3. Posesif?

299 12 8
                                    

______________

Typo tandai

Playlist: We can't be friends(wait for your love)~Ariana Grande

Happy Reading


______________________
.
.

"Sudah selesai, silakan makan" Zara menatap meja makan nya, hanya ada tiga menu, tapi sungguh itu tak masalah baginya. Ia mengangguk kecil pada pria yang berdiri berjarak darinya.

"Permisi. "

"Mau kemana?" Zara menarik satu alisnya ketika pria yang ia harapkan untuk tetap bersama nya itu justru beranjak untuk pergi.

"Pergi, silakan menikmati makan siang mu--"

"Kapan aku minta kamu pergi?" Zara mendekati pria yang menatap nya dengan helaan napas berat, Zara mungkin akan terlihat bodoh setelah ini karena menahan seorang pria tanpa rasa malu.

Masa bodoh dengan semua itu, Zara ingin pria ini tetap di sini.

"Kita bisa makan siang berdua, " Zara bicara seraya berusaha mengalihkan pandangannya dari sang lawan bicara, seseorang pasti tahu alasannya.

"Sudah, saya sudah makan siang sebelumnya. " Zara melipat kedua tangannya ke depan dada, harusnya Zara berusaha lagi untuk menahan pria ini tetap bersama nya, tapi gelagapan mengubah segalanya.

"Yasmine, " Zara menatapnya lagi. Harusnya pria ini tak perlu memanggil nama Zarandengan suara khas nya ketika ia ingin meninggalkan Zara.

"Cepat makan, saya dengar beberapa hari lalu kamu sakit karena telat makan. " Zara mengalihkan pandangannya ketika pria di dekatnya itu menatapnya tanpa rasa ragu, sial, ini tak baik untuk hati Zara.

"Nggak, aku nggak bisa makan sendirian." Ucap Zara tanpa menatap lawan bicaranya.

Helaan napas terdengar, sebelum Zara mendengar suara geseran  kursi terdengar.

"Duduk. "

"Saya temani, "

Zara menatap pria di hadapannya sekilas, lalu duduk pada kursi yang pria itu tarik untuk nya. Entah beruntung atau apa, pria itu bukan duduk di kursi yang bersebrangan dengan Zara, tapi duduk tepat di samping Zara.

Ia juga menyiapkan piring yang diisi oleh beberapa menu untuk Zara sebelum Zara memintanya.

Sialan, bagaimana kalau kita kawin lari saja.

"Silakan. " Zara menatapnya.

"Kamu?" Pria itu mengangguk, lalu menyiapkan sepiring untungnya juga seperti yang Zara inginkan.

"Sudah, " Zara mengangguk, setidaknya hal sederhana itu membuat Zara tetap di sini dengan berbagai bisikan hati nya.

Mereka makan dalam diam, tapi Zara tak bisa dalam situasi ini meski sekali bicara, ia akan mempermalukan dirinya sendiri.

"Dua hari lagi Kak Sheerin tunangan, kamu ikut ke acara nya kan?" Pria itu menaikan satu alisnya, lalu menatap Zara seusai menelan makanannya.

"Untuk apa? Saya bukan anggota keluarga kalian." Ada benarnya juga, Zara jadi menyesal telah melontarkan pertanyaan tersebut, tapi ayolah! Zara hampir kehilangan akal jika saja pria di sampingnya tak bersama nya, itu mengerikan, tak seharusnya Zara merasa seperti ini.

"Omong-omong, kamu sendiri kapan menyusul dengan Mario?"

"Hah!?" Zara menatap nya, apa? Apa yang pria ini katakan?.

My Favorite Chef Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang