Téssera

13 1 0
                                    

JANGAN LUPA VOTE AND KOMENNYA YA CINTAHHH💋

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

JANGAN LUPA VOTE AND KOMENNYA YA CINTAHHH💋

Happy Reading gaiss!!ᯓ ✈︎
──────────────────────────────

Beneath Broken Lies
[Chapter 04 | Healing]


Keesokan harinya, matahari pagi bersinar cerah di langit biru, memancarkan sinarnya ke seluruh penjuru sekolah. Naya berjalan menuju gerbang sekolah dengan langkah ringan, semangatnya terpancar dari senyum yang tak henti-hentinya menghiasi wajahnya. Meski PKL sudah semakin dekat, ia tetap menikmati hari-harinya di sekolah dengan penuh keceriaan.

Di kelas, suasana seperti biasa, teman-teman Naya sibuk berbicara dan bercanda tentang berbagai hal. Namun pagi itu, ada pengumuman penting yang membuat mereka semua harus lebih serius. Bu Tuti, wali kelas mereka, masuk ke dalam kelas dengan membawa selembar kertas di tangan.

"Baik, anak-anak. Sebelum kita mulai pelajaran hari ini, saya ada kabar penting soal PKL," katanya sambil melangkah ke depan kelas. Seluruh siswa langsung terdiam, menunggu dengan penuh antusiasme.

Bu Tuti melanjutkan, "PKL kalian akan dimulai minggu depan, tepatnya hari Senin. Jadi kalian punya waktu kurang dari seminggu untuk bersiap-siap. Pastikan semua perlengkapan sudah siap, dan kalian harus menjaga kesehatan, ya."

Seisi kelas langsung riuh. Suara-suara diskusi dan sedikit cemas bercampur dengan kegembiraan mendengar kabar pasti tentang dimulainya PKL. Naya pun tersenyum kecil, merasa gugup namun juga bersemangat. Ratri yang duduk di sebelahnya langsung mendekat dan berkata, "Wah, Nay! Gimana nih, tinggal seminggu lagi!"

"Iya nih, nggak nyangka secepat ini. Tapi kita harus santai aja, kan masih ada waktu buat bersenang-senang sebelum PKL," jawab Naya dengan senyum ceria.

Setelah pengumuman selesai, pelajaran berjalan seperti biasa. Meski begitu, suasana kelas dipenuhi oleh pembahasan mengenai persiapan PKL. Ada yang sudah sibuk memikirkan apa yang harus mereka bawa, ada juga yang masih bingung tentang tempat PKL mereka.

***

Saat bel istirahat berbunyi, Naya dan Ratri langsung menuju kantin lagi. Seperti biasa, kantin penuh dengan siswa yang bersemangat mencari makanan ringan untuk mengisi tenaga. Mereka memilih duduk di meja yang agak jauh dari keramaian, mencoba mencari tempat yang nyaman untuk berbicara lebih leluasa.

"Nay, sebelum PKL dimulai, gimana kalau kita jalan-jalan dulu? Healing gitu, biar pikiran fresh pas mulai PKL," usul Ratri sambil menyeruput es tehnya.

"Wah, ide bagus tuh! gue juga butuh refreshing sebelum otak nanti meledak mikirin PKL, hahaha," sahut Naya dengan semangat.

Mereka pun mulai merencanakan untuk jalan-jalan sepulang sekolah nanti. Bagi Naya, ini adalah kesempatan yang pas untuk bersantai sebelum menghadapi dunia baru yang penuh tantangan di Universitas Sarasvati. Mereka berencana pergi ke taman kota yang tidak terlalu jauh dari sekolah, tempat yang sering mereka kunjungi untuk bersantai dan menghabiskan waktu bersama.

Beneath Broken Lies (on going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang