saat Alika beristirahat di kamarnya, dengan tatapan kosongnya ia menatap atap rumahnya yang tidak ada apa² dengan lampu tidurnya yang bernuansa seperti melihat Aurora. ia masih teringat dengan tempat ia terjatuh karena dia berada di tempat yang dekat dengan yang seharusnya ia lupakan.
masih ada bekas darah yang mengering di lemari itu, Alika menyentuhnya dengan tangannya bergetar.
🙍🏻♀️ Alika : darah ku masih disini...
panik attack yang terus menghantam dirinya, kejadian itu masih terus teringat, Alika seperti balik ke dunia masa lalu.
Alika membuka kunci jendelanya dengan hati - hati agar tidak terdengar oleh keluarganya, menoleh kebelakang arah mata menuju pintu kamarnya, serasa aman Langsung menaikan kakinya, dan kakinya menyentuh genteng rumah dengan berhati hati, langsung menuju pucuk genteng tapiii....
Alika ingat bahwa takut dengan ketinggian saat ia melihat ke bawah rumahnya seperti ia terguncang gempa,
🙇🏻♀️ Alika : hadehh pusing yaudah agak kebawah sedikit
merangkak ke bawah dengan hati hati,
🙇🏻♀️ Alika : jangan sampe jangan sampe ngeluarin suara ke bawah
🙇🏻♀️ Alika : aduhh akhirnya bisa duduk, ( lega )
dengan hati yang lega, melihat langit malah yang terang dengan bintang bintang yang berbinar, ini yang Alika inginkan selama ini . saat masih bersantai melihat tangannya yang masih ada plester bekas bius saat masih berada di rumah sakit. ia melanjutkan melamunnya di malam itu juga, di lamunan itu terdengar suara pintu kamar terbuka, dengan hati was was Alika langsung melihat sekitar kamarnya tidak ada apa apa, ia langsung menurunkan kakinya ke lantai kamar, dan bergegas tidur tak lupa ia menutup jendela kamarnyaa
KAMU SEDANG MEMBACA
ALZEN !!!
Teen Fiction"maafinn akuu haruss ninggalin kamuu di kotaa yang berbedaa" ucap zenn untuk terakhir kalinya bertemu alikaa. "semogaa kita jangann asing yaa chat aja nomerkuu ini aku selalu adaa buatt kamuu". apalahh alikaa tetep bisaa bertahan dengan zen dalam k...