indonesia ini. Isi otak Young Min sudah penuh dengan materi sehingga membuatnya penat, orang-orang di negaranya pun tidak sempat muncul di pikirannya, termasuk Kim Ye Na.
Sesudah jam pelajaran berakhir, ia langsung menuju ke kamar asramanya untuk merebahkan tubuhnya itu dan ingin tertidur sepuasnya. Sayang sekali, baru saja menaruh tas nya di kasur, terdengar suara ketukan pintu menandakan ada tamu berkunjung.
Tok.. Tok.. Tok..
"Siapa itu?" Young Min berjalan ke arah pintu dengan menyeret kakinya dan mebukanya.
"Surprise! Kau belum makan, kan? Ini kubawakan ramen hehehe."
"Silahkan masuk, Rosa"
Young Min tidak ada pilihan lain sebagai mahasiswa baru yang beradaptasi dengan teman-teman barunya. Ia harus pintar bergaul supaya bertahan di sini. Rosa adalah orang Indonesia yang pertama dikenalnya. Cewek itu pernah tinggal di Korea Selatan sehingga orang yang dapat berkomunikasi dengan Young Min hanyalah dia. Rosa juga mengajari Young Min bicara Bahasa Indonesia.
"Rosa, kau tidak pulang ke asramamu?" Young Min menengok ke arah dapur
"Tidak, perutku berbunyi dan aku langsung membeli ramen. Dan aku tau kau pasti belum memakan apapun hari ini."
"Hahahaha, lidahku belum beradaptasi dengan semua makanan di Indonesia. Syukurlah kau membeli ramen."
Drrrrttt... Drrrtttttt......
Handphone di saku mantel Young Min yang tergeletak di sofa bergetar. Young Min sedang di dapur menemani temannya itu memasak. Mereka berdua tertawa akan lelucon mereka sendiri.
Drrrrttt... Drrrtttttt......
Kali ini Young Min menyadarinya. Langsung dia ke ruang tengah, mengambilnya, dan melihat layarnya. Video Call dari Kim Ye Na. Sambil mengulaskan senyum ia merebahkan dirinya di sofa dan mengangkatnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Another Side of You
RomanceApalah dia, hanyalah siswi kelas 2 di Mokjae High School yang sangat biasa saja. Begitu pikir Kim Ye Na tentang dirinya sendiri. Sungguh sangat tidak beruntung dirinya bisa menyukai senior yang level atas. Yang sangat populer karena ketampanan, kepi...