13 - Fakta Perpindahan Jiwa

8.1K 550 55
                                    

"Kenapa kamu meninggalkan Daddy, Kath?"

Tatapan Rickards begitu kosong, air mata tiada henti turun dari matanya. Dia menatap bagaimana raga putrinya mulai terkubur bersama peti mati, putrinya yang seperti tak pernah segar dengan wajah dirias kini dirias dengan sangat cantik. Rickards terharu, hatinya perih dan pikirannya linglung secara bersamaan.

Apalagi di belakang, Sky dengan mata sembab seperti tak berdaya di gendongan Ayahnya. Dia hanya menjatuhkan kepalanya di bahu Nicholas, dengan tatapan lurus pada gundukan tanah yang diisi peti mati berisi raga tak bernyawa Ibu kesayangannya.

"Sampai jumpa, Mommy. Sky sayang Mommy," lirihnya dengan suara serak.

Dia bicara tepat di samping telinga Nicholas, membuat pria dengan kaca mata hitam itu menahan rasa sesak membuncah di hatinya. Bukan begini Tuhan, Nicholas memang ingin mempertemukan anaknya dengan Ibu kandungnya namun bukan dipertemukan dalam kondisi seperti ini.

Lalu Rickards membuka kedua tangannya, menerima Sky yang diturunkan Nicholas, berlari setelahnya memeluk sang Kakek.

"Kakek! Mommy pergi meninggalkan aku, hatiku sakit."

Rickards mengecup puncak kepala cucunya beberapa kali, "Mommy sudah tidak merasakan sakit, sayang. Sky senang kan jika Mommy tidak merasa sakit lagi?"

"Senang, Kakek. Tapi Sky belum puas peluk-peluk dan cium-cium Mommy, Sky masih merindukan Mommy seratus persen."

Betapa kejam Rickards yang secara tidak langsung telah membuat anak tak berdosa ini tidak bisa merasakan kasih sayang Ibu kandungnya sendiri, Rickards ingin sekali mengubur dirinya hidup-hidup untuk menebus semua kesalahannya. Tapi rasanya mustahil, semuanya sudah terjadi sesuai skenario dari sang pencipta.

"Maafkan Kakek, Nak. Maaf," Rickards menangis dengan memeluk cucu satu-satunya. Satu-satunya keturunan sang anak yang ditinggalkan, apa ini cara Katrina Rickards untuk membuatnya melepas rindu cukup dengan memeluk Sky saja? Jika iya, Rickards seribu kali berterima kasih pada mendiang putrinya.

Dan menjelang hari yang mulai gelap, Sky di bawa pulang Kakeknya ke kediaman pria baya itu sementara Nicholas masih betah di samping gundukan tanah mendiang Katrina. Diusapnya ukiran dalam batu yang menuliskan nama wanitanya, wanita yang selama ini dia cari, wanita pertama yang membuatnya merasakan apa itu bercinta.

Dan .... Wanita pertama yang telah membuat Sky, darah dagingnya, lahir ke dunia ini. "Sayang, kamu sudah tidak merasakan sakit di sana? Kamu sudah bahagia di sana? Baik-baik ya, sayang. Aku pasti akan menemani kamu di sana tapi setelah anak kita dewasa ya, setelah anak kita menemukan kebahagiaannya."

Nicholas tersenyum dengan air mata terus menetes, "Terima kasih ya, sayang. Sudah mengandung dan melahirkan anak kita dengan sangat luar biasa, kamu hebat, kamu keren, aku bangga sama kamu." Tangis yang semula tak ada suara, kini dia tundukan kepala. Rasanya sangat menyesakkan, melihat wanita yang ingin dia miliki sudah dimiliki lebih dulu oleh sang pencipta.

Perlahan-lahan, rintik hujan yang menimpa daratan turun beramai-ramai. Nicholas melepas kaca mata hitamnya, dia mendongak melihat langit gelap. "Kamu kedinginan tidak, sayang? Kalau kedinginan, aku peluk ya." Nicholas memeluk gundukan tanah, tak peduli pakaiannya akan kotor.

"Aku temani ya, sayang."

Semakin malam, Nicholas tidak juga beranjak pergi hingga asisten Roche yang sejak tadi menunggu cemas Tuannya di mobil menghampiri dengan membawa payung. Asisten Roche menghela napas berat, melihat betapa Tuannya terluka dihadapkan kepergian wanita yang selama ini dicarinya.

"Tuan, ini sudah hampir tengah malam. Anda harus pulang, Tuan muda masih membutuhkan Anda di sisinya."

Nicholas melihat ke arah asistennya di sana, "Apa aku menyusul Katrina saja, Roche?"

"Tuan, hilangkan pikiran dangkal Anda itu. Ingat, jika ada titipan dari Nona Van Solveig yang harus Anda jaga dan pastikan baik-baik saja. Ada Tuan muda Sky yang harus Anda jaga, Tuan, beliaulah titipan dari mendiang Nona."

Nicholas mengusap wajahnya, dia pun berdiri. "Aku tidak bisa bertemu dengan anakku dalam kondisi kacau seperti ini, Roche."

"Baik, Anda mau ke mana, Tuan? Biar saya antar,"

"Berikan kunci mobil, aku akan pergi sendiri. Kau lihatlah anakku di kediaman Van Solveig menggunakan mobil anak buahku yang lain,"

"Tidak, Tuan. Biar Anda saya yang temani,"

"Aku mau sendiri, Roche. Pergi sekarang,"

Asisten Roche tahu betapa Tuannya keras kepala, dia pun memberikan kunci mobil tersebut dan menatap kepergian Tuannya dengan langkah linglung. Asisten Roche tahu, betapa Nicholas mencoba kuat sejak diberi kabar kematian Katrina Rickards. Saat semua orang sudah kembali, dia sendirian menumpahkan segala rasa di hatinya.

"Semoga Anda baik-baik saja, Tuan. Semoga setelah ini, hidup Anda bisa lebih bahagia."

***

Katrina di dalam kamar tidak bisa tertidur sama sekali padahal sudah tengah malam, fakta jika dia mengalami perpindahan jiwa ke raga istri dari Nicholas membuatnya masih terbayang-bayang tak percaya. Apalagi, fakta jika raganya telah tiada, sudah meninggal. Katrina mengusap wajahnya, dia pun mendudukkan dirinya dengan bersandar pada kepala ranjang.

"Apa ini cara Tuhan membuat aku agar bisa lebih berani melangkah? Terlepas dari belenggu tekanan yang Daddy berikan," Tapi tetap saja, rasanya sakit membayangkan betapa Ayahnya terluka akan kepergian dirinya.

Lalu untuk pemilik raga ini, dia pun ikut pergi dengan raganya bersama diagnosa henti jantung. "Katrina Grasse, kau akan hidup damai di sana. Baik-baik, aku akan menjaga ragamu di sini dengan baik seperti aku menjaga ragaku sendiri. Izinkan pula untukku membuat suamimu menyadari keberadaan dirimu,"

".... Sudah terlalu hambar jalan pernikahan kalian, aku hanya ingin menyelamatkan. Sisanya, aku serahkan pada sang pencipta. Selamat jalan Katrina Grasse,"

Katrina tersenyum, setidaknya dengan semua fakta yang dia dapatkan, Katrina sudah tahu harus melangkah ke mana tanpa kebingungan lagi. Dia tahu harus bersikap bagaimana dengan raga barunya ini, yang pasti, dia akan membantu pemilik raga ini untuk mewarnai pernikahannya yang abu-abu.

"Nick, terlepas bagaimana masa lalu antara aku dan kau, aku harus tetap membuatmu sadar jika ada wanita yang kau nikahi, yang lebih pantas kau cintai dari pada aku."

***

Today is my birthday!

Wkwk, I hope untuk kalian para bayi Oktober yang juga lahir di tanggal 4, sehat selalu ya! Harus bahagia selalu, dipanjangkan umurnya, pokoknya doa yang baik-baik❤️‍🔥

Gimana guys? Mau next?

Btw, I'm so sorry beberapa hari enggak up, aku benar-benar enggak sempat buat ngetik cerita ini, cerita lain pun hanya aku up yang memang draftnya sudah ada.

Mohon dimaklumi yaa.

Bye bye!

Transmigrasi Muncikari Nakal Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang