Pandawa

84 9 5
                                    

Di sisi lain,di kerajaan panchala,kini sedang melangsungkan acara swayamwara putri Drupadi.

Banyak raja dan pangeran dari berbagai wilayah yang datang untuk swayamwara ini,terutama Nakula,putra pertama dari Madri.

"Di swayamwara ini,kalian hanya perlu melakukan satu hal,yaitu mengangkat busur panah yang berada di sana-" Drupada menunjuk lapangan kecil itu "-lalu memanah titik kecil yang berada di atas" lanjut Drupada.

Semua raja dan pangeran merasa senang,karna mereka pikir,itu adalah hal mudah "itu adalah hal mudah bukan? Hahaha" ucap seorang pangeran kepada pangeran lainnya.

"Baiklah,siapa yang akan pertama kali maju?" Tanya Drupada dan seorang raja pun berdiri "aku!" Jawab raja tersebut,Drupada mempersilahkan raja itu untuk mengangkat busur panah.

raja itupun meletakan tangannya di busur panah,dan mencoba mengangkat nya,tapi sialnya tidak bisa terangkat,busur panah itu sangat lah berat "semua laki-laki tidak akan bisa mengangkat busur itu,karna mereka mengangkatnya karena kagum pada kecantikan putriku,bukan mencintai putriku dengan hati mereka" batin Drupada seraya tersenyum Karna raja sebelumnya kalah.

Raja demi Raja,pangeran demi pangeran pun kini sudah kalah,mereka benar-benar menyerah untuk mengangkat busur itu,dan kini,giliran Nakula lah yang harus mengangkat busur itu.

Dia kini telah berada di hadapan sang busur panah,sebelum mengangkat busur,dia menyatukan tangannya terlebih dahulu,setelah itu meletakkan tangannya di atas busur panah.

Dan tak lama kemudian,dia mengangkat busur itu tinggi tinggi membuat semua orang tercengang,termasuk Drupadi yang kini sedang berada di sisi ayahnya,dia tersenyum haru,karna ada laki-laki yang mencintai nya,dan jika dirinya ini boleh jujur,sedari pertama kali dia datang,Drupadi hanya fokus pada satu pria,dan itu adalah Nakula, laki-laki yang berhasil mengangkat busur suci itu.

Semua orang berdiri dan bertepuk tangan atas keberhasilan Nakula,ada yang bangga terhadap nakula,kecewa,marah dan sedih atas kekalahan mereka.

Drupadi pun di tuntun oleh 2 pelayan,untuk menghampiri Nakula,setelah berada di hadapan nakula,mereka pun saling mengalungkan bunga,dengan penuh cinta di hati.

Mereka berdua pun melangkah meninggalkan kerajaan Panchala,tujuan mereka berdua kini adalah,menemui Pandawa lain,dan menemui ibu Kunti yang kini berada di gubuk di tengah hutan.

Mengapa mereka berada di gubuk? Karena mereka telah berjanji akan melakukan pengasingan sebelum kedua saudara mereka datang dengan calon istri masing-masing.

•••

Kini Kunti sedang memasak makanan,tetapi,dari kejauhan,dia melihat putranya Nakula datang dengan seorang wanita,yang tak lain adalah putri Drupadi.

Kunti pun berdiri dari duduknya,wajahnya berseri saat akhirnya salah satu putranya telah pulang "Yudistira! Bima! Sadewa! Lihatlah,Nakula sudah kembali" teriak Kunti.

Yudistira,Bima,dan Sadewa yang berada di dalam gubuk pun seketika keluar mendengar bahwa Nakula telah pulang.

Nakula dan Drupadi yang kini sudah berada di hadapan Kunti memberi salam,mereka menyentuh kaki Kunti "di berkatilah kalian" ucap Kunti memberi berkat pada Nakula dan Drupadi.

"Anak-anakku,tadi keponakan ku Khrisna memberi kabar untuk kita,bahwa dia akan mengirim kereta kuda untuk kita ke Dwaraka,karna Arjuna dan Subhadra akan menikah di sana, Khrisna juga mengatakan bahwa pernikahan Nakula dan Drupadi akan dilangsungkan di sana" ucap Kunti membuat semua nya tersenyum bahagia.

Kereta kuda dari Dwaraka pun datang,mereka menaiki kereta kuda tersebut dan malaju kembali ke Dwaraka.

•••

3 hari kemudian,kini,di gerbang kerajaan Dwaraka, Khrisna, Balarama,Subhadra,Arjuna, Revati, Rusali, dan Rukmini tengah menunggu kedatangan Kunti bersama keempat putranya yang lain.

Dan yang di tunggu-tunggu sedari tadi Akhyar datang,Kunti, keempat putranya dan Drupadi akhirnya datang,mereka di sambut dengan baik.

Yudistira, Bima, Nakula, dan Sadewa memeluk Arjuna "akhirnya kau dan Nakula akan menikah" ucap Yudistira bahagia "tapi ka,apakah pantas seorang adik mendahului kakaknya?" Tanya Arjuna bingung harus bagaimana.

Kunti mendekat dengan wajah yang penuh rasa bersalah,sepertinya dia akan mengatakan sesuatu yang membuat semua orang terkejut "maafkan aku,tapi...aku ingin mengatakan sesuatu terlebih dahulu" ucap Kunti meminta izin.

"Para putraku,yaitu Pandawa,mereka memiliki aturan tersendiri,jika salah satu dari mereka mendapatkan sesuatu,maka harus di bagi rata dengan yang lainnya" katanya membuat Subhadra dan Drupadi terkejut.

"Tunggu bibi Kunti,apa maksudmu adalah..." Kunti mengangguk "putri Subhadra dan putri Drupadi harus menikah dengan kelima putraku" ucapan Kunti tersebut menggema di seluruh kerajaan.

Khrisna tersenyum "jika ini adalah aturan,maka harus di jalankan" katanya membuat Kunti menatap Khrisna tak percaya "keponakan ku Khrisna,apa kau benar-benar tidak keberatan jika adik kesayangan mu harus menikahi lima pria sekaligus?" Tanya Kunti tak percaya.

Khrisna menggeleng "aku tau,ini sudah menjadi takdir mereka" jawab Khrisna seraya menatap Subhadra dan Drupadi.

Kunti berdiri di hadapan Subhadra dan Drupadi "Subhadra,Drupadi,apa kalian keberatan nak?" Tanya Kunti yang melihat wajah kedua gadis itu masih terkejut.

Subhadra dan Drupadi bingung,mereka masih merenung kan apa yang baru saja Kunti katakan,apakah mereka harus menikahi lima laki-laki sekaligus? Apakah mereka tidak salah mendengar?

Subhadra dan Drupadi menatap Kunti dengan tatapan sendu,membuat Kunti merasa bersalah di dalam hatinya.

Kedua gadis itu saling bertukar pandangan,mereka mengangguk kecil sebelum kembali menatap wajah Kunti "kami bersiap untuk menikahi kelima putramu yang mulia Kunti" ucap Subhadra dan Drupadi dengan serempak.

Semua orang terkejut mendengarnya "apa kalian benar-benar setuju?" Tanya Kunti tak percaya dan saat kedua gadis cantik itu mengangguk membuat Kunti percaya,bahwa kedua gadis cantik itu setuju untuk menikahi kelima putranya.

Kunti memeluk Subhadra dan Drupadi "terimakasih Subhadra, Drupadi" ucapnya dengan air mata yang mengalir di kedua pipinya.

Subhadra dan Drupadi secara bersamaan menghapus air mata yang membasahi kedua pipi Kunti.

"Kalian memang kedua wanita pemberani dan suci,Subhadra, keberanian mu adalah karna telah menyelamatkan Khrisna dari Kansa,dan untuk mu Drupadi, keberanian mu karna kau telah menyelamatkan ayahmu dari Khrisna" ucap Kunti memuji keberanian yang dimiliki oleh Subhadra dan Drupadi.

Dan kini,di Dwaraka,akan ada pernikahan kedua putri dengan kelima Pandawa.

Semua upacara telah mereka lewati,dan kini adalah bagian dari pemasangan mahkota,Subhadra dan Drupadi duduk bersampingan.

Dengan bersamaan,Pandawa memasangkan mahkota yang berisi 5 batu suci berwarna putih kepada Subhadra,dengan terpasangnya mahkota itu,maka Subhadra adalah istri pertama dari Pandawa.

Lalu,Pandawa pun kini memasang mahkota yang berisi 5 batu suci berwarna biru kepada Drupadi,dan dengan terpasangnya batu suci ini,maka Drupadi adalah istri kedua Pandawa.

Setelah pernikahan itu,Subadra,Drupadi dan Pandawa meminta berkat kepada keluarga yang lebih tua,terutama Kunti.

"Aku ingatkan pada kalian semua,dua hari setelah pernikahan kalian,maka kalian harus pergi ke *** dan bertemulah dengan dewa indra" ucap Kunti dan mereka pun mengangguk memahami apa yang Kunti katakan.

BERSAMBUNG

PUTRI SUBHADRA (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang