Mimpi

104 7 0
                                        

Malam hari di asrama

Joy duduk termenung di meja makan asrama. Sekarang ia menyesali perbuatannya. Ia melirik ke samping dekat sudut ruangan,ada sebuah jendela yang menampilkan langit malam yang terlihat indah dengan ditaburi bintang bintang yang gemerlap. Joy menarik nafas dalam ,lalu setelah nya ia beranjak menuju kamarnya.

Disisi lain

Satria termenung dikamar nya. Kamarnya terasa sunyi dan kosong. Biasanya Seano akan menceramahi nya jika ia telat tidur. Tapi sekarang, semuanya sunyi.

Satria menghela nafas gusar,Seano tak pulang ke asrama.
Dalam hati ia berdoa,besok bisa melihat Seano di kampus. Ya, semoga saja.

Satria perlahan merebahkan dirinya diatas kasur,dan tak lama ia tertidur




Joy melangkah menuju kamarnya.

Saat membuka pintu kamar,yang ia dapati adalah Johan yang tidur meringkuk dengan mata yang sembab. Bekas air mata terlihat di pipinya. Perlahan jari tangan Joy mengusap pipi chubby milik Johan.
Ia memandang sendu kepada sang leader. Ini wajar saja,Johan dan Seano itu sangat lengket. Dan seingat nya mereka menjadi sahabat sejak SD.

Mengingat besok adalah hari pertama menjadi mahasiswa,mau tak mau ia harus tidur sekarang.

Joy terlelap dengan badan yang menghadap ke arah Johan.



"Seano" panggil Haikal saat melihat Seano masih terjaga

"Minimal ketuk pintu" sindir Seano

"Ya maaf,salah Lo juga, seharusnya Lo tidur,udah malam juga,besok Lo harus ke kampus " peringat Haikal.

"Bacot,urus hidup Lo sendiri" sanggah Seano lalu ia mendorong Haikal agar keluar dari kamarnya, setelahnya ia menutup pintu dengan keras lalu mengunci nya.

Haikal yang melihatnya hanya diam tak berkutik. Sepertinya akan semakin susah untuk mengambil simpati adeknya itu.

Haikal menatap pintu kamar Seano sejenak,lalu berbalik badan

"Aaaa,ayam ayam" latah Haikal saat berbalik badan karena bundanya berdiri di belakangnya .

"Gimana Seano?" Tanya bundanya

Haikal hanya menggeleng

"Kamu bisa dekati adek kamu perlahan,pasti bisa,kamu harus bisa " ujar bundanya sambil tersenyum kecil lalu pergi begitu saja.

Sementara Haikal tersenyum sendu, lalu juga ikut beranjak menuju kamarnya yang berada tepat di samping kamar Seano

Tanpa mereka tahu,Seano menguping sedari tadi. Bibirnya sedikit terangkat menunjukkan senyum smirik,

"Dipikir gw ngak tau rencana mereka,dasar keluarga iblis" ujar Seano penuh penekanan,

Seano meraih hp nya,lalu menelpon seseorang. Setelah selesai menelpon,ia memandang fotonya dengan keenam sahabatnya yang lain.










Pagi hari

Suasana di asrama tampak aman tentram. Reffi tidak Melakukan kejahilan,Johan yang hanya duduk diam. Begitu juga dengan yang lain. Mereka tengah menunggu sarapan siap .

Lama terdiam, keheningan dipecah oleh Joy yang membawakan makanan.

"Makan,jangan melamun" titah Joy yang dituruti oleh yang lain.

Mereka makan dengan tenang, walaupun ada yang mengganjal perasaan mereka

Anggota Gemstone kecuali Seano tentunya, berangkat menggunakan mobil

How Did It End?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang