Menjelang pagi, Katrina terbangun dengan wajah lelap Nicholas yang tampak begitu tampan juga tenang. Katrina mengukir sebuah senyuman, jujur dari lubuk hatinya, Katrina sebenarnya merasa sesak di dada saat menyadari jika kelembutan dan cinta Nicholas pada dirinya bukan benar-benar untuknya tapi untuk pemilik raga ini.
Itu bukan suatu hal yang salah, itu sudah benar. Karena sejatinya, mencintai yang sudah dinikahi adalah kewajiban. Katrina Rickards harusnya tidak merasa sesak di dadanya, tapi dia hanyalah manusia biasa khususnya kaum wanita yang maha sensitif.
Membayangkan jika Nicholas mencintai Katrina yang lain tentu saja melukai hatinya. Katrina terus menatap wajah lelap Nicholas yang memesona, "Bagaimana kalau kamu tahu tentang aku? Aku bukan istrimu yang sebenarnya, Nick. Aku wanita yang pernah melahirkan anakmu, hanya saja, aku tersesat di raga istrimu ini. Aku sangat ingin menjelaskan padamu, tapi terdengar tidak masuk akal kan?"
"Ada rasa bahagia di hatiku, Nick. Saat kamu mau mulai mencintaiku, itu mungkin perasaan asli dari pemilik raga ini. Jujur, perasaan yang aku rasakan bukan bahagia tapi menyesakkan, seperti perih tapi tak ada luka." Katrina menghela napasnya dengan berat, "Aku berharap bisa ikhlas saat kamu semakin mencintai raga ini. Karena itu memang pantas istrimu dapatkan,"
"Nick, terima kasih telah menjaga anak kita dengan baik. Maafkan segala kesalahan ku, aku benar-benar minta maaf. Mulai sekarang, aku akan benar-benar menjadi istrimu, memerankan istrimu dengan baik. Semoga kamu memaklumi pilihan aku, aku─"
Katrina terpaku saat bibirnya tiba-tiba saja di bungkam lembut bibir proposional Nicholas, pria itu menempelkan bibirnya di depan bibir Katrina tanpa pergerakan. Pelan-pelan dia membuka mata, bertemu pandang dengan mata Katrina yang tampak terkejut. Lalu tanpa persetujuan, Nicholas mengecup bibir Katrina sebelum mundur menjauh.
"N-Nick kamu ...."
Nicholas menyapu lembut anak rambut yang menutup setengah wajah Katrina, dia selipkan di belakang telinga Katrina. "Apa aku sangat jahat di mata kamu, sayang?"
"M-Maksud kamu?"
Nicholas menarik napas, menghembuskan dengan begitu perlahan. "Aku mencoba mencintaimu, mencintai istriku. Itu tampak jahat, sayang?"
Buru-buru Katrina menggelengkan kepalanya, "Tidak! Aku malah bersyukur saat kamu mulai mencintaiku, itu yang aku harapkan." Bukan hanya aku, mendiang istrimu juga mengharapkan hal yang sama Nick, hanya saja takdir belum berpihak padanya. Lanjut Katrina di dalam hatinya.
Nicholas mengangguk, "Aku mencintaimu sejak awal, sayang."
Jika mencintai pemilik raga dari awal, mengapa pernikahan mereka begitu hambar dan dingin? Tidak ada kehangatan sedikit pun, "Kamu .... Kamu mencintaiku sejak awal?"
"Sejak kamu menjadi wanita pertama untukku,"
Mata Katrina terbelalak kaget, "M-Maksud kamu?"
"Aku sadar perubahan kamu yang terlalu cepat, awalnya aku tidak peduli tapi aku penasaran. Aku .... Aku tahu aku lancang, tapi pemilik ragamu sudah tahu jika di kediamanku ada kamera pengawas di setiap sudut."
"Nick, jangan bilang─"
"Benar, aku tahu kamu wanitaku, Katrina Rickards Van Solveig. Aku hanya mengikuti kepura-puraan dirimu selama ini, aku hanya ingin tahu sampai kapan kamu berperan sebagai Katrina Stiles."
"Nama raga ini Katrina Stiles?" Katrina menutup mulutnya merasa salah bicara namun Nicholas terkekeh sembari mengangguk.
"Ya, Grasse adalah nama belakangku yang di pakai istriku. Istriku sekarang itu kamu, maka kamulah Katrina Grasse itu."
"Kamu tahu sejak kapan, Nick?"
"Dihari kematian ragamu,"
Mengulas ke belakang, pada bab 13 - Fakta Perpindahan Jiwa.
Katrina bicara lantang tentang dirinya yang menempati raga Katrina yaitu istri dari Nicholas, di kamar itu ada kamera pengawas yang bisa menangkap suara pembicaranya. Nicholas selalu memasang kamera pengawas dikediamannya entah yang kelihatan mata atau yang tersembunyi.Secara logika, yang bicara adalah istrinya tapi membicarakan istrinya. Aneh kan? Berkali-kali Nicholas tonton, dia akhirnya menemukan kesimpulan. Meski aneh dan mustahil, tapi dia menemukan ajaran di internet terkait kejadian sama yaitu perpindahan jiwa yang sering di sebut reinkarnasi atau metempsikosis.
Dia ikut diam selama Katrina berperan sebagai Katrina yang lain, pagi ini, Nicholas sudah terbangun lebih dulu dari Katrina. Tidak menyangka jika dia akan mendengar ucapan yang dia tunggu-tunggu dari istrinya. "Jadi kamu sudah tahu sebelumnya tapi memilih bungkam?"
Nicholas mengangguk, "Aku pikir aku hanya sedang keliru dengan isi kepalaku sendiri. Tapi setelah mendengar ucapan kamu secara langsung yang sama dengan persepsi aku, aku paham. Apa yang aku pikirkan sama seperti apa yang terjadi dalam hidup kamu,"
"Nick, kamu marah?"
"Kenapa harus marah?"
"Aku menempati raga istrimu, aku sangat lancang."
Nicholas menggelengkan kepalanya dengan senyum lembut, "Ini tentang takdir. Takdir yang membawa kamu kembali ke pelukanku, tetap menjadi milikku sampai kapan pun."
"Lalu aku merasa jahat pada Katrina Stiles, dia tidak mendapatkan cintamu setelah menjadi istrinya sementara aku?"
"Sayang, posisi kalian berbeda. Aku mencintaimu jauh sebelum mengenal Katrina Stiles, kami menikah pun bukan karena saling cinta. Kamu tahu, sayang? Aku pernah bertekad, aku akan mencintai Katrina Stiles ketika dia bisa menyayangi anak kita. Tapi ternyata itu tidak pernah terjadi, Katrina Stiles tidak pernah bersikap baik pada anak kita. Itu yang membuatku enggan dekat dan bersikap hangat padanya,"
"Tapi kamu tetap salah, Nick. Kamu menikahinya lalu mengabaikannya,"
"Ya, aku tahu aku salah, sayang. Tapi ini aku, ini kekurangan sikapku yang di anggap sempurna oleh semua orang. Aku tidak pernah merasa sempurna, sayang, aku banyak sekali kekurangan yang beruntung tertutup dengan rapat. Aku ini egois, sayang. Jika dia tak bisa menyayangi apa yang aku cintai setengah mati, aku tidak bisa mencintainya. Dia saja menolak anakku, aku menikah bukan hanya untuk diriku sendiri tapi untuk memberikan peran Ibu pada anakku."
Katrina terenyuh, betapa Nicholas menyayangi Sky yang sempat dirinya lupa kehadiran anak tampannya itu. Dengan mata berkaca-kaca, Katrina menyentuh rahang tegas Nicholas. Mata Nicholas bahkan ikut berkaca-kaca mengucapkan isi hatinya yang lama terpendam, "Aku terluka, sayang. Saat pernikahan yang aku anggap bisa memberikan kebahagiaan bukan hanya untukku tapi untuk anakku juga. Ternyata berkahir menjadi luka untuk anakku, anakku mendapat sikap dingin dari Ibu sambungnya. Aku tidak bisa menerima semua itu, sayang."
"Hatiku sakit, mengapa takdir seperti ini harus terjadi pada anakku yang tak berdosa? Anakku masih terlalu kecil untuk menerima sikap buruk dari wanita yang seharusnya dia panggil Ibu meski hanya Ibu sambung."
Katrina menggelengkan kepala, "Anak kita. Sky itu anak kita, sayang."
***
Kenapa kalian berdua romantis sekaliii? Aku kan jadi iri, huhuhuhu
Btw maaf ya guys, belum bisa double up. I'm so sorry sayang-sayangnya aku!
Jangan lupa tinggalkan komentar yaa! Vote juga biar aku tambah semangat ngetik.
See you dear🩶
![](https://img.wattpad.com/cover/376235497-288-k820774.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Muncikari Nakal
FantasíaWarning mature content. Katrina Rickards, seorang muncikari nakal yang punya rumah bordil terbesar di Ibu kota. Dia mengayomi 'anak-anaknya' yang menghasilkan uang untuknya dengan cara menjual diri mereka. Pada suatu malam, Katrina tidak sengaja be...