Kini, sudah musim dingin dimana udara yang sangat rendah temperaturnya mencekam Korea Selatan. Salju turun cukup lebat kemarin sehingga di sekeliling Kyung-Hee University ini seakan-akan ditutupi dengan hamparan warna putih yang tebal.
Sudah menjelang liburan natal dan tahun baru. Semua mahasiswa sibuk mengejar dosen untuk mendapatkan nilai yang belum tuntas. Berbeda dengan Young Min, mahasiswa teladan bak idola di kampus ini. Setelah sekian lama hingga berbulan-bulan ia pun berubah menjadi dirinya yang dulu lagi. Dingin, pendiam, dan misterius. Satu alasan yang membuatnya seperti itu. Kim Ye Na.
"Hyung, kau belum pulang?" Sapa Jung Min Kyu di lorong kampus.
"Aku sedang malas di rumah" Jawab Young Min singkat sambil melongokkan kepalanya ke samping dan belakang Min Kyu. Tapi, ia tidak menemukan sosok yang ia cari. Menyadari hal itu, Min Kyu memasang wajah konyolnya.
"Kau sedang mencari Kim Ye Na? Ia sedang sakit, ah bodohnya! Padahal sebentar lagi kan liburan."
Young Min terkejut, sebentar. Langsung ia stay cool dengan pernyataan Min Kyu tadi."
"Apa maksudmu? Aku sedang meregangkan kepalaku saja. Sepertinya sedikit terkilir." Langsung ia berjalan melewati sepupunya yang sok tahu itu. Tapi pikirannya menuju ke Ye Na yang 'katanya' sedang sakit.
"Tunggu, Hyung! Aku ingin bicara sesuatu denganmu."
Kini mereka berdua di sebuah kafe dengan dua cangkir cokelat panas mendampingi. Kedua insan itu bercengkrama serius walaupun itu hanya membahas satu topik saja. Yang satu sahabatnya, dan yang satu mantan pacarnya. Ya, Kim Ye Na.
"Aku hanya ingin kau berbuat sesuatu untuknya, hyung! Lakukanlah, atau kalian berdua akan merasakan sakit yang tak tersembuhkan."
"Kau tahu, tanpa kau beritahu pun aku sudah merencanakannya. Tapi, aku takut. Aku yakin dia membenciku sekarang."
"Ah, kau tidak tahu yang sebenarnya. Semangat!" Min Kyu mengedipkan sebelah matanya dan meninjukan kepalan tanggannya ke arah Young Min.
---
Kim Ye Na merasakan pening yang luar biasa di kepalanya. Kemarin untuk terakhirnya di tahun ini, ia ke kampus hanya untuk menyerahkan tugas ke dosennya. Dan sekarang, ia tersungkur di tempat tidur sambil membaluti tubuhnya dengan selimut tebal.
Jung Young Min, dimana kau....
"Loh, kok mikirin Jung Young Min sih!? Gak jelas huh!" Ye Na berteriak ke arah boneka Teddy Bear berwarna coklat tua di sudut kamarnya. Boneka pemberian Young Min saat mereka hang-out ke sebuah mall di Gangnam.
Tapi sejujurnya saja, Ye Na memang merindukan sosok Jung Young Min. Tapi, apa daya ia sudah cukup malu bahkan untuk melihat mukanya saja sejak insiden 'penolakan' beberapa bulan lalu. Rasa sesal yang sangat dalam bagai ditusuk pedang yang tajam di hatinya. Ia sudah seperti membuang kesempatan emas untuk mendapatkannya kembali.
Keputusannya waktu itu didasarkan oleh beberapa alasan. Ia ingin fokus dengan kuliahnya, tapi justru malah membuatnya tidak fokus dan membuat prestasinya menurun. Ia ingin tidak merasakan sakit yang sama seperti dulu lagi, tapi ia malah merasakan sakit yang lebih terasa sekarang. Hidupnya seperti sedang dipermainkan oleh Tuhan. Ye Na bangun dan berlutut di atas kasur sambil mengaitkan kedua tangannya. "Tuhan, aku ingin kesempatan itu datang lagi. Aku menyesal."
Drrtttt... Ye Na mengambil handphone nya.
"Nanti malam aku mampir ke apartemenmu ya! Siapkan makanan yang banyak hehe" Ye Na menghela napas saat membaca pesan teks dari Juung Min Kyu itu. Segera dirapihkan apartemen kecilnya iSetelah dua jam, ia menuju sofa mungil di depan televisi dan menemukan sebuah scrapbook. Ye Na sudah lama tidak melihatnya lagi semenjak menulis di buku itu saat terakhir berbicara dengan Jung Young Min. Ye Na duduk dan membuka halaman terakhirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Another Side of You
RomanceApalah dia, hanyalah siswi kelas 2 di Mokjae High School yang sangat biasa saja. Begitu pikir Kim Ye Na tentang dirinya sendiri. Sungguh sangat tidak beruntung dirinya bisa menyukai senior yang level atas. Yang sangat populer karena ketampanan, kepi...