WARNING!!! ❌⚠ DI LARANG KERAS PLAGIAT‼ KETAHUAN?? TOLONG KLARIFIKASI BUKAN MALAH MENGHILANG SEPERTI DIAA❗
GAK KLARIFIKASI⁉️ SAYA VIRALIN+DENDA (350k) NO NAWAR❗
Menceritakan tentang seorang pemuda yang sangat mencintai sahabat gadisnya, yaitu, bernam...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
• •
-oOo-
08.00
Jam menunjukkan pukul delapan pas, karena jam masuk sudah lewat, dan semua inti diamond telat, jadi mereka saat ini tengah berdiri dilapangan menjalankan sebuah hukuman.
Cilla terus menggerutu menyalahkan angin yang hanya lewat dan tidak mengganggu nya lagi, "Apasih si nih angin! Ganggu ajaa."
"Jangan ke sini napa woii, mana bawa-bawa debu lagi!"
"Malah ribut ma angin, harusnya lo gausah masuk aja, apalagi cewenya nih? Jadi kenak hukumkan kalian," omel Devan membuat Risa, Flora dan Cilla memutar bola matanya males.
"Tinggal pingsan," ujar Flora menaik turunkan sebelah alisnya.
Cilla dan Risa pun tersenyum penuh arti, kenapa tidak sedari tadi saja? Tanpa berlama-lama, detik kemudian Risa dan Cilla langsung menjatuhkan diri dan di susul oleh Flora.
Sedangkan para cowonya ternganga lebar melihat sahabat gril mereka sudah terbaring pingsan– ralat, pura pura pingsan maksudnya.
"Ini kita biarkan apa tolong?" tanya Alfin mode ngeleg.
"Tch! Tolong lah, gua gendong Cilla, Devan gendong Risa, Evan gendong Flora, terus Galang.." di akhir kalimat Alfin seperti berpikir keras, tidqk mungkin juga ia meninggalkan Galang yang tampak memelas itu.
Detik kemudian Alfin pun tersenyum licik, ia mendekatkan bibirnya ke telinga Galang seolah berbisik. Dan bisikkan itu mampu membuat Galang ikut tersenyum penuh arti.
"Kok lama sih," batin ketiga gadis itu kala tidk merasakan dirinya di angkat.
"Oi! Buruan angkat!" lirih Cilla yang sudah mulai merasa kesal, ini dirinya malah semakin merasa panas.
Alfin pun dengan segera mengangkat tubuh Cilla dan mulai memasuki sekolah menuju ke uks, tentunya hal itu di susul oleh yang lain, dan hanya tersisa Galang seorang yang berada di sana.
Sedangkan di tengah lapangan, Galang mendapati salah satu siswi yang sedang menatapnya dari kejauhan. Belum diketahui penyebabnya kenapa siswi itu selalu menatap ke arahnya. Galang kemudian berusaha memalingkan tatapannya dari siswi tersebut.
Galang tentu saja kembali fokus berdiri, hingga dirinya tidak menyadari siswi tadi sudah mulai mendekat dan kini sudah berada di depannya.