Chapter 10: A

89 15 7
                                    

{𝗡𝗼 𝗘𝘀𝗰𝗮𝗽𝗲}𝘏𝘢𝘱𝘱𝘺 𝘙𝘦𝘢𝘥𝘪𝘯𝘨🌕

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

{𝗡𝗼 𝗘𝘀𝗰𝗮𝗽𝗲}
𝘏𝘢𝘱𝘱𝘺 𝘙𝘦𝘢𝘥𝘪𝘯𝘨🌕

Berbeda dari hari-hari sebelumnya, hari ini mood Anna terasa benar-benar buruk. Rasanya ada kekosongan yang menghantuinya.

Dia merasa kesepian dan bosan, setiap sudut mansion yang megah dan luas ini, yang seharusnya menawarkan kenyamanan justru terasa semakin menyiksa dirinya.

Saat menuruni tangga dengan langkah malas, tatapannya tanpa sengaja menangkap sosok seorang pelayan yang sedang berjalan menuju pintu keluar. Sejenak, Anna merasakan dorongan untuk berbicara dengan seseorang, siapa pun, dan tanpa berpikir panjang, ia memanggil pelayan tersebut.

"Rona!" panggilnya dengan nada sedikit tergesa.

Wanita yang dipanggil itu segera menoleh, wajahnya yang penuh kehangatan menghiasi senyum yang lembut, meskipun ia tampak terburu-buru.

Dia mempercepat langkahnya, mendekat ke arah Rona dan berharap percakapan kecil ini bisa mengisi kekosongan yang terasa begitu menyesakkan.

"kau akan pergi kemana?" tanyanya dengan nada penasaran.

Rona menurunkan sedikit barang-barang yang ia bawa, kemudian menjawab dengan tenang. "Aku akan cuti hari ini, Nona. Ayahku sedang ulang tahun, dan aku ingin merayakannya bersamanya."

Mendengar hal itu, hati Anna tiba-tiba merasakan rindu yang begitu dalam.

ikirannya langsung melayang kepada ayahnya. Sudah berminggu-minggu sejak ia terakhir kali melihatnya, dan rasa rindu yang selama ini berusaha ia sembunyikan meledak tanpa bisa ditahan lagi.

Dadanya terasa sesak membayangkan ayahnya yang kini hidup sendirian, dia ingin pulang, ingin memeluk ayahnya, ingin kembali ke rumah yang selama ini memberi kehangatan, bukan seperti bangunan yang dingin ini.

Sejak orang tuanya berpisah, ayahnya adalah satu-satunya orang yang selalu ada untuknya. Hak asuhnya jatuh ke tangan ayahnya, dan ia tumbuh besar dengan kasih sayang pria itu.

Anna tiba-tiba bingung, kenapa bisa mudah bagi Rona untuk mendapatkan cuti. Jake bukanlah tipe pria yang murah hati dalam memberikan izin. Dengan penuh rasa penasaran, dia kembali bertanya, "Bagaimana kau bisa mendapatkan izin cuti darinya? Bukankah dia biasanya tidak mengizinkan siapa pun keluar begitu saja?"

Wanita itu tersenyum tipis, tampak memahami kebingungannya. "Aku sudah memohon izinnya berkali-kali, Nona. Dan akhirnya setelah banyak pertimbangan, tuan Jake mengizinkanku untuk pergi hari ini."

Dia terdiam mencoba mencerna kata-katanya, mengapa Rona bisa bebas keluar untuk bertemu keluarganya, sedangkan dia harus terkurung di sini?

Setelah beberapa saat wanita itu berpamitan. "Aku harus pergi sekarang nona. Semoga harimu menyenangkan," katanya sebelum akhirnya melangkah keluar.

Anna hanya bisa berdiri di ambang pintu, melihat Rona pergi dengan langkah yang tenang.

Dia mendesah, merasa dunia di luar mansion ini semakin jauh dari jangkauannya, di dalam hatinya, ada keinginan yang kuat untuk melarikan diri, untuk kembali kepada ayahnya, dan memulai hidup yang bebas lagi. Namun kenyataan yang dia hadapi saat ini seperti belenggu yang tak bisa dia lepaskan.

A Dangerous AttractionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang