10. Ragu

161 16 14
                                    

_____________
Typo tandai
(Anyway nama nya Zarah berubah jadi "Zara" ya biar ga kebanyakan typo, udah aku revisi di tiap part.

Happy Reading

___________________
.
.

Zara menghirup aroma bunga-bunga yang ada di hadapannya, ini waktu untuk menenangkan diri setelah kejadian seminggu lalu, karena Zara yakin bahwa tiga hari nanti masalah hidupnya akan bertambah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Zara menghirup aroma bunga-bunga yang ada di hadapannya, ini waktu untuk menenangkan diri setelah kejadian seminggu lalu, karena Zara yakin bahwa tiga hari nanti masalah hidupnya akan bertambah. Ia akan menikah.

Zara memejamkan matanya ketika mengingat kejadian yang akan berlangsung tiga hari lagi, semua berjalan tidak sesuai keinginan Zara. Menikah, bahkan saat dengan Mario, Zara belum memiliki rencana itu.

Tapi insiden tak terduga membuat Zara jatuh ke dalam jurang yang tak pernah ia pikirkan sebelumnya, ia mencintai pria itu, tapi tak ada keyakinan di hati Zara. Ia merasa di permainan oleh hatinya, cinta yang pada awalnya tumbuh dihatinya sekarang terasa memudar tanpa alasan yang jelas. Tapi sayangnya Zara tak bisa melawan apalagi membatalkan pernikahan itu, pernikahan yang disebabkan hal yang memalukan serta mencoreng nama baik keluarga Zara.

"Zara, " Zara menoleh ke samping, ia agak terkejut dengan pria yang tiba-tiba menyodorkan bunga mawar berwarna merah. Zara menghirup wanginya, ia suka.

"Tahu darimana aku di sini?" Zara menatap Cedrik yang berdiri tepat di hadapannya, entah siapa yang memberi tahu keberadaan nya pada Cedrik.

Cedrik tersenyum pada Zara, ia memberikan bunga mawar di tangannya kepada wanita yang akan berstatus sebagai istrinya.

"Dari lokasi ponsel kamu. " Zara menarik alisnya, pria ini melacak nya?.

"Bunga apa yang kamu pilih?"

"Mmm" Zara melihat beberapa bunga dihadapan nya, semuanya bagus, Zara terlalu bingung harus memilih yang mana. "Bunga bank. " Kata Zara sambil tersenyum penuh gurauan.

Ia menarik tangan Cedrik, daripada bingung harus memilih yang mana, Zara hanya melihatnya dengan kagum tanpa berniat memiliki nya.

Setidaknya ada setangkai mawar merah yang Cedrik beri padanya.

_______________________


"Seberapa yakin kamu di pernikahan ini?" Cedrik menatap Zara yang berjalan mendahului langkahnya, ia bisa melihat kebimbangan itu di raut wajah Zara.

"Yakin, memangnya ada yang salah?" Zara menghantikan langkahnya, ia menatap pria yang ada di belakangnya.

"Kamu takut dengan perkataan orang tua mu, kamu takut menderita jika kita menikah?" Zara menggeleng, bukan itu maksudnya, Zara tak se-takut itu, lagipula ia bisa bekerja untuk memenuhi semua kebutuhan mereka nanti nya.

"Bukan itu, sama sekali itu nggak ada dipikiran ku, "

"Cuma aku takut.. kamu sepenuhnya nggak siap dengan pernikahan ini. "

My Favorite Chef Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang