38. her support system

154 13 0
                                    

Dengan berbekal tekad, Arin memutuskan mengikuti lomba sains yang akan dilaksanakan bulan depan.

"Yakin, Rin? Itu waktunya bulan depan banget."

Wilona nampaknya tak setuju pada ide ini. Bukan karena ia tak yakin bahwa Arin akan menang, ia takut waktu persiapan Arin tidak cukup.

"Yakin. Do'ain, ya?" Arin tersenyum.

"Gausah disuruh juga gue udah berdo'a."

"Woooow, gue adalah orang yang ada di tiap do'a Lo?"

"Lucu Lo begitu?!" Wilona mengirim lirikan mata tak suka pada gurauan Arin yang memang garing itu.

Arin tertawa menanggapi.

Seminggu berlalu begitu saja sejak Arin mendaftarkan dirinya untuk lomba itu. Selain dikelas, gadis itu lebih banyak menghabiskan waktunya di perpustakaan. Bahkan ketika makan siang, ia tetap membawa serta buku catatannya.

"Udahan, gih! Makan dulu." Pinta Wilona yang duduk di depannya.

Arin menangguk namun tetap melanjutkan menuliskan rumus di buku tulisnya.

Wilona merasa tidak digubris, bukan hanya kali ini namun seminggu belakangan. Rasanya seperti dia jadi transparan di mata Arin.

"Kalo Lo gamau makan mending gue makan sama Nara aja." Wilona sudah siap membawa piring miliknya untuk beranjak dari tempat duduk.

"Eh ngga... Ayo makan!!" Arin dengan sigap menggenggam tangannya, melarangnya untuk bergerak lebih lanjut.

"Yakin? Udah selesai belajarnya?" Arin mengangguk sebagai balasan. Ia sisihkan buku disampingnya dan fokus menatap piring dihadapannya.

"Maaf ya." Celetuk Arin disela-sela suapan.

"Buat apa?"

"I ignore you too much these days. Pasti ngeselin banget." Wilona tidak punya alasan untuk tidak tersenyum mendengar Arin mengakui sikap acuhnya.

"Tapi gue butuh Lo, Wil. Jadi gue harap Lo ngga marah dan pergi." Kata-kata lanjutan dari Arin membuat senyum Wilona semakin naik hingga ia harus berpura-pura meminum es teh agar tidak haus.

"Salting, ya?" Wilona dengan cepat menggelengkan kepala.

"Fokus makan! Banyak banget ngomongnya."



































"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
lovenemy; [completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang