Hastinapura

54 7 1
                                    

"ka khrisna,ka Balarama,jaga diri kalian masing-masing,berbahagialah tanpa diriku di sini" ucap Subhadra yang melihat raut wajah sedih dari kedua kakaknya itu.

Revati memeluk Subhadra "Subhadra,suamiku Balarama itu sangat menyayangi mu,mana mungkin dia akan berbahagia tanpa dirimu di sini" ucap Revati di susul tawa kecil di akhir kalimat nya.

Rusali dan Rukmini saling bertukar pandangan "itu benar sekali Subhadra,kau adalah buah apel bagi Basudewa Khrisna,mana mungkin dia akan serela itu ditinggalkan oleh mu?" Ucap Rusali mengejek Khrisna.

Mereka semua pun tertawa "baiklah kakak-kakaku,kakak-kakak iparku,aku harus segera pergi agar tidak terlalu lama sampai di Hastinapura" pamit Subhadra.

Subhadra dan Pandawa melangkah menuju Balarama, mereka menyentuh kakinya meminta berkat "semoga kalian diberikan kebahagiaan yang melimpah" ucap Balarama mendoakan Subhadra dan kelima suaminya.

Setelah memberi berkat, Balarama pun menarik Subhadra kedalam pelukannya,dia akan sangat merindukan Subhadra,adik perempuan satu-satunya itu.

Mereka pun melanjutkan kepada Khrisna,mereka menyentuh kaki khrisna meminta berkatnya "semoga kalian hidup dengan penuh cinta" doanya pada adik tersayangnya dan kelima adik iparnya.

Seperti Balarama, Khrisna pun memeluk Subhadra,mereka saling berpelukan untuk perpisahan ini, Khrisna tau,bahwa adiknya itu tidak akan sering ke Dwaraka,dia akan memiliki masalahnya sendiri.

•••

Kini,di gerbang Hastinapura,Bisma yang agung,guru drona,yang mulia Gandari,yang mulia Drestarasta,dan Dursala lah yang terlihat senang akan kedatangan Pandawa dan istri mereka,sementara kurawa dan raja Gandara,mereka terlihat berwajah datar.

Yang mulia Kunti,Pandawa,Drupadi dan Subhadra kini tengah berjalan bersamaan menuju keluarga kerajaan,yang mulia Gandari yang tengah memegang nampan penyambutan menantu baru,hanya tersenyum senang mendengar langkah kaki yang mendekat.

Kini mereka semua telah berada di hadapan Gandari,saat Gandari akan memulai penyambutan itu,Bisma yang agung menghentikan "tunggu dulu yang mulia ratu!" Ucap Bisma menghentikan aksi Gandari.

"Ada apa Bisma yang agung?" Tanya Drestarasta bingung "Yudistira,Bima,Arjuna,Nakula,Sadewa,yang mana istri kalian? Dan mengapa hanya ada 2 wanita di antara kalian?" Tanya Bisma membuat Pandawa,Kunti, Subhadra dan Drupadi terdiam.

"Katakan Pandawa!" Titah Bisma yang agung "mereka berdua adalah istri kami Bisma yang agung" jawab Yudistira lantang membuat semua orang terdiam,senyum yang awalnya menghiasi wajah Dursala,Gandari, Drestarasta dan guru drona,kini hilang di ganti dengan wajah yang nampak terkejut.

Nampan penyambutan itu hampir saja terjatuh dari tangan Gandari,namun dengan sigap,tangan Subhadra dan tangan Drupadi menangkap nampan itu,dan memberikannya kembali kepada Gandari.

"Apa ini? Dua wanita,menikah..dengan lima pria?" Tanya Gandari tak percaya "kami memiliki aturan dari persaudaraan kami bibi,dan di antaranya adalah,jika salah satu dari kami mendapatkan sesuatu,maka harus di bagi rata dengan yang lainnya" penjelasan dari Yudistira membuat Sengkuni memiliki ide.

"Oh tunggu,tapi...yang lain yang berusaha dan semua yang mendapatkan? Itu sangat lucu bukan? Bahkan seharusnya Subhadra bersama Duryudana" Ejek Sengkuni pada Pandawa.

Arjuna tersenyum "jika memang Subhadra adalah takdirnya pangeran Duryudana,maka dia kini seharusnya bersama pangeran Duryudana,tapi lihat lah paman? Subhadra kini bersama kami,itu artinya,Subhadra Memang bukan takdirnya pangeran Duryudana" ucap Arjuna membalas ejekan Sengkuni.

PUTRI SUBHADRA (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang