Bab 06 || Tenang

132 102 5
                                    

••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


-oOo-

"Tenangin diri lo Ris."

"Lo harus tenang."

"GUA GAK MAU!!"

"Risa ten-"

"Gua bukan Risa!" potong Risa dengan cepat, tatapannya menghunus sampai menembus jantung

"R-a-ra tena-ngin di-ri lo, ya?" ujar Cilla terbata bata, jujur saja ia ingin pingsan dari pada berhadapan dengan Rara (Jiwa kedua Risa)

Risa mempunyai dua kepribadian, dimana ia mempunyai alter ego yang akan bangkit di saat dirinya emosi.

"Bagaimana, jika kita bermain dengan sesuatu?"

Flora dan Cilla saling tatap, bermain sesuatu? Bermain apaan tuh. Pikir mereka berdua, lebih tepatnya satu ruangan itu.

"Ma-in a-pa?" tanya Cilla tergagap, karena tatapan yang di pancarkan Risa bukan lah tatapan Risa yng mereka kenal.

"Xixixi."

Risa cekikikan sendiri, tentunya hal itu membuat Evan mengambil alih tangan Risa.

"Pergilah Ra, biarkan Risa kembali," ujar Evan salembut mungkin.

"Kenapa?" tanya Rara

"Kasihan Risa, pergilah Rara dan biarkan Risa menepatkan raganya kembali!" jawab Evan lembut, ia mengusap lembut puncak kepala Rara.

"Kalo lo pergi, gua semakin sayang sama lo," lanjutnya lagi berkata, Evan harap kata-katanya mampu membuat Rara pergi dari tubuh Risa.

Rara hanya cekikikan,, ia menatap lembut ke arah Evan lalu berkata "Kita memang beda alam, tetapi cinta gua pada lo ngga akan pernah berbeda apalagi berpaling," ucap Rara tersenyum manis. (kita panggil Rara ya gys)

Jelas perkataan Rara hanya dibales senyum paksa oleh Evan, Rara memang sudah terkenal sangat menyukai Evan semenjak alter ego Risa ada, tetapi sayangnya mereka beda dimensi.

"Pergilah."

"Cintaku nang awakmu iku koyok kamera, fokus nang awakmu tok liyane ngeblur."

Setelah mengatakan itu, tubuh Risa langsung oleng dan hendak terjatuh jika saja Evan tidak segera menangkap nya.

"Nih si Rara, em jiwa kedua Risa ngomong apa sih?" tanya Cilla mode ngeleg

Gadis Kesayangan Fian (Rombak Bentar) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang