"Di mana Tuan?"
Kepala pelayan baru saja menjauh dari kamar sang anak, langsung di hampiri oleh asisten Roche yang bertanya perihal majikan mereka. "T-Tuan ada di kamar tamu, asisten Roche."
Kening asisten Roche berkerut bingung mendengarnya, "Di kamar tamu?"
Dalam pikirannya, mungkinkah Tuannya tengah bertengkar dengan istri pria itu? Sampai-sampai tidur di kamar tamu, tanpa bertanya lebih pada kepala pelayan, asisten Roche bergegas melangkah menuju kamar tamu. Dia menekan knop pintu ke bawah namun terkunci, aneh sekali. Jika tidak tidur di kamar pribadi, Tuannya tidak pernah mengunci pintu.
Tok .... Tok .... Tok ....
"Tuan, ini saya, Roche."
Di dalam kamar, Katrina menghela napas berat melihat Nicholas yang masih betah berada di atas tubuhnya tanpa berniat untuk menyingkir dari atas sana. "Nick, di luar ada Roche. Aku harus membuka pintu,"
Pria itu hanya berdehem, tetap mengecupi leher jenjang Katrina yang sudah banyak tanda yang dia buat tanpa ingin menjauh. Karenanya, Katrina merasa jengkel sendiri. Tubuhnya sudah pegal luar biasa, terutama bagian inti tubuhnya yang seakan kebas gara-gara ulah Nicholas yang seperti hewan buas lepas dari kandang.
"Nick, please. Tubuhku rasanya sangat remuk, apa kau memang ingin jadi duda mendadak?"
Barulah, Nicholas menjauhkan wajahnya dari ceruk leher Katrina. Dia menatap Katrina yang juga tengah menatapnya, "Maaf."
Nicholas berpindah ke samping Katrina dalam posisi duduk bersandar, dia merenggangkan otot-otot lehernya yang terasa pegal. Pula Katrina yang langsung menarik selimut untuk menutupi tubuh polosnya, dia memiringkan tubuh, melihat Nicholas yang duduk bersandar dengan memejamkan matanya.
"Nick,"
"Hm,"
"Kau sekarang dalam kondisi sadar kan?"
Nicholas membuka kelopak matanya, dia menatap Katrina dengan tatapan yang sulit di artikan. "Tentu saja,"
Menggigit bibir bawahnya, Katrina mengeratkan genggaman tangannya pada sisi selimut. "Kau sadar jika yang kau sentuh ini istrimu?"
Diusap kasar wajahnya, Nicholas tahu dia salah tapi tidak termasuk salah. Toh dia memang menyebut nama Katrina, itu nama istrinya kan?
"Aku menyadari itu,"
"Kau .... Kau tidak akan memintaku pergi atau memaki-maki aku kan?" Katrina cukup termakan adegan di film atau pun novel yang pernah di bacanya, dia takut hal sama terjadi di dunia nyatanya ini.
Seperti misalnya, pernikahan karena diawali perjodohan. Prianya mabuk lalu bersetubuh dengan wanita yang sudah di nikahinya, namun, pria itu mencintai wanita lain dan menganggap jika istrinya telah menjebaknya. Pria itu memaki-maki istrinya bahkan mengusir karena menganggap istrinya sangat licik, kejadian itu yang Katrina khawatirkan terjadi.
"Aku bukan pria bodoh, Kath. Kamu istriku, apa ada yang salah jika kamu melaksanakan tugasmu sebagai istriku?" Nicholas tak lagi mendengar Roche mengetuk pintu, biarkan saja asistennya itu menunggu di depan. Siapa suruh datang tengah malam begini ke kediamannya, mengganggu waktunya untuk menjelaskan kekeliruan saja.
"Bukan begitu .... Aku, aku hanya takut─"
Nicholas tiba-tiba menindihi tubuh Katrina kembali, "Kamu tahu? Mommy Sky memang pernah menjadi wanita yang aku cintai namun Mommy Sky adalah masa laluku yang kini sudah lebih dulu pergi ke surga. Kamu istriku, masa depanku tentu saja kamu."
Nicholas ingin menjaga perasaan istrinya, makanya dia menyebut Katrina Rickards sebagai Mommy Sky. Nicholas tahu, dirinya cukup kekanak-kanakan selama ini. Dia berpikir jika istrinya yang tidak bisa menerima Sky tidak akan pernah berubah dan akan terus membenci kehadiran Sky. Tapi dalam beberapa waktu terakhir, perubahan pada istrinya Nicholas lihat dengan sangat nyata.
Tidak ada lagi tatapan kekesalan jika Nicholas membahas tentang Sky, itu cukup untuk menenangkan hatinya dan memantapkan keputusan apa yang akan dia ambil. Karena sekarang, Sky sudah tidak memiliki Ibu kandung yang sangat ingin dia peluk lama-lama. Dengan begitu, Nicholas butuh sosok istri yang akan dia cintai dan mampu mencintai putranya.
"N-Nick?"
"Hm?" Nicholas menyelipkan anak rambut Katrina yang terasa basah akan keringat ke belakang telinga, dia tersenyum. "Izinkan aku memperbaiki hubungan dalam rumah tangga kita, aku akan mencintaimu dan tolong cintai putraku juga seperti kamu mencintai anak kandungmu sendiri."
Dalam hati, Katrina menjerit. Sky juga anak kandungku, Nick. Tapi nyatanya, dia hanya bisa mengangguk. "Sky anakku, anak kita. Jangan katakan jika Sky hanya anakmu, Nick."
Ini yang Nicholas sukai dari perubahan istrinya, dia bicara tak hanya manis di mulut namun tatapannya sama lembut dan tulus. Hatinya jelas tersentuh, jika saja istrinya bisa seperti ini sejak awal, Nicholas tidak akan pernah memperlakukan istrinya dengan dingin. Dia akan mudah mencintai istrinya ini, tapi nasi sudah menjadi bubur dan kini, bubur itu telah di tambah kan toping spesial.
Senyum Nicholas semakin manis terlihat, "Terima kasih sudah memberikan aku kesempatan dan sudi menyayangi anak ku .... Tidak, anak kita."
Bibir Katrina bergetar menahan tangis, wanita itu langsung memeluk leher Nicholas. Dengan air mata yang seketika tumpah, Nicholas pun ikut meneteskan air mata. Kepergian Katrina Rickards memang akan selalu menjadi luka namun Nicholas tak perlu takut tak sembuh, sebab akan ada yang membantunya untuk pulih dengan sempurna.
"Nick, berhenti membuatku menangis!"
Nicholas bingung harus tertawa atau menangis, dia merasa haru namun lucu sekaligus gemas pada istrinya ini. "Maaf, sayang. Aku mohon maafkan aku,"
Katrina tidak kunjung menjauh dari ceruk leher Nicholas, rasanya, harum yang menguar dari tubuh Nicholas memabukkan sekali. "Apa kamu memakai parfum ke seluruh tubuh, Nick?"
Nicholas tertawa kecil mendengarnya, "Apa aku harum?"
"Jelas! Kamu sangat harum padahal sedang keringetan begini,"
"Pasti selalu harum, aku kan tampan."
"Ih percaya diri sekali!"
Tawa yang semula hanya kecil kini pecah, di kecupnya gemas hidung mancung Katrina. "Adik Sky nanti harus mirip sama kamu,"
"Kenapa? Kamu enggak suka kalau Adik Sky mirip kamu?"
Nicholas teramat gemas pada istrinya ini, "Sky kan sudah mirip aku, duplikat aku malah. Jadi Adik Sky harus mirip kamu, supaya adil, sayang."
Katrina mengangguk-anggukkan kepalanya, bagaimana jika plot twist nya, anak raga ini dengan Nicholas malah mirip Katrina Rickards? Wah, itu akan menyenangkan sekali, dirinya sudah tak sabar menanti.
***
Jangan lupa tinggalkan jejak yaa
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Muncikari Nakal
FantasyWarning mature content (21+) Katrina Rickards, seorang muncikari nakal yang punya rumah bordil terbesar di Ibu kota. Dia mengayomi 'anak-anaknya' yang menghasilkan uang untuknya dengan cara menjual diri mereka. Pada suatu malam, Katrina tidak senga...