19. His & Hers

717 43 13
                                        

_________________
Typo tandai
.

.

Playlist: MINE~Allerga Jordyn

Playlist: MINE~Allerga Jordyn

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

__________________________

.
.
.

"Ada yang salah?" Zara menatap Cedrik sejenak setelah ciuman itu selesai, lalu menatap pundak telanjang suami nya.

Bekas cakaran kuku yang nampak menghiasi kulit pundak Cedrik, itu bukan dari bekas cakaran kuku Zara, ia tak pernah melakukannya sekalipun ia kesakitan di bawah tubuh Cedrik.

"Zara, " Zara menatap netra Cedrik, ia mendorong pelan tubuh suaminya memberi Cedrik tatapan penuh arti.

"Dari siapa?" Zara bertanya langsung pada inti nya tanpa keraguan, ia menyentuh bekas cakaran yang bisa di sebut dengan luka basah itu, masih ada sedikit darah menghiasi setiap luka itu.

Cedrik mengarahkan pandangan ke arah tangan Zara menyentuh pundak. Ah! Bekas itu.

"Ini cakaran, dari mana?"

"Binatang? Manusia?" Tanya Zara mencecar, jemari nya mengusap luka-luka itu membuat Cedrik kembali merasa perih di luka yang Zara sentuh.

"Hanya alergi, bukan masalah besar. "

"Aku punya alergi beberapa makanan." Zara menggeleng, ia tahu betul jika bentuk luka seperti itu bukan dari sebuah alergi, itu sebuah cakaran dari sebuah kuku di jemari-jemari yang lentik.

"Itu nggak ada di pikiran ku, itu bukan alergi. " Zara berkata dengan tegas, tak mungkin sebuah alergi meninggalkan bekas seperti itu, tentu itu sebuah alasan belaka. Zara tak pernah berpikir sesuatu yang membuat pria di hadapannya ini berbicara sebuah omong kosong atau lebih tepatnya kebohongan.

Cedrik menyentuh pipi Zara pelan, menatap netra nya dalam meski merasakan amarah dari perempuan di hadapannya ini. "Haruskah kita memperbesar masalah ini?. "

Cedrik menyingkirkan tangan Zara yang ada di pundaknya. "Ini bukan apa-apa, jangan terlalu di pikirkan. "

Cedrik menghela napas, lalu beranjak dari hadapan Zara dengan mata Zara yang selalu mengamatinya. Perasaan itu muncul begitu saja, Zara tak ingin kehilangan orang yang akan menjadi satu-satunya dalam hidupnya dan terakhir untuk Zara, tapi kenangan pertemuan Cedrik dengan wanita yang ia katakan sebagai mantan bahkan tunangannya membuat perasaan Zara tak stabil.

Menahan Cedrik agar tetap menjadi miliknya bukanlah hal yang buruk, apalagi mengingat bagaimana Zara mendapatkan nya.

Vena-vena di tangan Zara terlihat lebih jelas ketika tangannya mengepal. Ia harus membuat kejujuran itu, meski cara mereka bisa bersama seperti ini dengan cara yang memalukan bahkan menghina nama nya, tapi Zara bersyukur dengan hal itu.

My Favorite Chef Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang