Suara musik menggema memenuhi seluruh ruang latihan yang hanya terdapat satu orang gadis yang menempati, menggerakkan badan yang terlihat begitu selaras dengan musik yang terdengar, menghiraukan rasa lelah yang menyerang tubuhnya.
Dengan nafas yang sedikit memburu Lisa menghentikan gerakannya, menatap pantulan yang menampilkan dirinya di kaca dengan keringat yang mengalir deras membasahi area punggung.
Menghela nafas sejenak, Lisa berjalan mendekat ke arah ponsel dan mematikan musik yang menggema, sebelum membaringkan diri di lantai. Menatap langit-langit atap ruangan sebelum matanya terpejam sejenak.
Tubuh dan pikirannya benar-benar merasa lelah sekarang.
Semuanya terasa memusingkan sekaligus menyakitkan baginya membaca seluruh hate comment yang di tujukan padanya saat peluncuran album terbaru comeback grupnya dengan artis luar yang terkenal, hanya karena ia mendapat lirik rap yang lebih banyak dan berakhir semua melempar serangan di semua media sosial.
Dua hari ia sudah benar-benar merasa kenyang akan semua ketikan jahat yang ia terima belakangan ini.
Ketiga eonni nya sudah menyuruh untuk ia tidak membaca semua serangan itu dan ia tidak bisa? karena semua serangan sudah memenuhi seluruh media sosialnya, benar-benar tidak ada celah untuk tidak melihatnya.
Kadang ia berpikir bahwa apa semua itu memang benar-benar salahnya? apa ia tidak selayak itu untuk mendapatkan part yang lebih banyak? untuk sesaat Lisa tertawa kecil dan kembali membuka matanya, menatap ke arah atas sebelum melirik ponsel yang masih ia genggam erat.
Notifikasi pesan yang ia tunggu-tunggu tidak kunjung terlihat menghubunginya semenjak empat hari yang lalu, pesannya juga tidak kunjung untuk di jawab, hanya menandakan bahwa pesannya sudah terbaca, itu saja.
Benar-benar menyedihkan.
Suara pintu terbuka dan langkah kaki yang mendekat tidak membuat Lisa bangkit dari posisinya.
"Jangan terlalu di pikirkan Lisa-ya".
Lisa tersenyum membalas tatapan khawatir yang Jennie lemparkan padanya, "aku tidak apa-apa eonni".
"Jangan khawatir".
Jennie menghela nafas pelan mendengar perkataan yang lagi-lagi Lisa ucapkan dan itu sebuah kebohongan untuk menutupi kesedihan yang gadis itu rasakan.
"Kau tidak pandai merahasiakan perasan mu, kau bisa mengutarakan semua apa yang membuat sedih dan lelah, aku akan mendengarkan semuanya" ucap Jennie merapikan poni sang maknae yang begitu berantakan oleh keringat.
Sejenak Lisa terdiam menatap langit-langit keruangan sebelum mengalihkan pandang ke arah wajah Jennie, "aku akan mengakhiri hubungan ku dengan Woozi oppa".
Hening di antara mereka berdua setelah ucapan Lisa menguar begitu saja.
Suara tawa kecil terdengar yang mana membuat Jennie membelai rambut Lisa pelan, "dia tidak menghubungi mu?"
"Sudah empat hari berlalu eonni, dia tidak meninggalkan satu pesan pun dan hanya membacanya saja tanpa berniat menjawab".
"Bukankah kata mu kalian bertemu tiga hari lalu saat 96-line berkumpul? dia berkata bahwa sedang sangat-sangat sibuk, akan tetapi dia ada waktu untuk itu semua, tanpa bisa membalas pesan ku satupun" ucap Lisa mulai terisak menutup wajahnya.
Lisa benar-benar turut merasa lelah dengan semua yang ia alami termasuk dengan hubungannya, tidak ada kabar, tidak ada ucapan khawatir, tidak ada ucapan penenang untuknya.
Sudah cukup ia sendiri yang berjuang dalam hubungan yang ia jalin.
Begitupun dengan Jennie yang memilih untuk diam membiarkan Lisa mengutarakan semua perasaanya, ia turut bisa merasakan bagaimana lelahnya Lisa saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
LALISA
Fanfictiononeshoot Lisa dengan para idol pria. update sesuai isi kehaluan ku dan saat saya tidak maless😣🙂 semoga suka