Benang merah Dursala

114 12 1
                                    

Kini,di sebuah hutan, seorang wanita memakai tudung merah berlari,baru saja dia dikejar oleh para iblis jahat,namun kini, seperti nya dia sudah tak di kejar lagi.

Wanita itu adalah Dursala,dengan nafas tersengal,ia membuka penutup kepalanya,dia pun berpegangan kepada kedua lututnya.

Di kejauhan,dia melihat seperti sebuah kerajaan,dan dia pun berjalan ke arah sana "aku harus ke sana,aku akan berlindung di sana sampai ka Bima,ka Nakula,dan ka Sadewa menjemput ku" ucapnya dengan nafas yang mulai membaik.

Saat Dursala sudah sampai di gerbang kerajaan,dia pun masuk ke sana,dia terus menyusuri pasar yang ramai orang berbelanja.

Tetapi,saat dia melewati satu lorong gelap,dia melihat ada 3 preman yang sedang merampok seorang ibu-ibu.

Dursala berjalan ke arah mereka lalu "Hei berhenti!" Teriak Dursala dan seketika,para preman itupun berhenti merampok ibu-ibu yang nampak sudah ketakutan itu.

Ketiga preman itupun tertawa "siapa kau ha! Berani sekali mengganggu kami!" Sentak preman itu,namun Dursala tak takut.

Dursala yang tadi memang memakai kan lagi tudungnya itu,kini dengan cepat membukanya lagi,dan para preman itupun melotot saat melihat begitu banyaknya perhiasan emas dan berlian yang di pakai oleh Dursala.

"Hei hei hei,lihatlah dia kawanku, sepertinya dia lebih kaya daripada ibu-ibu itu" ucap preman 1 kepada kedua temannya.

Kedua temannya pun mengangguk "itu benar sekali,lihat betapa banyaknya perhiasan itu,bagaikan seorang putri kerajaan bukan" ucap preman 2.

Mereka pun mulai mendekati Dursala,dan Dursala yang di dekati pun mundur,namun tangannya,menyuruh ibu-ibu yang di belakang untuk pergi secepatnya.

Dan ibu-ibu itu pun menurut,dia pergi berlari dengan wajah panik.

Dursala Terus mundur, sebenarnya dia tidak bisa berkelahi,jadi sekarang dia sedang kebingungan,apa yang harus dia lakukan?

"Ya dewa,tolong kirimkan seseorang untukku,untuk menyelamatkan diriku dari segala bahaya" batin Dursala memohon agar dikirimkan seseorang untuk menolongnya dari masalah yang berada di hadapannya ini.

Dursala terpojok,dia sudah tidak bisa kemana-mana lagi,karna dia sudah menabrak tembok,saat tangan salah satu preman itu hampir saja menyentuh wajah Dursala.

Tiba-tiba saja ada tangan orang lain yang menghentikan Tangan preman itu, Dursala terkejut melihat seorang pria yang datang menolongnya.

Dursala menyentuh dadanya "ya dewa, terimakasih" batinnya lagi.

Dursala pun melihat perkelahian yang singkat itu,setelah kalah,ketiga preman itupun pergi,Dursala masih penasaran dengan wajah dari di laki-laki yang menolong nya itu,karna dia memakai jubah hitam,juga kepalanya yang bertudung itu.

"Te-terimakasih" ucap Dursala gugup,dan laki-laki itupun mengangguk "boleh kau buka tudung kepala mu itu?" Tanya Dursala dan laki-laki itupun mengangguk.

Dia pun melakukan apa yang Dursala minta,saat tudung itu di buka, Dursala sedikit terpana oleh ketampanan nya, tapi ingat! Hanya sedikit.

Karna menurut Dursala,dari ia kecil,Sampai sekarang,hanya Nakula lah yang paling tampan.

"Siapa namamu nona?" Tanya pria itu pada Dursala "Dursala,lalu kau?" Jawab Dursala dan berbalik menanya nama dari pria yang telah menolong nya itu.

Pria itu tersenyum "namaku veerant" jawab veerant membuat Dursala mengerutkan keningnya, sepertinya dia pernah mendengar nama itu.

"Bukankah...kau...pangeran dari kerajaan ini?" Tanya Dursala mengingat ingat sesuatu "oh,kau mengenal ku ternyata?" Tanya veerant tak percaya "tidak,aku tidak mengenal mu,aku hanya tidak sengaja mendengar dari para pedagang di kerajaan ini,bahwa nama pangeran di sini adalah pangeran veerant" jawab Dursala tak ingin pangeran di hadapannya ini kepedean.

"Melihat dari cara bicaramu,cara berjalan mu,cara menatap mu,wajahmu, pakaian mu,dan perhiasan yang kau pakai ini, sepertinya kau juga adalah seorang putri,nona?" Tanya veerant pada Dursala.

Dursala pun menghela nafas,tak usah menyembunyikan hal ini lagi bukan?

Dursala mengangguk "aku adalah putri Dursala,dari Hastinapura" jawab Dursala membuat veerant sedikit terkejut "putri Dursala,kau...putri bungsu dan putri satu-satunya yang mulia raja Drestarasta bukan?" Tanya veerant dan Dursala pun mengangguk.

"Itu berarti kau adalah tamu agung tuan putri,dan sepertinya kau sedang kelelahan,mau kah kau bertamu di kerajaan kami?" Tanya veerant sopan "apa tidak merepotkan mu pangeran?" Tanya Dursala gugup "sama sekali tidak tuan putri" jawab veerant.

"Baiklah kalau begitu,aku menerima undangan mu" ucap Dursala dan veerant pun tersenyum,dia mengulurkan tangannya dapat Dursala,dan dengan gugup,Dursala menerima uluran tangan itu.

Saat dia berpegangan tangan seraya berjalan keluar dari lorong gelap itu,Dursala sungguh terkejut kala melihat benang merah yang berada di pergelangan tangannya,menyambung dengan benang merah yang terikat secara ghaib di pergelangan tangan veerant.

"Berarti...dia jodohku? Dia? Pangeran veerant?" Batin Dursala tak percaya dengan apa yang ia lihat tadi.

Info: Dursala itu memiliki kemampuan melihat jodoh seseorang melalui benang merah.

Selama perjalanan menuju kerajaan,banyak yang memperhatikan mereka berdua karna berpegangan tangan,banyak yang berbisik bahwa mereka itu cocok,karna mereka cantik dan tampan.

Walaupun para rakyat kerajaan verjash ini belum mengetahui bahwa wanita yang di genggam tangannya oleh pangeran veerant adalah seorang putri,putri dari kerajaan Hastinapura,mereka tetap mengatakan bahwa mereka cocok.

BERSAMBUNG

PUTRI SUBHADRA (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang