Penerus Tahta

93 8 2
                                    

"pagi tuan putri,tuan putri Dursala ingin menemui anda" ucap pelayan hormat pada Subhadra yang sedang berias di meja riasnya.

"Biarkan putri Dursala masuk" pelayan itupun pergi setelah Subhadra mengizinkan Dursala memasuki kamarnya.

"Ka Subhadra" panggil Dursala yang mendapat respon dari Subhadra "apa kau sudah siap? Sebentar lagi acaranya akan mulai" tanya Dursala.

Subhadra pun berdiri dan menghadap Dursala yang duduk di kursi "aku sudah siap,tapi aku ingin bertanya dulu padamu,apakah aku cocok memakai ini? Apakah ini berlebihan?" Tanya Subhadra pada Dursala.

Dursala yang melihat penampilan Subhadra itupun terpana "waw!,ka Subhadra!,kau sangat cantik sekali,kau cocok memakai saree ini" jawab Dursala yang membuat Subhadra malu.

"Sudahlah,ayo kita ke aula kerajaan" ajak Subhadra dan mereka pun pergi ke aula kerajaan di temani oleh 4 pelayan di belakang mereka.

•••

"Apa apaan ini!!,aku anak kandungmu yang mulia raja!,tapi kenapa kau memilih Yudistira sebagai penerus tahtamu!!" Teriak Duryudana tak terima atas keputusan ayahnya.

"Tenanglah wahai cucuku,menurut tradisi,penerus dari seorang raja adalah seorang anak yang tertua dari keluarga kerajaan,dan anak tertua di sini adalah Yudistira,putra pertama pandu dan Kunti" bukan Dretarastra yang menjawab,melainkan Bisma yang agung yang menjawab ucapan Duryudana.

Raja Gandara pun mendekat kepada keponakannya yang tak lain adalah Duryudana "tenanglah keponakanku, ikhlaskan pangeran Yudistira menjadi penerus tahta ayahmu raja Drestarasta" bisik raja Gandara dengan nada licik pada keponakannya Duryudana.

"Tap-"

"Ikuti instruksi ku pangeran,aku mempunyai rencana yang lebih tepat" bisik raja Gandara lagi,membuat Duryudana tak bisa mengelak "baiklah,aku akan menerima,jika pangeran Yudistira menjadi penerus Kerajaan Hastinapura ini" ucap Duryudana Dengan tak ikhlas.

Semua orang yang berada di aula kerajaan itupun bernafas lega,karna akhirnya tidak akan ada keributan besar lagi di sana.

Maka dari itu,mereka pun memulai upacara nya,beberapa menit kemudian,upacara itupun telah selesai "tugas pertamamu adalah mencari seorang wanita yang akan kau jadikan ratu nanti Yudistira,dan tugas terakhir mu,adalah memberikan penerus pada kerajaan ini nanti" ucap raja Drestarasta pada Yudistira.

Yudistira pun mengangguk,dan mulai berjalan menuju ibunya yaitu ibu ratu Kunti, Yudistira, Bhima,Arjuna,Nakula dan Sadewa pun meminta restu Dengan menyentuh kaki sang ibu.

"Di berkati lah,semoga kalian panjang umur,dan menjadi manusia berguna bagi seluruh umat manusia" doa dari ibu Kunti setelah kelima anaknya itu meminta berkat darinya.

Sedangkan Subhadra yang sedari tadi melihat mereka pun ikut terharu "bibi Kunti hebat sekali,dia bisa membesarkan kelima anaknya sendiri,Dengan kasih sayang yang adil" gumam Subhadra Dengan ketakjuban nya pada bibinya Kunti dan para sepupunya itu.

Kunti yang melihat Subhadra sendiri pun meminta keponakannya itu untuk mendekat "Subhadra,kemari lah" ajak Kunti pada Subhadra,Subhadra yang merasa dirinya di panggil pun mendekat ke arah mereka "salam bibi"

"Salam" jawab Kunti "bagaimana kabar keluarga mu?" Tanya Kunti pada Subhadra "ka Khrisna,ka Balarama,ibu Rohini,ibu dewaki dan ayah Basudev,mereka baik baik saja,mereka pun menanyakan kabarmu bibi" jawab Subhadra pada Kunti.

PUTRI SUBHADRA (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang