Chapter 2: A

158 18 8
                                    

{𝗧𝗵𝗲 𝗦𝗮𝗹𝘁𝘆 𝗚𝗮𝗺𝗲}𝘏𝘢𝘱𝘱𝘺 𝘙𝘦𝘢𝘥𝘪𝘯𝘨🌕

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

{𝗧𝗵𝗲 𝗦𝗮𝗹𝘁𝘆 𝗚𝗮𝗺𝗲}
𝘏𝘢𝘱𝘱𝘺 𝘙𝘦𝘢𝘥𝘪𝘯𝘨🌕

Pagi itu, Anna berjalan dengan langkah pelan menuju kamarnya setelah tak sengaja melihat salah satu pelayan sedang sibuk di dapur. Aroma masakan yang mulai tercium membuat perutnya mendadak bergejolak, tetapi bukan rasa lapar yang muncul di benaknya, melainkan rencana kecil yang diam-diam mulai ia pikiran.

𝘏𝘮𝘮

Saat duduk di tepi ranjang, dia berpikir keras. Hari ini, dia tidak akan duduk diam lagi. Dia memutuskan untuk melakukan sesuatu yang meski kecil, tapi bisa memberinya sedikit kepuasan. "Kurasa hari ini akan lebih menyenangkan." Sambil menatap ke arah jendela yang menghadap taman, pikiran liciknya terus berkembang.

Beberapa saat setelah suara pelayan di dapur berhenti, Anna mengambil kesempatan. Dia mengintip ke lorong, memastikan tidak ada siapa pun, sebelum menyelinap menuju dapur. Tangannya agak gemetar saat ia membuka tutup panci, melihat hidangan yang sudah siap tersaji untuk sang mafia leader itu.

𝘚𝘦𝘴𝘶𝘢𝘵𝘶 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘢𝘴𝘪𝘯 𝘶𝘯𝘵𝘶𝘬 𝘱𝘳𝘪𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘦𝘯𝘺𝘦𝘣𝘢𝘭𝘬𝘢𝘯 𝘩𝘢𝘩𝘢, 𝘳𝘢𝘴𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘩𝘢𝘥𝘪𝘢𝘩 𝘥𝘢𝘳𝘪𝘬𝘶 𝘵𝘶𝘢𝘯 𝘙𝘢𝘷𝘦𝘯𝘴𝘤𝘳𝘰𝘧𝘵

Tanpa membuang waktu, dia mengambil garam dan menuangkannya dengan hati-hati, memastikan jumlah yang ia tambahkan cukup untuk membuat makanan itu hampir tidak bisa dimakan.

Dengan cepat, Anna kembali ke kamarnya, tidak sabar untuk melihat bagaimana reaksi Jake. Dia tahu ini tindakan yang berisiko, tapi setiap tindakan kecilnya untuk melawannya membuatnya merasa sedikit lebih puas. "Andai saja punya racun, pasti aku bisa menjahilinya dengan lebih baik."

"Huft"

Saat makan siang tiba, Anna duduk di meja makan, mencoba menampilkan wajah tak bersalah seolah-olah tidak mengetahui apapun.

"Makanlah."

Anna tersenyum tipis, berusaha keras menyembunyikan kecemasannya. Perlahan dia mengambil sedikit makanan di piringnya, sementara Jake mulai makan.

Saat suapan pertama masuk ke mulutnya, Jake berhenti sejenak. Rasa asin yang berlebihan segera terasa di lidahnya, tetapi alih-alih langsung marah, Jake hanya mengangkat alis dan melirik ke arahnya. Matanya mengamati setiap gerakan kecil gadis itu, seolah menunggu reaksinya.

𝘈𝘱𝘢 𝘥𝘪𝘢 𝘴𝘶𝘥𝘢𝘩 𝘮𝘦𝘯𝘺𝘢𝘥𝘢𝘳𝘪𝘯𝘺𝘢? 𝘙𝘢𝘴𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘪𝘵𝘶

Anna berusaha keras untuk tetap tenang, memalingkan pandangan dan berpura-pura untuk fokus pada makanannya sendiri.

"Kau tahu, Anna," kata Jake dengan nada santai, "ada sesuatu yang berbeda dari makananku hari ini." Suaranya terdengar biasa, tapi Anna bisa merasakan ketegangan hanya dengan mendengarnya.

A Dangerous AttractionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang