Bagian 2

16 9 0
                                    


Diskusi mereka semakin hangat. Cantika mulai terbuka dengan ide-ide lain, dan Brilly dengan cepat menangkap setiap inspirasi yang muncul dari obrolan mereka.

Suasana di taman semakin nyaman, dengan suara daun bergesekan di atas mereka dan cahaya sore yang semakin meredup. Namun, tiba-tiba perhatian Brilly teralihkan.

Di kejauhan, dia melihat Kesya berjalan melintasi taman, menuju gerbang sekolah. Kesya, dengan rambut panjang yang tertiup angin dan senyum yang terpancar dari wajahnya, tampak mempesona dalam cahaya senja.

Tanpa sadar, Brilly meraih kameranya dan mulai memotret Kesya. Ia mencoba menangkap momen ketika cahaya matahari sore menyinari wajahnya, memberikan kesan hangat dan lembut.

Brilly begitu tenggelam dalam aktivitasnya hingga lupa bahwa Cantika masih berada di sebelahnya, mengamati tingkah laku aneh Brilly dengan tatapan bingung.

"Brilly...?" Cantika memanggil pelan, mencoba memahami apa yang sedang dilakukan oleh partnernya ini.

Brilly tak menjawab, terlalu fokus pada lensa kameranya. Ketika Kesya semakin jauh, Brilly tiba-tiba bangkit dari tempat duduknya, meninggalkan Cantika. Ia berjalan cepat menuju koridor lantai dua untuk mendapatkan sudut pandang yang lebih baik.

Cantika, yang merasa penasaran dan sedikit kesal,memutuskan untuk mengikutinya dari belakang. Di koridor lantai dua, Brilly menemukan tempat yang sempurna untuk memotret Kesya. Dari atas, ia bisa melihat Kesya yang sekarang tampak seperti sosok yang sempurna di tengah lingkungan sekolah yang tenang.

Brilly memotret tanpa henti, berharap bisa menangkap gambar yang paling indah dari gadis yang diam-diam ia kagumi. Cantika, yang sejak tadi membuntutinya, akhirnya tak bisa menahan diri.

Dengan tawa kecil yang ditahan, ia berdiri di belakang Brilly dan berkata, "Jadi,ini maksudmu diskusi tentang tugas? Stalking Kesya dengan kameramu?"

Brilly terkejut, hampir menjatuhkan kameranya. Dia berbalik dan melihat Cantika berdiri dengan tangan di pinggang dan senyum nakal di wajahnya. "Cantika! Jangan bikin orang kaget gitu dong!" katanya dengan wajah merah karena malu.

Cantika mendekat, melihat hasil jepretan Brilly di layar kamera. "Oh, jadi kamu lebih tertarik sama Kesya daripada tugas kita ya? Nggak nyangka,ternyata si pendiam ini diam-diam suka stalking," goda Cantika sambil terkekeh.

Brilly tertawa canggung, berusaha mencari alasan. "Nggak kok, ini cuma... ya, momen bagus aja. Lagian, foto candid kan penting buat tugas kita juga."

Cantika mengangkat alisnya, tampak tidak percaya. "Oh ya? Tapi kalau semua foto kamu isinya Kesya, kayaknya ini lebih ke stalking daripada tugas,deh." Brilly terdiam sejenak, tak tahu harus menjawab apa.

Ia tahu Cantika benar,tapi di sisi lain ia juga tidak bisa menyangkal bahwa Kesya memang menarik perhatiannya.

Akhirnya, dia hanya bisa mengangkat bahu dan tersenyum tipis. "Ya mungkin... aku cuma nggak bisa tahan buat nggak motret dia."

Cantika menghela napas, lalu menepuk bahu Brilly. "Kamu tahu, Bril, kalau kamu serius sama Kesya, mungkin kamu harus mulai ngelakuin sesuatu selain motret dari jauh."  Brilly terkejut mendengar nasihat Cantika.

"Maksudmu?" Cantika tersenyum lebar.

"Aku bantu kamu deketin Kesya, tapi kamu juga harus bantu aku deketin Dimas." Brilly tersenyum, merasa lega karena Cantika ternyata cukup pengertian.

"Deal.Aku bantu kamu dengan Dimas, kamu bantu aku dengan Kesya." Mereka berdua tertawa kecil dan saling berjabat tangan sebagai tanda kesepakatan. Setelah itu, mereka kembali ke taman dan melanjutkan diskusi tentang tugas fotografi.

Namun, kini ada sedikit rahasia diantara mereka, dan sebuah perjanjian yang mungkin akan membawa mereka ke situasi yang lebih rumit ke depannya.

Hari itu berakhir dengan senja yang mulai memudar, meninggalkan bayangan-bayangan panjang di koridor sekolah.

Tetapi bagi Brilly dan Cantika,hari pertama ini bukan hanya tentang awal dari sebuah tugas, melainkan juga awal dari sebuah persahabatan yang penuh dengan rahasia dan rencana yang mungkin akan mengubah segalanya.

HEY CANTIKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang