Dekaeptá

4 1 0
                                    

Vote and comment babe💋

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Vote and comment babe💋

HAPPY READING!!ᯓ ✈︎
──────────────────────────────

Beneath Broken Lies
[Chapter 17 | Novel]


Suasana pagi yang harusnya damai, tiba-tiba terdengar kegaduhan. Naya, yang berada dalam kamar pun seketika terbangun. "Apa sih berisik banget, masih pagi juga," ucap Naya sambil beranjak bangun dari kasur.

Semakin berjalan dekat, semakin ia mendengar sumber keributan di pagi hari itu.

"Mas kamu kenapa sih mas? kenapa berubah? Mana Mas Sukri yang aku kenal dulu?? Aku juga capek mas hadapin mas kaya gini terus,, CAPEK TAU GAK!" Ucap ibu dengan menggebu dan lelehan air mata berjatuhan.

"GUE YANG CAPEK ANJ**G! SEMENJAK NIKAH SAMA LO, GUE KENA SIAL MULU SETANNN, GUE JADI KENA PHK! NYESEL GUE NIKAH SAMA LO DULU!"

"Tau gitu kenapa dulu mau nikahin aku mas?? Dulu aku gak perlu punya suami lagi aja gapapa, kenapa kamu harus dateng ke kehidupan aku?"

Pak Sukri yang masih terpengaruh alkohol mendengarnya pun seketika melejit emosinya. "DASAR GAK TAU DIUNTUNG, UDAH MENDING GUE NIKAHIN LO DARI PADA LUNTANG-LANTUNG DI JALANAN, KURANG AJ-" Sambil mengangkat tangan ingin menampar ibu.

Naya yang melihat itu semua dari balik tembok, segera dia lari menuju ibunya saat melihat sang ibu ingin ditampar ayah bajingannya.

Sampai di belakang ayah, ia pun menahan tangan ayahnya sekuat tenaga dengan mencengkeram tangan ayah.

Ibu hanya tergugu sambil menutup mata bersiap menerima itu pun langsung membuka matanya saat tak terasa tamparan. Ia pun terkejut melihat Naya menahan tangan sang suami.

"AYAH STOP IT! Are you crazy!? Bisa gak gausah pake cara kasar terus HAH!" teriak Naya.

"LEPAS ANAK SETAN! GAK GUNA, LO SAMA IBU LO CUMA REPOTIN HIDUP GUE!" Ujar Pak Sukri sambil menghempaskan tangan Naya yang berada ditangannya. Pak Sukri pun dengan sempoyongan berjalan keluar rumah lagi.....

Naya pun sedikit terhuyung hampir saja terjatuh jika tidak di tahan ibu. "Astaga Naya!! Kamu gapapa nak?," sambil menahan tubuh Naya dan memeluknya.

Naya pun segera membalas pelukan ibu. "Aku gapapa bu, yang penting ibu yang nggak kenapa-napa," jawab Naya dengan lembut.

Naya yang melihat air mata mengalir di pipi ibunya pun, segera ia hapus dan berkata, "Ibu jangan sedih ya? Jangan buang air mata ibu untuk orang brengsek kek dia bu, Naya selalu disini kok," Ucap Naya sambil menatap ibunya.

Ibu yang mendengarnya langsung terharu dan memeluk Naya. "Makasih sayang makasih, ibu sayang Naya, jangan benci ayahmu ya sayang, dia begitu mungkin karena mabuk"

Naya yang mendengarnya pun seketika langsung mendelik, melepas pelukan sambil menatap ibunya sekali lagi. "Ibuuuu???? Jangan bela ayah terus, dia selalu gitu, entah mabuk atau nggak. Naya jadi curiga deh, apa dia bukan ayah kandung Naya kali ya?" Ujar Naya sambil memperagakan orang berpikir.

Beneath Broken Lies (on going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang