12. Destiny

1K 56 8
                                        

_________________

Typo tandai
.
.
Vote comment

Playlist: The Way You Look At Me~Nyoman Paul, Andi Rianto

____________________
.

.




Zara mengalihkan pandangannya ketika pria di atasnya itu menatapnya dengan tatapan yang berbeda, Zara tak mengerti arti tatapan itu, Zara tak akan pernah tahu meski ada sesuatu yang tersirat kan dalam tatapan yang Cedrik berikan padanya.

Detik selanjutnya Zara merasakan dekapan hangat dari Cedrik, entah apa sebabnya sampai pria ini tiba-tiba memberikan Zara pelukan semacam itu.

Tapi pernahkah seseorang menunda sebuah cinta hanya untuk menunggu orang yang lebih dahulu ia cintai?.

Ah! Mungkin itu apa yang sedang dirasakan pria yang sedang mendekap tubuh Zara, ia sudah menunggu hal ini sejak lama, dengan berbagai cara tak masuk akal untuk mendapatkan perempuan yang sudah menjadi istrinya.

Dia seperti darah di vena nya, tapi akhirnya ia bisa mendapatkan apa yang ia inginkan tanpa peduli cara apa untuk Cedrik bisa mendapatkan Zara.

"Aku pikir cara kita salah untuk semua ini" Zara menghela napas ketika mendengar suara pria yang masih mendekap nya.

"I think so" Suara Zara lirih, lalu merasakan longgar dari pelukan Cedrik.

"Kamu menyesal?" Zara bertanya dengan pelan.

"Tidak. " Balas Cedrik, ia menatap Zara yang begitu dekat jarak wajah nya dengan dirinya.

"Tapi pernikahan ini akan lama. "

"Berapa lama?" Tanya Cedrik.

Zara diam sebentar, untuk mengamati wajah pria yang berhasil menjadi suami nya itu. Sepertinya memang tak ada penyesalan di raut wajah Cedrik.

"Seumur hidup. "

"Itu terlalu sebentar. " Jawab Cedrik, entah ia sedang serius atau hanya sekedar gurauan agar menciptakan senyuman di bibir Zara. Namun, kembali seperti sebelumnya jika tak ada raut pendusta di wajahnya.

Zara mengalihkan pandangannya dan tertawa, haruskah ia menganggap ucapan Cedrik serius atau sebaliknya, tapi ia manis sekali. Terlepas dari posisi mereka sekarang, bahkan Cedrik enggan melepaskan tatapannya dari Zara meski Zara mengalihkan pandangannya darinya.

"Tidurlah, beristirahat. " Zara menatapnya lagi, ayolah, lihatlah posisi mereka yang terlalu intim ini! Bisa-bisanya Cedrik meminta Zara untuk tidur setelah ia yang memulai semua ini.

"Tidur?" Zara bertanya dengan heran, baiklah, ia terlihat begitu meminta untuk hal tersebut.

"Kita bisa melakukannya lain kali, aku tidak nyaman jika tidak berada di rumah pribadi. " Cedrik mengubah posisi nya, ia berada di samping Zara dengan masih memeluk Zara.

Zara menatapnya, banyak hal yang diluar nalar hari ini, tentang harta yang dimiliki suami nya dan sekarang pria yang sudah menjadi suami nya ini benar-benar dekat di samping Zara. Bahkan sebelumnya Zara enggan menurunkan ego nya hanya untuk sekedar bicara hati ke hati dengan pria ini.

Tapi lihatlah sekarang, Cedrik di samping Zara sambil memeluknya. Itu bukan masalah besar, bahkan memang harus seperti itu mengingat tentang status mereka.

"Mmm, you are a rich man" Zara bicara dengan pelan, harusnya Zara bisa lebih kasar apalagi pria ini benar-benar menipu nya, ia berlagak tak memiliki apapun dan hidup di bawa belas kasihan keluarganya, tapi ternyata. Sial, Zara bahkan kurang mampu untuk menyusul jumlah harta suami nya.

My Favorite Chef Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang