Hari pertama festival sekolah di SMAN 198 Yogyakarta berlangsung meriah.
Suara sorakan dan tepuk tangan memenuhi udara, sementara lapangan dipenuhi siswa yang bersemangat.
Tim futsal dan basket dari kelas XI A1 telah berhasil melaju ke final, namun Brilly terpaksa absen dari pertandingan karena harus mengikuti festival fotografi bersama Kesya.
Brilly merapikan peralatan fotografinya di depan kelas XI A1.
Kesya, dengan senyum cerahnya, berdiri di sampingnya, ditemani beberapa teman cewek kelas mereka.
Hari itu, mereka akan melakukan sesi foto dengan tema "Para Gadis dan Ceritanya."
"Brilly, siap untuk memulai ?" tanya Kesya sambil menyesuaikan poni rambutnya.
"Siap ! Ayo kita mulai," jawab Brilly sambil menyiapkan kamera dan memeriksa lensa.
Brilly menjelaskan konsep pemotretan kepada semua model.
"Oke, teman-teman, kita akan melakukan beberapa pose yang menggambarkan suasana santai saat merumpi. Coba buat ekspresi yang ceria dan santai. Mari kita mulai dengan pose berdiri dan duduk !"
Kesya dan teman-temannya, Ani dan Nia, berdiri di depan kelas dengan latar belakang papan tulis yang penuh warna.
Brilly mengarahkan kamera dan memberi instruksi.
"Pose pertama, kalian berdiri dan berpura-pura sedang asyik mengobrol. Ani, kamu bisa memegang buku, seolah-olah kamu menjelaskan sesuatu kepada Kesya dan Nia. Kesya, tunjukkan ekspresi tertawa," arahnya.
Mereka mulai berpose, dan Brilly mengatur komposisi foto, memastikan semua wajah terlihat jelas.
"Senyum, guys ! Dan jangan lupa, tambahkan sedikit gerakan ! Coba gerakkan tangan kalian seolah-olah sedang berdebat," lanjutnya.
Brilly memanfaatkan teknik foto portrait dengan menggunakan aperture yang lebih besar agar latar belakang sedikit blur dan fokus pada subjek.
Ia mengatur ISO pada angka rendah untuk menjaga kualitas gambar di bawah sinar matahari yang cerah.
"Baiklah, sekarang ganti pose !" teriak Brilly sambil memotret.
"Sekarang duduk di lantai, saling berhadapan. Kesya, kamu pegang tangan Ani, dan Nia, coba letakkan tanganmu di pipi sambil tersenyum manis."
Mereka mengikuti instruksi Brilly, dan suasana semakin ceria. Brilly terus mengklik tombol shutter, menangkap momen-momen indah dari senyuman mereka.
"Bagus ! Sekarang coba gerakan ini, seolah-olah kalian baru saja menerima kabar gembira,"
Brilly mengarahkan. "Kesya, coba angkat tanganmu seolah-olah mau melompat !"
Mendengar perintah tersebut, Kesya tak ragu.
Ia melompat sedikit, diikuti Ani dan Nia yang tertawa lepas.
"Wah, ini keren ! Ayo, sekali lagi !" teriak Brilly, bersemangat.
Setelah beberapa kali berganti pose, mereka beristirahat sejenak. Kesya mendekati Brilly,
"Gimana hasilnya, Brilly ? Apakah kita terlihat keren ?"
Brilly memeriksa hasil foto-foto tersebut.
"Kalian semua terlihat luar biasa! Ini pasti jadi foto terbaik untuk festival."
KAMU SEDANG MEMBACA
HEY CANTIK
RomanceBrilly, seorang remaja pemalas namun jenius, menjalani tahun ajaran baru dengan tekad sederhana: lulus sekolah dan punya pacar populer. Tapi hidup di SMAN 198 Yogyakarta tak sesederhana itu. Ketertarikannya pada Kesya, cewek OSIS yang selalu jadi...