Chapter 17: D-A

59 5 0
                                    

{𝗪𝗵𝗼 𝗔𝗿𝗲 𝗬𝗼𝘂?}𝘏𝘢𝘱𝘱𝘺 𝘙𝘦𝘢𝘥𝘪𝘯𝘨 🌓

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

{𝗪𝗵𝗼 𝗔𝗿𝗲 𝗬𝗼𝘂?}
𝘏𝘢𝘱𝘱𝘺 𝘙𝘦𝘢𝘥𝘪𝘯𝘨 🌓

𝗔𝘁𝘁𝗲𝗻𝘁𝗶𝗼𝗻: 𝘤𝘩𝘢𝘱𝘵𝘦𝘳 𝘪𝘯𝘪 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘣𝘦𝘳𝘣𝘰𝘭𝘢𝘬-𝘣𝘢𝘭𝘪𝘬 𝘴𝘶𝘥𝘢𝘩 𝘱𝘢𝘯𝘥𝘢𝘯𝘨, 𝘫𝘢𝘥𝘪 𝘢𝘶𝘵𝘩𝘰𝘳 𝘮𝘪𝘯𝘵𝘢 𝘮𝘢𝘢𝘧 𝘫𝘪𝘬𝘢 𝘮𝘦𝘮𝘣𝘶𝘢𝘵 𝘳𝘦𝘢𝘥𝘦𝘳𝘴 𝘢𝘨𝘢𝘬 𝘱𝘶𝘴𝘪𝘯𝘨

___
Jake berdiri di samping mobilnya, menyandarkan tubuhnya ke pintu sambil menghisap rokoknya dalam-dalam. Asap tipis mengepul ke udara malam yang dingin, matanya tetap tajam, memperhatikan setiap mobil yang lewat di kejauhan, seolah mencari sesuatu.

Pikirannya penuh dengan amarah yang tertahan.

Dia membuang pandangannya ke jalan kosong di depannya, tapi pikirannya melayang jauh ke Anna. Apa yang sedang terjadi padanya sekarang?

Sambil menutup matanya, dia bisa merasakan denyut marah yang menguasainya. "Siapapun yang berani menyentuh Anna, dia tidak akan hidup lebih lama lagi,"

Tidak ada yang boleh menyakiti miliknya. Tidak ada yang boleh merampas apa yang sudah menjadi haknya.

Suara radio dari dalam mobil tiba-tiba memecah keheningan, suara itu menariknya kembali ke kenyataan, dia segera membuka pintu dan meraih radio itu dengan cepat.

"Ada info apa lagi?"

"Tuan, kami berasumsi bahwa Anna kemungkinan diculik," suara anak buahnya terdengar dari radio.

"Berikan aku bukti dan informasi yang jelas." dia dengan cepat membuang rokoknya ke tanah, menginjaknya.

"Kami mendapatkan rekaman CCTV, Tuan. Rekaman menunjukkan Anna berbicara dengan seseorang yang tidak dikenal. Tapi tiba-tiba rekaman itu rusak sebelum kita bisa mendapatkan gambaran lebih jelas."

Anna POV:🌕

Anna terbangun perlahan, kesadarannya kembali sedikit demi sedikit. Namun, yang pertama kali dirasakannya bukanlah tempat yang familiar.

Udara di ruangan ini dingin dan lembab, bau apek menusuk hidungnya. Tempat ini asing, dan semakin lama semakin membuatnya takut.

Kepanikan mulai merayap dalam dirinya ketika dia menyadari sesuatu yang lebih mengerikan, mulutnya tertutup lakban dengan ketat, dan setiap kali dia mencoba berbicara, hanya suara rintihan teredam yang keluar.

Matanya membelalak saat dia melihat tubuhnya diikat kuat di kursi kayu yang keras. Tali di pergelangan tangan dan kakinya begitu erat, membuat gerakannya sangat terbatas.

Dia mencoba menggoyangkan tubuhnya, berharap ada kelonggaran di tali itu, tetapi usahanya sia-sia, tangannya mulai sakit, pergelangannya lecet akibat gesekan tali yang kasar.

𝘛𝘦𝘮𝘱𝘢𝘵 𝘢𝘱𝘢 𝘪𝘯𝘪?

Paniknya semakin meningkat saat dia menggoyangkan tubuhnya lebih kuat, berusaha melawan tali yang membelenggunya, namun gerakan itu malah membuat kursi di bawahnya kehilangan keseimbangan. Kursinya terjatuh dengan keras ke lantai bersama tubuhnya, menciptakan suara benturan yang bergema di ruangan yang sunyi.

Jake POV:🌑

"Tempat itu... Beri aku alamatnya sekarang."

"Rekaman terakhir menunjukkan lokasi di sekitar distrik pelabuhan tua, Tuan. Tapi setelah itu, sinyal hilang."

Jake mengerutkan alisnya. Pelabuhan tua? Tempat itu adalah area luas dengan banyak gudang terbengkalai-tempat yang sempurna untuk menyembunyikan seseorang tanpa terdeteksi.

Dia mematikan radio tanpa berkata lagi dan menginjak pedal gas, mobilnya melesat dengan kecepatan tinggi menuju tempat yang disebutkan.

Di kepalanya, ada banyak skenario yang berputar, dia membayangkan berbagai kemungkinan tentang keadaan Anna; apakah dia terluka? Apakah dia ketakutan? Dan siapa yang berani melawannya hingga seberani ini?

Ketika mobilnya mendekati distrik pelabuhan, insting Jake mengatakan bahwa ini akan lebih rumit dari yang terlihat.

Jika ini benar-benar jebakan, siapapun yang melakukannya pasti sangat pintar.

Anna POV:🌕

Dia mencoba mendengarkan suara di sekelilingnya, berharap mendengar langkah kaki atau tanda-tanda keberadaan orang lain, tapi yang ada hanyalah keheningan yang menakutkan.

Meskipun gerakannya terbatas, Anna mengumpulkan tenaganya dan mulai menggoyangkan tubuhnya lagi, berharap tali itu melonggar setelah benturan tadi.

Rasanya sangat sakit, tapi dia tidak punya pilihan, dia harus melakukan sesuatu.

Saat dia terus mencoba melepaskan diri, dia mendengar suara pintu terbuka perlahan.

Suara berderit itu menggetarkan hatinya, dia mendengarkan dengan cermat, ada langkah kaki berat yang mendekat, suara sepatu menghantam lantai beton. Seseorang ada di sana.

Anna menahan napas, tubuhnya kaku dalam ketakutan, apakah itu orang yang membawanya? Atau mungkin... penyelamat?

Suara langkah itu semakin dekat, dan pintu terbuka lebih lebar, namun dia tidak bisa melihat siapa orang itu karena posisinya masih terbaring di lantai. Dia hanya bisa mendengar suara langkah kaki yang terhenti di dekat kursi yang telah jatuh.

Hatinya berdebar kencang, dan air mata mulai mengalir di pipinya, rasa takut menjalar di seluruh tubuhnya.

Seseorang tertawa pelan, suara itu dingin dan penuh ejekan. "Jadi kau sudah bangun," kata suara asing itu. "Aku harap kau menikmati waktumu di sini. Sayang sekali, tuan mu tidak akan menemukanku begitu cepat."

Orang itu membungkuk, mengangkat kursi yang masih terikat dengan tubuh Anna, lalu menempatkannya kembali dengan paksa. Dia meringis kesakitan, tapi tidak bisa melawan.

"Lihatlah dirimu... tidak berdaya seperti ini. Aku bertanya-tanya apa yang akan dilakukan Jake jika dia melihatmu seperti ini? Hm, mungkinkah dia akan marah, atau mungkin juga dia tidak akan peduli," pria itu berbicara sambil tertawa mengejek.

Anna hanya bisa menatapnya dengan tatapan penuh kebencian tapi juga curiga.

𝘗𝘳𝘪𝘢 𝘪𝘯𝘪.. 𝘈𝘬𝘶 𝘱𝘦𝘳𝘯𝘢𝘩 𝘮𝘦𝘭𝘪𝘩𝘢𝘵𝘯𝘺𝘢, 𝘢𝘱𝘢𝘬𝘢𝘩 𝘥𝘪𝘢 𝘱𝘳𝘪𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘥𝘢𝘵𝘢𝘯𝘨 𝘶𝘯𝘵𝘶𝘬 𝘳𝘢𝘱𝘢𝘵 𝘥𝘪 𝘮𝘢𝘯𝘴𝘪𝘰𝘯 𝘱𝘢𝘥𝘢 𝘩𝘢𝘳𝘪 𝘪𝘵𝘶?

Jake POV:🌑

Jake tiba di distrik pelabuhan tua, tempat itu luas dan kosong, dengan bangunan-bangunan tua yang terlihat kumuh dan gudang-gudang yang terbengkalai.

Dia keluar dari mobil, menatap sekitar dengan cermat, tempat ini begitu sunyi, seolah tidak ada tanda-tanda kehidupan, tapi dia tahu, di balik ketenangan ini, ada bahaya yang tersembunyi.

Dia berjalan menuju salah satu gedung yang tampak paling dekat, dan di sana dia menemukan anak buahnya sedang menunggu.

"Tuan, kami telah menyisir sebagian area, tapi belum ada tanda-tanda jelas tentang keberadaan Anna, pelabuhan ini memiliki terlalu banyak tempat untuk disembunyikan."

𝘐𝘯𝘪 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘮𝘶𝘥𝘢𝘩

𝘛𝘢𝘱𝘪 𝘢𝘬𝘶 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘯𝘺𝘦𝘳𝘢𝘩 𝘴𝘢𝘮𝘱𝘢𝘪 𝘢𝘬𝘶 𝘮𝘦𝘯𝘦𝘮𝘶𝘬𝘢𝘯 𝘨𝘢𝘥𝘪𝘴 𝘪𝘵𝘶

{𝗧𝗼 𝗕𝗲 𝗖𝗼𝗻𝘁𝗶𝗻𝘂𝗲𝗱}
𝗡𝗼𝘁𝗲: 𝗷𝗶𝗸𝗮𝗹𝗮𝘂 𝗿𝗲𝗮𝗱𝗲𝗿𝘀 𝗺𝗲𝗻𝘆𝘂𝗸𝗮𝗶 𝗰𝗲𝗿𝗶𝘁𝗮 𝗶𝗻𝗶, 𝘁𝗼𝗹𝗼𝗻𝗴 𝗯𝗲𝗿𝗶𝗸𝗮𝗻 𝘃𝗼𝘁𝗲 𝘀𝗲𝗯𝗮𝗴𝗮𝗶 𝗱𝘂𝗸𝘂𝗻𝗴𝗮𝗻 𝗯𝘂𝗮𝘁 𝗮𝘂𝘁𝗵𝗼𝗿🌜

A Dangerous AttractionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang