Éna

24 1 0
                                    

JANGAN LUPA VOTE AND KOMEN YA! BABE💋[Saya maksa-!]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

JANGAN LUPA VOTE AND KOMEN YA! BABE💋[Saya maksa-!]

HAPPY READING!!ᯓ ✈︎
──────────────────────────────

Beneath Broken Lies
[Chapter 01 | Prolog]


Mentari pagi di Kota Jakarta perlahan mulai menghangatkan lapangan upacara di SMK Dirghakara. Cahaya keemasan menerobos sela-sela dedaunan pohon yang berjajar di tepi lapangan, memberi kesan khidmat pada suasana pagi itu. Angin berembus perlahan, membuat bendera merah putih yang telah siap dikibarkan di tiang bendera berkibar pelan. Suasana sepi terasa mencekam, hanya suara burung-burung yang sesekali memecah keheningan di antara barisan siswa yang berderet rapi. Seragam putih abu-abu yang mereka kenakan tampak seragam, tertata rapi di bawah tatapan matahari yang semakin meninggi.

Di barisan tengah, terdapat seorang siswi perempuan yang terlihat gelisah dari gestur tubuh yang diberikan, Anaya Sarasvati namanya. Naya adalah seorang siswi yang mungil, sederhana, serta ceria kepribadiannya. Selain itu, Ia juga termasuk jejeran murid yang berprestasi di sekolah itu. Saat ini, Naya berdiri tegak bersama teman-teman sekelasnya. Jantungnya berdegup cepat, bukan karena rasa gugup menjalani upacara, tetapi karena pengumuman penting yang sudah dinantikannya sejak beberapa minggu lalu. PKL, atau Praktek Kerja Lapangan, menjadi topik yang hangat dibicarakan akhir-akhir ini. Satu pengumuman hari ini akan mengubah banyak hal.

"Nay, lo udah denger belum katanya pengumuman PKL bakal disampaikan sekarang?" bisik Ratria Edistha Felicia dengan suara yang hampir tenggelam di tengah suasana yang hening, Ratri adalah satu-satunya sahabat Naya dari SMP, yang berdiri di sebelahnya. Meski Naya anaknya ramah, ceria dan berprestasi, namun Naya hanya memiliki satu sahabat. Meski begitu, dia tetap memiliki kenalan teman banyak, tapi sahabat paling dekatnya hanya Ratri seorang. Sebab, Ia trust issue dengan orang, banyak orang yang mendekat hanya untuk kepentingan mereka sendiri dengan kata lain.. memanfaatkan Naya. Baik di depan- gosipin di belakang. Juga sebagian teman-temannya hanya ingin berteman dengan yang selevel-Nya saja,, 'apa daya Naya yang orang tidak punya' pikir Naya.

"Udah dengar, tapi masih deg-degan juga sih. Gak kebayang nanti dapat lokasi di mana," jawab Naya pelan sambil menatap lurus ke depan.

Upacara berlangsung seperti biasa. Pengibaran bendera merah putih diiringi lagu kebangsaan membuat seluruh siswa berdiri tegak dalam keheningan penuh hormat. Setelah bendera mencapai puncak tiang, sang pembina upacara, Pak Arif, yang merupakan kepala sekolah, melangkah maju menuju podium. Semua mata tertuju padanya, menunggu apa yang akan disampaikan.

Setelah memberi salam dan pidato singkat tentang semangat kebangsaan, Pak Arif berhenti sejenak, menatap seluruh siswa dengan tatapan yang tenang namun penuh makna.

Beneath Broken Lies (on going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang