Wonwo x Lisa 3

847 100 18
                                    

Karena banyak yang mau part ini di lanjutin.. gak banyak sih sebenernya tapi gapapa lah.

Yaudah deh ku kabulkan..

***

Sinar matahari menyeruak masuk menembus celah sebuah kamar yang terdapat dua sejoli yang masih tertidur nyenyak di atas ranjang, sebelum suara lenguhan seorang gadis terdengar begitu serak.

Lisa mengerjap pelan termenung menatap dinding kamar di hadapannya bingung, apa yang terjadi? kepala terasa berdenyut sakit, apalagi saat sekujur badannya terasa begitu kaku dan nyeri sulit untuk digerakkan.

Termenung pasrah berusaha untuk meredakan dengungan di kepala, Lisa terdiam kaku saat matanya menangkap sebuah tangan kekar yang kini memeluk perutnya begitu erat, jantungnya bertambah berdebar kencang saat baru menyadari bahwa kini di balik selimut tubuhnya dalam keadaan telanjang tanpa sehelai benangpun, apalagi dengan area privasinya yang terasa begitu nyeri.

Lisa cukup pintar untuk menilai apa yang terjadi semalam dari kondisinya sekarang.

Siapa yang mengambil pengalaman pertamanya? apa salah satu dari member seventeen? karena hanya mereka lah yang terakhir bersamanya kemarin malam, tapi siapa? untuk berbalik pun rasanya ia begitu takut, ia benar-benar tidak mengingat apapun karena mabuk.

Lisa menggigit bibirnya berusaha menolehkan kepalanya se pelan mungkin untuk melihat siapa pria di belakangnya.

Matanya membelalak melihat salah satu member seventeen yang akhir-akhir ini cukup dekat dengannya, "Wonwo oppa?".

Bibir Lisa bergetar menahan air matanya yang menggenang, ia benar-benar kehilangan mahkotanya bersama dengan pria yang terhitung baru dekat dengannya.

Mereka berdua sama-sama dalam keadaan telanjang bulat yang membuat Lisa menahan tangisnya dan mengeratkan selimut yang menjadi satu-satunya penutup tubuh telanjangnya sekarang, "apa yang harus aku lakukan sekarang?" lirih Lisa dengan air mata yang sudah mengalir turun.

Pergerakan tangan yang masih memeluk perutnya erat membuat Lisa terdiam kaku dengan jantung yang berdebar cepat tidak tahu harus mengatakan apa.

"Shh Lisa?".

Suara berat dengan ranjang yang bergerak pelan membuat Lisa menggigit bibir erat takut-takut.

"Sudah bangun?"

Hening sejenak sebelum laki-laki itu kembali berbicara.

"maafkan aku Lisa-ya, aku benar-benar dalam keadaan tidak sadar".

Tangis Lisa benar-benar pecah dengan begitu keras saat ucapan Wonwo yang terdengar sangat merasa bersalah keluar dari mulut laki-laki itu, bersamaan dengan pelukan yang semakin mengerat pada perutnya.

Lisa mengeratkan selimut agar menutupi tubuh polosnya saat Wonwo menuntun badannya untuk berbalik menghadap laki-laki itu.

Lisa masih tidak berani menatap wajah Wonwo secara langsung saat laki-laki di depannya ini tengah mengelus lembut pipinya.

"Berhenti menangis, maafkan aku ne? aku akan bertanggung jawab jika terjadi sesuatu, aku berjanji".

Nyatanya kalimat penenang itu tidak bisa menghilangkan perasaan gelisah yang tengah ia rasakan sekarang, perasaan malu, marah, dan tidak terima yang kini ia rasakan. Ia hanya bisa melampiaskannya dengan menangis, semuanya telah hilang.

LALISATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang