Bertemu Seano

110 6 0
                                        



"Oy,sat,,sat,, SATRIA" Harry berteriak tepat di dekat telinga Satria,membuat satria langsung berjengkit kaget.

"Paan sih,santai dong" satria mendorong Harry dengan tidak santai

"Lagian Lo dipanggil panggil ngak denger, ditinggal baru tau" oceh Harry

"Bodo" Satria langsung melenggang pergi menuju parkiran dimana mobil mereka terletak. Disana semuanya sudah lengkap kecuali Seano.
Seano belum juga kembali,ini sudah lebih dari seminggu

"Jangan kebanyakan ngelamun,ngak baik" tegur Jake saat melihat satria melamun tadi

"Emang Lo mikirin apaan?" Tanya Reffi penasaran

"Bukan apa apa" balas Satria cuek

'maksudnya apa? Gw ngak ngerti,gw ,Seano,apasih anj" batin Satria heboh sendiri


"Gw turun didepan,ada keperluan,ntar kalo gw tlpn , jemput gw ya" satria memberikan instruksi kepada Joy yang menyetir

"Urusan apa?" Tanya Reffi
"Ngak usah kepo" ujar Johan
"Apaan sih lo,Lo ngak di ajak" Reffi memeletkan lidah nya ke arah Johan,membuat Johan kesal saja

"Ada urusan,ntar jemput ya" pinta satria sebelum turun. Setelah Satria turun,ia melihat ke belakang,disana ada bangunan tua yang terlihat menyeramkan bahkan saat siang hari.

Tekatnya sudah bulat,itu rumah tua yang ada di mimpi nya. Mimpi yang selama seminggu ini selalu mengusik hidupnya.

Ia mulai melangkah menuju rumah tua itu. Satria mendorong pagar besi yang sudah berkarat itu. Susah ternyata.
Setelah lama berusaha, akhirnya pagarnya terbuka juga

Ia berjalan dengan hati hati

Satria memandangi rumah itu Lamat Lamat.
Seperti ada yang memanggil nya untuk memasuki nya.

Perlahan tapi pasti , Satria masuk ke dalam. Didalam nya sangat gelap

Satria menghidupkan flash hp nya .

Ia menelisik seluruh yang ada di ruangan ini. Ruangan yang ia masuki seperti nya ruang tamu. Karena ada beberapa sofa dan barang barang lain yang bergelimangan. Seperti habis terkena gempa

Ia melihat ke tengah ruangan,ini bukan seperti yang ada dalam mimpinya, tetapi jika melihat objek itu, kepalanya terasa sakit. Kursi itu,kenapa saat melihat itu kepalanya sakit.

Tak mau merasakan sakit berkepanjangan,ia melangkah mengikuti arah yang ia ingat dalam mimpinya. Ke arah timur. Benar saja,ada sebuah pintu

Kriieeet

Bunyi engsel pintu yang sudah berkarat, membuat suasana terasa mencekam.
Entah kenapa,hawa yang keluar dari ruangan ini terasa dingin dan mencekam.

Langkahnya membawa nya ke dalam ruangan.

Ini tak sama dengan mimpinya,tapi saat mengarahkan flash hp nya ke lantai, terdapat rantai yang telah putus

Krak

Deg

Jantung satria berdetak dengan cepat.
Ada orang yang datang

Ia mematikan flash hp nya,lalu bersembunyi di dekat lemari tua yang ada di ruangan itu

Kriieeet

Pintu ruangan dibuka oleh seseorang

Satria menutup mulut dan hidungnya menggunakan telapak tangan agar nafas nya yang memburu tidak terdengar oleh orang itu.

How Did It End?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang