Bab 08 || Jatuh dari tangga

160 95 4
                                    

Haloooo!! Selamat membaca... Jngn lupa vote ya gys yakk!

Oke kita lanjut ceritanya!

Tetapi sebelum nya nih akun tt gue @luvitariz
Akun wp
LeoraRaa1
Harap follow jika berminat... Thanks

Udh! Kita lanjut ceritanya ya..

••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


-oOo-

Saat ini Evan, Alfin, Galang, Devan tengah berada di sebuah taman dengn gaya andalan mereka, dan tentunya mereka bertiga menemani Devan.

"Mana sih pacar lo njirt!" Ujar Alfin mulai kesal

"Nggk tau woi Ini gua sama dia pacaran virtual!. Gua ngajak lo bertiga buat nemenin gua karena gua takut sendiri." Jawab Devan membuat Alfin menatap nya dengn curiga

"Alahhh basi mah omongan elo, bilang aja takut beda ma yang di foto yakan. Nanti kalo beda pasti lo mau bilang jika dia salah orng dan pda akhirnya lo pasti gunain kita buat bantu lo!" Ucap Alfin yang sangat mengetahui isi pikiran Devan, siapa sih yng tidk tau? Bahkan Evan dan Galang tau betul, tetapi mereka memilih diam

Devan pun hanya cengengesan tidk jelas, emang nih si Alfin paling tau isi pikirannya. Dan pasti nya terlalu jujur saat mengatakan nya.

Sedangkan Galang? Ia hanya termenung saja, tatapannya kosong menatap ke arah depan. Pikiran nya sekarang tengah di kelilingi oleh wajah cantik naura. Jujur saja, Galang masih tidak bisa menerima gadis se cantik naura ternyata dedemit.

Berbeda dengn Evan yang sudh pergi terlebih dahulu untuk membeli minuman. Mungkin dirinya merasa sangat haus, bayangkan saja mereka menunggu hampir 1 jam.

10 Menit kemudian

"Tuh Devan kemna dah??" Tanya Alfin membuat Evan mengedikkan bahu sembari meminum sebotol air

Karena saat ini tiba tiba saja Devan dan Galang menghilang bag di telan bumi. Ntah menghilang kemana intinya sekarang hanya tersisa Alfin dan Evan.

"Dia yang mau ketemuan, kita yang di suruh menunggu." Gerutu Alfin merasa kesal

Tanpa mereka sadari! Ternyata di belakang mereka dengan jarak yang sedikit jauh. Ada seorang gadis yang tengah menatap mereka lekat lekat, terutama alfin!.

"Eh? Dia kan Alfin?" Batin gadis itu

"Samperin sabi kali ya?." Lirihnya mulai mendekat, tak lupa senyum manis terbit di bibirnya

"Gua ke sana bentar." Ujar Evan sembari menunjuk arah tong sampah. Setelah mendapatkan anggukan dari Devan, Evan pun segera menuju ke tempat sampah untuk membuang botolnya

Setelah kepergian Evan, tiba tiba saja seorang gadis dengn tampilan yang seksi menghampiri alfin. Rambut nya pendek, bajunya kurang bahan– ralat, maksudnya seksi, jalan nya meliuk liuk bag seorang jalang, ia menghampiri alfin dengn senyuman merekah.

Gadis Kesayangan Fian (Rombak Bentar) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang