Part 19 : Karma

96 9 1
                                    

Canggung. Hanya kecanggungan yang ada di antara dua insan yang sedang kacau perasaannya. Di kafetaria atau di lobby sekalipun, mereka seakan tidak mengenal satu sama lain. Mungkin hanya lirikan mata dari keduanya.

Perasaan gengsi melahap mereka sehingga tidak ada komunikasi yang terjadi sampai masa pelatihan selama sebulan itu berakhir, dan hubungan pacaran paksaan itu pun selesai sudah. Ye Na berusaha menyibukkan dirinya dengan mencari banyak teman walaupun ia sadar kalau ia sulit bergaul dengan siapapun. Alhasil, yang sangat dekat dengannya hanya satu orang, yaitu Jung Min Kyu. Ia lelaki dengan perawakan tinggi kurus, pintar, lumayan tampan, dan pendiam. Min Kyu adalah mahasiswa jurusan Kimia murni. Pikirannya penuh dengan rumus, mungkin. Sehingga pikiran untuk berpacaran pun tak terlintas sama sekali. Ye Na mengenalnya karena sempat ditugaskan bersama saat masa pelatihan.

Ye Na belum cukup percaya kepada Min Kyu untuk menceritakan perasaannya. Tapi, ia butuh seseorang untuk meluapkan isi hatinya yang sudah meluap-luap tak karuan di dalam dadanya. Persetan dengan Byun Ki Tae, sekarang dia lebih memihak ke Jung Young Min daripadaku.

Sepulang kuliah, mereka berdua ke kafetaria untuk menyantap makan siang dengan menu Bibimbap. Kali ini Min Kyu yang bergiliran mentraktir.

"Makan yang banyak, Ye Na. Kau terlihat pucat hari ini". Kata Min Kyu yang hanya direspon dengan anggukan singkat.

"Kau tahu? Akhir-akhir ini kau lemas sekali. Ada apa sih denganmu? Kau bisa ceritakan padaku."

Ye Na mendongakkan kepalanya dan menatap mata Min Kyu. Ketulusan terpancar dari dalamnya. Karena sudah mengalami stress yang luar biasa, pilihan satu-satunya Ye Na yaitu menceritakan semuanya.

"Jadi, saat SMA aku menyukai cowok brengsek yang disukai juga oleh banyak orang. Aku tidak pernah berpikir kalau dia akan menyukaiku. Tapi, dengan usaha aku bisa mendapatkannya. Baru saja berpacaran, ia meninggalkanku pergi ke Indonesia. Lalu, saat dia kembali ke Korea Selatan, ia mengalami kecelakaan dan kehilangan ingatannya. Dan dia berpacaran dengan cewek lain!"

Emosi timbul di akhir kalimat yang baru saja dimulai dengan pelan. Min Kyu terlihat serius menyimak cerita Ye Na.  Ia menyilangkan kedua tangannya untuk menopang dagunya di atas meja.

"Lalu??" Min Kyu seakan belum puas dengan cerita Ye Na.

"Ya begitulah, lalu ia bilang kalau ingatannya kembali dan memintaku untuk berpacaran lagi dengannya. Tapi, aku menolaknya. Menurutmu bagaimana?" Ye Na menusuk garpunya kesal ke telur setengah matangnya./

"Wah, Kim Ye Na! Hatimu terbuat dari baja apa sampai sekuat itu? Pilihanmu benar Ye Na. Kau pantas untuk menolaknya, cowok itu brengsek sekali."

"Benar kan? Tapi, hatiku sekarang berubah lagi untuk ingin bersamanya. Menurutmu, aku harus apa?" Ye Na memelaskan wajahnya bagaikan anak anjing yang sedang kelaparan.

"Ah, jangan dipikirkan lagi. Fokus saja dengan urusan kuliahmu."

Dasar cowok, seenaknya memberi nasihat yang tidak ada manfaatnya sama sekali. Huh!

Ye Na kesal dan melahap Bibimbap nya tanpa berbicara. Min Kyu seperti sedang memikirkan sesuatu dan mengaitkan hal-hal di otaknya.

"Sepupuku juga sempat kuliah di Indonesia dan saat liburan kudengar dia kecelakaan.  Kebetulan sekali ya nasibnya sama. Dia kuliah di sini, lain kali akan kukenalkan kau padanya." 

Ye Na membesarkan matanya saat mendengar kalimat yang dilontarkan Min Kyu barusan. Min Kyu sendiri sudah sibuk menghabisi Bibimbapnya. Sesekali ia melihat sekeliling kafetaria untuk melepas kejenuhan.

"Jangan-jangan sepupumu itu adalah Jung..."

"Oh, Hyung! Kemarilah dan gabung bersama kami."  Min Kyu setengah berteriak memanggil orang yang ia sebut dengan panggilan Hyung itu. Orang yang dipanggil pun berjalan dari arah belakang Ye Na. Aura familiar ini menusuk tulang-tulangnya sehingga Ye Na ikut membalikkan badannya untuk melihat orang itu.

Another Side of YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang