Part 6 : Officially Dating

128 18 0
                                    

Hari ini genap seminggu Ye Na resmi 'jadian' dengan Jung Young Min. Bahkan sampai sekarang pun, ia masih merasa semua ini mimpi. Ya kalau benar itu mimpi, Ye Na berharap ia tidak akan pernah bangun dari mimpi tersebut. Sejauh ini hubungannya baik-baik saja. Selalu berkirim-kiriman pesan teks setiap malam, siang pun bertemu di sekolah walaupun saat berpapasan muka hanya tersenyum canggung. Ya sudahlah, yang sudah lalu biarlah berlalu-lalu. Toh, lama-lama juga akan lebih baik lagi. Yang terpenting adalah hari ini ia akan berkencan untuk pertama kalinya setelah berpacaran dengan Young Min.

Ye Na sudah rapi menggunakan t-shirt berwarna putih polos, rok pendek bermotif floral, dan sepatu sneakers biasa. Ia tidak ingin mengenakan yang berlebihan. Baru saja ia hendak memoleskan liptint berwarna merah muda di bibirnya, handphone nya bergetar. Lalu, dinyalakan handphone nya dengan terburu-buru.

"Kim Ye Na, aku sudah berada di luar apartemenmu. Cepatlah turun."  Ye Na menghembuskan nafas dengan kesal. Ia berharap Young Min akan menjemputnya di depan pintu apartemennya seperti minggu lalu. Jangan negative thinking dulu Ye Na... katanya dalam hati.

Setelah semuanya sudah siap, ia pergi menuju lift. Ketika lift sudah tiba dan pintunya terbuka, ia langsung masuk dan menutup pintunya lagi. 2 menit kemudian, ia tiba di depan pintu gedung apartemennya dan melihat orang yang sangat dikenalinya, bukan. Yang sangat disayanginya. Young Min terlihat tampan memakai kemeja kotak-kotak biru dan celana denim yang sangat cocok di tubuhnya. Young Min tersenyum ke arahnya sambil membukakan pintu mobil sebelah kanan. "Should we go now, my lady?" Hampir saja Ye Na mimisan kalau saja ia tidak dapat mengontrol jantungnya. Ye Na masuk ke dalam mobil dan menuju ke tempat tujuan dengan sangat gembira.

                                                                                                           ---

Young Min sudah merencanakan ini dari kemarin. Mengajak 'pacar' nya ke Everland, taman hiburan terbesar di Korea Selatan. Baru saja masuk ke dalam taman hiburan tersebut, Ye Na mengajaknya ke tempat penjualan souvenir. "Kau tau? Barang yang wajib dipakai couple jika berada di taman hiburan yaitu ini." Ye Na memegang dua buah bando telinga kelinci berpasangan. "Ah, aku tidak mau pakai itu. Seperti anak kecil saja." kata Young Min dengan nada bercanda. "Begitu ya? Ya sudah kita keluar saja dari sini." Rengek Ye Na yang langsung menaruh bando-bando itu dan jalan ke pintu keluar. "Dasar Kim Ye Na, aku hanya bercanda hahaha." Young Min merasa bersalah dan langsung membelikan Ye Na bando-bando itu. Young Min menghampiri Ye Na dan memakaikan bando yang berwarna putih di kepala kecilnya, dan memakai bando yang berwarna hitam di kepalanya sendiri. Dikeluarkannya handphone lalu mendekatkan kepalanya dengan kepala Ye Na. "Kita sangat imut, bukan? Ayo kita selfie." Young Min sebenarnya agak sedikit canggung berdekatan seperti itu. Tapi ia berusaha semaksimal mungkin demi kenyamanan mereka berdua. "Kak, kita mau naik wahana apa dulu?" Tanya Ye Na dengan excited. "Hmm, bagaimana kalau roller-coaster?" Young Min hanya bisa memikirkan wahana itu karena dimana-mana ia hanya bisa melihat jalur roller-coaster. Wahana ini berjumlah lima buah di Everland Theme Park.

"Okelah kita taruhan, siapa pun yang teriak paling kencang adalah yang kalah." Kata Ye Na setelah terpasang sabuk pengamannya. Mereka duduk di urutan paling depan roller-coaster. Perlahan-lahan benda itu jalan, lalu naik hingga akhirnya berhenti di puncak rel sebelum akhirnya benda itu turun dengan kecepatan tinggi. "Aku sudah siap Kim Ye Na, bersiaplah untuk kalah." dilihatnya orang yang disebelahnya yang sedang terbelalak melihat ke arah bawah dari ketinggian dengan wajah pucat. 1...2...3... 

Wooshhhhhhhhhh

Roller-coaster itu melaju menuruni rel dan berkelok-kelok dengan kecepatan maksimum. "Aaaaaaaa! Eommaaaa!!!" Ye Na sudah tidak kuat lagi menahan teriakan yang tersangkut di kerongkongannya. Young Min kegirangan mendengar teriakan Ye Na yang menandakan bahwa dirinya menang. 

                                                     

                                                                                                     ---

Setelah semua urusan roller-coaster itu selesai, mereka beristirahat di bangku panjang yang ada di arena Four Seasons Garden. Hamparan ribuan bunga berwarna-warni yang merupakan khas dari keempat musim membuat Ye Na melupakan pening di kepalanya akibat wahana roller-coaster tadi. "Kau yang bikin taruhannya, dan kau yang kalah. Kau sangat lucu." Kata Young Min sambil mengacak-acak rambutnya. "Kau yang curang, matamu terpejam dari awal hingga akhir." Ye Na mendengus kesal. "Kau tidak menyebutkan tidak boleh untuk terpejam kan? Ya sudah aku minta maaf ya. Mau kubelikan es krim?" Ye Na langsung menganggukkan kepalanya seperti anak anjing yang menuruti majikannya.

Sesampainya di kedai es krim, mereka berdiri di belakang dua orang cewek untuk mengantri. Ye Na seperti mengenal rambut dan tubuh orang yang ada di depannya. "Go.. Eun Mi?" Panggil Ye Na dengan hati-hati takut ia salah mengenali orang atau semacamnya. Orang yang dipanggil menengok ke arahnya. Benar saja, cewek yang berdiri di depannya adalah Go Eun Mi. Dan cewek di sebelahnya kalau tidak salah adalah orang yang sering dibully oleh Lee Yoon Hee. Eun Mi terkejut melihat Ye Na bersama cowok terpopuler di sekolahnya. Ye Na tidak mau repot mengenalkan 'pacar' nya karena siapa juga murid di Mokjae High School tidak mengenal Jung Young Min. "Eun Mi sedang apa kau disini?" Tanya Ye Na. "Jelas saja sedang hang out dengan teman sekelasku. Oh iya, ini Kim So Yeon. Kim So Yeon, ini temanku dari kelas 1, Kim Ye Na." Eun Mi memperkenalkan mereka berdua. Oh, jadi gadis malang korban pembullyan Lee Yoon Hee ini bernama Kim So Yeon... "Salam kenal ya." Kata Ye Na mengulurkan tangan ke arah So Yeon. "Iya, salam kenal juga." Ye Na menganggap orang ini friendly juga ternyata.

"Omong-omong, kalian sedang apa?" Eun Mi semakin penasaran dengan pemandangan ganjal ini. Baru saja Ye Na membuka mulut untuk menjawab, Young Min berbicara mendahuluinya. "Kami sedang kencan. Kau tau kalau kami sudah jadian kan?" Eun Mi maupun Ye Na terbelalak kaget dengan jawaban cowok itu. Tatapan 'mati saja kau' oleh Eun Mi ditujukan tepat di depan muka Ye Na. "Wah, aku baru tau. Selamat ya Kim Ye Na. Semoga kalian bahagia." Eun Mi menyipitkan mata sambil tersenyum terpaksa. Ye Na balik menatap dengan tatapan 'maafkan aku' kepada teman baiknya itu. "Ah, es krim nya sudah jadi. Bye bye Kim Ye Na, nanti aku meneleponmu ya. Bye bye juga... pacarnya Ye Na. Mari kita pergi So Yeon, kita ke kebun binatang." Setelah dua cewek itu pergi, Ye Na dan Young Min membeli es krim mereka dan melanjutkan tur mereka di taman hiburan itu.

                                                                                                                        ---

Seharian itu mereka habiskan dengan mencoba berbagai wahana. Dan akhirnya disinilah mereka, di dalam salah satu ruang diantara banyak ruang di kincir angin raksasa. Young Min melihat Ye Na yang duduk di hadapannya terkagum-kagum melihat indahnya lampu kota Yongin. "Wah, aku jarang sekali ke Gyeonggi-do, puas rasanya bisa jauh dari kota Seoul." Kata Ye Na tetap tidak melepas pandangannya ke luar. "Kau lelah tidak?" Tanya Young Min dengan suara halus. "Tidak sama sekali kak. Aku sangat senang." Senyuman lebar Ye Na lah yang membuat Young Min tidak menyesali semua uang yang telah ia keluarkan dan rasa malu seharian memakai bando telinga kelinci miliknya. Diam-diam ia mengeluarkan handphone nya dan mengambil banyak foto Ye Na yang sedang senang. Tiba-tiba ia teringat satu hal yang ingin dikatakan demi kebaikan mereka kedepannya. "Tidak kusangka, sebentar lagi aku akan menjadi mahasiswa." Young Min memulai omongannya dengan hati-hati. "Iya kak. Kau mau kuliah dimana?" Ye Na sekarang memfokuskan pandangan kearahnya. "Masih tidak tau, kalau misalnya jauh bagaimana?" Young Min langsung to the point. "Aku pasti akan mendukungmu dimanapun kau berada." Kata Ye Na yang  kesenangannya sudah hilang begitu saja. 

"Maukah kau tetap menungguku jika itu benar-benar terjadi?"

"Tentu saja." Ye Na tersenyum kecil atas jawabannya barusan.

"Berjanjilah kau akan menepati jawabanmu barusan." Entah hal apa yang membuatnya sedih, matanya berair begitu saja.

Ye Na sudah menitikkan satu tetes air mata serta menganggukkan kepala tanda setuju. Young Min menghampiri Ye Na, agak membungkuk sedikit lalu mencium kening Ye Na.

Ya Tuhan, aku tidak ingin berpisah dengan gadis ini. Tolong berilah Ye Na kekuatan dan kesabaran dalam menepati janjinya itu. Young Min berdoa dalam hati karena ada satu hal lagi yang belum bisa ia katakan sekarang.

Janji, diucapkan dengan mudah tetapi sulit untuk berusaha menepatinya.

Another Side of YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang