Restu Dewi Durga

156 12 0
                                    

Kini,Arjuna yang Barus saja sampai di dalam kuil itu,merasa heran saat dia melihat seorang perempuan tengah menyiapkan pemujaan,dari belakang,Arjuna merasa tidak asing dengan wanita itu, seperti...

"Siapa kau?" Tanya Arjuna pada wanita yang sedang menyiapkan pemujaan itu, namun,karna pertanyaan yang ia lontarkan,wanita itu berhenti melakukan aktivitas nya.

Si wanita pun berdiri,dan secara perlahan,dia membalikkan badannya.

Sedetik...dua detik...tiga detik...tiga detik Arjuna diam seperti tak dapat bergerak,yang ia lihat di hadapannya adalah seorang gadis yang ia kenal,mata besar seperti bunga teratai,rambut yang panjang nan indah,wanita itu adalah putri yadawa Subhadra,adik kesayangan Basudewa Khrisna.

Sama seperti Arjuna,Subhadra pun terdiam dalam keheningan,dia sungguh terkejut,tak menyangka bahwa arjuna putra pandu akan datang ke kuil ini,apa yang terjadi? Subhadra begitu bingung di buatnya.

Arjuna pun perlahan melangkah mendekati Subhadra "tuan putri Subhadra? Apa yang kau lakukan di sini?" Tanya Arjuna heran "sebelum aku menjawab,kau harus lebih dulu menjawab pertanyaan ku,apa yang kau lakukan di kuil ini?" Tanya Subhadra balik.

"Untuk berdoa pada Dewi Durga" jawab Arjuna "dan kau telah menjawab pertanyaan mu sendiri Arjuna putra pandu" ucap Subhadra dengan senyum manisnya.

Arjuna yang sadar pun tertawa sedikit "aku memang bodoh ternyata" katanya dengan kekehan.

"Sebaiknya kita melakukan pemujaan ini bersama pangeran Arjuna,karna persiapan pemujaan nya sudah selesai" saran Subhadra pada Arjuna.

Arjuna sempat berfikir sebentar sebelum dia menganggukkan kepalanya pertanda ia setuju.

Mereka pun mengambil nampan pemujaan,tangan kanan Subhadra dan tangan kanan Arjuna memegang nampan tersebut dan memulai pemujaan kepada Dewi Durga.

Selama nampan itu berputar di hadapan patung Dewi Durga,angin terus berhembus,suara lonceng memenuhi kuil,juga tak lupa suara terompet yang entah dari mana datangnya.

Seorang pendeta terkejut kala melihat seorang wanita dan seorang laki-laki yang sedang melakukan pemujaan,pendeta itu teringat sesuatu yang membuatnya tersenyum "puja Dewi Durga" gumam Pendeta itu.

Beberapa menit kemudian,pemujaan pun selesai,nampan itu di simpan di hadapan patung Dewi Durga,dan saat Subhadra juga Arjuna berbalik,alangkah terkejutnya mereka melihat pendeta yang tengah menatap mereka dengan tersenyum.

"S-salam pendeta" ucap Subhadra dan Arjuna serempak memberi salam pada pendeta itu,pendeta itupun mengangkat tangannya yang berarti memberi berkat pada Subhadra dan Arjuna.

"Apakah kalian sepasang suami istri?" Tanya pendeta itu "bukan pendeta" jawab arjuna "kekasih?" Tanya pendeta itu lagi "bukan juga pendeta" kali ini,Subhadra yang menjawab.

"Lalu siapa kalian?" Tanya pendeta itu heran "kami? Kami hanyalah dua orang manusia yang tidak sengaja bertemu di kuil ini,dengan tujuan yang sama pendeta" jawab Arjuna dan diangguki oleh Subhadra.

"Sungguh luar biasa takdir ini..." Gumam Pendeta yang tak bisa di dengar jelas oleh Subhadra dan Arjuna.

"Lalu...siapa kalian yang sebenarnya?" Tanya pendeta itu "aku adalah Subhadra,putri Basudewa dan Rohini,adik kesayangan Basudewa Khrisna dan Balarama,putri yadawa Subhadra,dari Dwaraka" jawab Subhadra dengan hormat.

Pendeta itu terdiam mendengarkan jawaban Subhadra "sungguh aku beruntung,bisa bertemu dengan adik dari Basudewa Khrisna,yang tak lain adalah pemikiran dari Narayan" gumam Pendeta itu.

Lalu pendeta itupun melirik Arjuna,seolah juga meminta penjelasan tentang siapa arjuna ini.

"Aku adalah Arjuna,putra pandu dan Kunti, keponakan raja Drestarasta dan ratu Gandari" jawab Arjuna hormat dan pendeta itupun tersenyum "putra dewa Indra..." Gumam Pendeta itu.

"Apa kalian mengetahui suatu hal?" Tanya pendeta itu pada Subhadra dan Arjuna,Subhadra dan Arjuna saling bertukar pandang,lalu menggeleng "apa itu pendeta?" Tanya Arjuna dan Subhadra serempak.

"Kalian lah takdir itu,takdir yang akan dipersatukan untuk mengubah daerah Arya, percayalah,para dewa dan Dewi pun merestui kalian berdua,di kelahiran sebelumnya,kalian adalah leluhur yang agung,kalian sepasang suami istri yang menyebabkan kami semua berada di dunia ini,kalian adalah takdir yang harus dipersatukan,keturunan kalian selanjutnya adalah keturunan yang suci" jawab pendeta itu membuat suasana kuil menjadi hening.

Hanya ada suara lonceng dan angin yang berhembus,mereka terdiam,mencoba mencerna apa yang pendeta itu katakan "sama halnya seperti Khrisna yang akan merasakan sakit jika Radha terluka,maka kalian pun seperti itu,jika Subhadra terluka,maka Arjuna juga akan merasakan sakit yang sama" lanjut pendeta itu.

Jantung Subhadra dan Arjuna berdetak kencang,entah apa yang mereka rasakan,seolah hangat dalam hati ketika mendengar penjelasan dari pendeta,bahwa mereka adalah takdir yang harus dipersatukan.

Angin kencang tiba-tiba saja menerjang,kain suci yang berwarna merah milik Dewi Durga,yang menutupi kepala patung Dewi Durga tiba-tiba saja terbang dan menutupi dia insan yang kini sedang saling memandang satu sama lain.

Pendeta yang melihat itu tersenyum bangga sekaligus haru "Dewi Durga telah merestui,pulanglah kalian,dan mintalah restu keluarga untuk kalian menikah nanti" ucap pendeta itu menyadarkan Arjuna dan Subhadra.

Subhadra pun menarik kain suci itu "bawalah pulang kain suci itu,Jika keluarga kalian melihat kain suci itu,maka keluarga kalian akan mengerti,bahwa kalian telah di restui oleh Dewi Durga" ucap pendeta itu.

Arjuna menggenggam tangan Subhadra,mereka melangkah bersama keluar dari kuil suci itu,mereka berjalan beriringan untuk pulang di kawal oleh lima prajurit terbaik Dwaraka.

Mereka terus berjalan dengan hati yang gembira,tidak ada hujan,tidak ada teriak matahari,tidak ada panas dan tidak ada dingin selama perjalanan,seolah alam mendukung mereka berdua.

Tapi di pertengahan jalan,Arjuna dan Subhadra harus terpisah karena Arjuna harus kembali ke Hastinapura sedangkan Subhadra ke Dwaraka.

"Berhati-hatilah Subhadra" ucap Arjuna,Subhadra menunduk setelah itu dia mendongak menatap Arjuna,Subadra tersenyum dan mengangguk "kau harus berjanji,bahwa kau akan datang ke Dwaraka untuk meminang ku" lirih Subhadra.

Arjuna menghapus air mata yang telah berani membasahi pipi Subhadra "aku berjanji padamu Subhadra,aku...akan datang" ucap Arjuna,dan mereka pun berpisah di sana.

Dengan Subhadra yang membawa kain suci milik Dewi Durga dan Arjuna membawa kain suci milik Subhadra yang dulu di berikan oleh Dewi Laksmi saat Subhadra masih bayi.

•••

"Putri Subhadra telah tiba!!" Teriak seorang prajurit membuat para rakyat Dwaraka gembira,di gerbang kota, keluarga Subhadra menunggu.

Bunga yang di hias di jalan menyambut kedatangan Subhadra "Kaka..." Panggil Subhadra dan dia pun memeluk Khrisna dan Balarama.

"Apa kau baik-baik saja Subhadra? Bagaiman perjalanan mu? Kau membawa pulang kabar baik bukan?" Tanya Khrisna bertubi tubi.

"Khrisna,Subhadra Baru saja pulang,biarkan dia istirahat terlebih dahulu,baru setelah itu kau boleh menanyainya" kata Balarama dan Khrisna pun mengangguk dengan senyum penuh pengetahuan.

"Di dalam,ada tamu yang menunggumu" bisik Balarama membuat hati Subhadra tak enak,seolah akan ada sesuatu yang terjadi...

BERSAMBUNG



PUTRI SUBHADRA (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang