Déka

11 1 0
                                    

Hope u like it guys-!! Vote, komen,follow yaaa🦋

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hope u like it guys-!! Vote, komen,follow yaaa🦋

Happy Reading!!ᯓ ✈︎
──────────────────────────────

Beneath Broken Lies
[Chapter 10 | Confused ]


Senin pagi tiba. Naya terbangun lebih awal dari biasanya. Hatinya terasa sedikit berat, tapi dia tahu dia harus menghadapi hari itu, apalagi setelah chat mendadak dari Ethan kemarin malam. Hari ini dia kembali berangkat PKL, dan kali ini, pikirannya penuh dengan pertanyaan.

Setelah sarapan sederhana yang disiapkan ibunya, Naya berpamitan dan keluar rumah. Di garasi kecil samping rumahnya, dia melihat motor bututnya. Sepeda motor tua itu sudah sering kali bermasalah, tapi Naya tak punya pilihan lain. Setidaknya, meski sudah tua, motor itu masih bisa membawanya ke tempat PKL.

"Semoga hari ini motornya nggak ngadat," gumam Naya sambil memasang helm. Dia menyalakan mesin motornya yang sedikit batuk-batuk sebelum akhirnya berhasil hidup. Dengan sedikit khawatir, Naya mulai melaju di jalanan, meninggalkan rumahnya.

Perjalanan ke universitas tempat PKL memang memakan waktu cukup lama, tapi Naya sudah terbiasa. Sepanjang perjalanan, dia mencoba fokus, berusaha untuk tidak terlalu memikirkan hal-hal yang mengganggunya belakangan ini. Tapi, bayangan wajah Ethan terus muncul di benaknya, membuat dia merasa semakin canggung.

****

Sesampainya di universitas, Naya segera memarkir motornya di area parkir. Dia menarik napas dalam-dalam dan bergegas menuju ruangan tempat dia dan teman-temannya biasa bekerja. Di sana, seperti biasa, suasana sudah cukup sibuk dengan mahasiswa-mahasiswa yang lalu lalang.

Saat masuk ke ruangan, Naya melihat Celli, teman dekatnya selama PKL. Celli tersenyum saat melihatnya.

"Nay, lo udah datang. Pagi-pagi udah siap kerja nih," sapa Celli sambil tersenyum lebar.

"Haha, ya harus lah, Cell. Nggak enak juga kalau kesiangan terus," jawab Naya sambil meletakkan tasnya di meja. Ia merasa sedikit lebih baik setelah bertemu dengan Celli, meskipun pikirannya masih dipenuhi oleh hal-hal lain.

Mereka mulai bekerja dengan tenang, mengerjakan tugas-tugas yang diberikan. Tapi, tak lama setelah itu, Celli tampak gelisah. Naya melihatnya dan mengerutkan dahi.

"Ada apa, Cell? Lo kok kayaknya canggung gitu?" tanya Naya, merasa ada yang aneh.

Celli terdiam sejenak, lalu menghela napas panjang. "Eh, gue harus minta maaf, Nay."

Naya langsung bingung. "Minta maaf? Kenapa?"

"Jadi gini... kemarin waktu hari Jumat, sebelum gue pulang, gue tuh sempat dihadang sama Theo di depan. Tau kan, Theo, temennya Ethan?"

Beneath Broken Lies (on going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang