@nadir.julius0813 is going live
"Lhah, jadi live nih anak," gumam Marshal sambil tersenyum. Dia hanya melihat notifikasi dari aplikasi Instagam di ponselnya tapi tidak membukanya, melainkan langsung masuk ke salah satu ruang latihan di kantor agensi tempatnya bekerja. Marshal memasukkan ponselnya ke dalam saku dan membuka pintu. Dilihatnya Julius duduk di salah satu sofa di ujung ruangan.
Sambil meletakkan makanan pesan antar yang baru diambilnya di lobi, Marshal mendengarkan siaran langsung Julius di sebelahnya, tentu saja Marshal memastikan dirinya tidak masuk ke sudut tangkap kamera. Malam sudah mulai larut. Julius baru saja menyelesaikan jadwal pemotretannya dan mereka berdua memutuskan untuk makan makanan pesan antar dahulu di kantor agensi. Hal itu membuat mereka berdua bisa menguasai ruang latihan tanpa ada orang lain.
"Live kali ini temanya boyfriend material. Kenapa? Banyak banget nih kalian yang ngomongin boyfriend material di lapak komen konten gue." Marshal tak bisa menyimpan senyum lebarnya mendengar tema siaran Julius. Tentu saja dia tahu betapa banyak fans Julius yang memberikan komentar itu di beberapa postingan terakhir Julius.
And Marshal DOES agree so bad with them.
Julius meneruskan obrolannya dengan sesekali membaca komentar yang muncul sementara Marshal langsung melahap bakmi yang baru ia buka.
"Bang Marshal? Nih, selalu kayak gini. Ada agresi dari Marshal-mania di lapak gue. Bentar orangnya baru mulai makan. Kasian nanti kesedak." Marshal melempar pandangan bertanya sambil mengunyah mie di mulutnya.
"Makanya, punya instagram tuh dipake. Posting feed kek, update story kek, live kek. Kalo jamuran gitu kan gue yang diserbu fans lo," omel Julius yang tentu saja dapat didengar oleh penonton siaran langsungnya. "Bercanda, guys. Sebagai teman yang baik kan gue menyediakan lapak dengan sangat ikhlas demi abang gue satu ini. Biar manusiawi dikit kalo ngasi gue kerjaan," lanjutnya sambil berbisik di kalimat terakhir
"Lo mau nge-live sambil makan gak? Keburu gak enak mie nya," tawar Marshal.
"Boleh deh, Bang. Siniin satu." Marshal membuka satu bungkus bakmie lagi dan mengulurkannya ke Julius. Memang Julius tengil, setelah mengambil bakmie di tangan Marshal ditariknya tangan lelaki yang lebih tua itu dan mau tidak mau Marshal terlihat di kamera.
"Sapa fansnya dulu dong, Bang Bro," tawa Julius. Marshal yang tidak siap hanya menoleh sekilas dan melambaikan tangannya. Laki-laki itu ngacir untuk menyelesaikan makanannya.
***
Julius menyelesaikan siaran langsungnya satu jam kemudian. Ujung-ujungnya di akhir siaran, Marshal bergabung dan mengobrol dengan aktor-model itu.
Marshal sebenarnya bukan orang yang ansos atau canggung juga. Dia hanya tidak suka keribetan dunia sosial media. Makanya dia masih mau menuruti permintaan Julius.
Oh tentu saja Marshal akan selalu menuruti Julius-nya.
"Bareng gue ya? Lo gak bawa mobil kan tadi?" tanya Marshal saat mereka turun dari lantai atas tempat ruang latihan berada.
"Boleh. Gue gak bawa tadi. Kan lo yang jemput," jawab Julius sambil membuka ponselnya.
Tiba-tiba raut wajah Julius menggelap lalu diketiknya sesuatu di ponselnya cepat.
"Bang, gak jadi bareng pulang. Gue mau ke tempat Mona. Jam segini masih ada taksi kan?" Julius meracau dan Marshal dapat menangkap kegugupan di wajahnya.
"Gue anter aja ke tempat Mona. Gue bawa mobil gue sendiri kok. Gak pake mobil company," sahut Marshal cepat.
Sepanjang perjalanan, Marshal hanya fokus untuk mengantar Julius ke tujuannya sedangkan lelaki yang duduk di bangku penumpang itu hanya memandang ponselnya dan sesekali membalas pesan.
"Mona gak apa-apa?" tanya Marshal hati-hati.
"Gak tau, Bang. Makanya gue mau cepet-cepet ke apartnya dia."
Untung jalanan sudah lengang. Tidak sampai setengah jam mereka sudah tiba di tujuan. Saat Julius akan turun dari mobil, Marshal menahan tangannya.
"Kalo butuh apa-apa, gue one call away, ya."
"Makasih, Bang. Tapi masalah cewek gue cukup jadi masalah gue aja. Gue gak mau ngrepotin lo."
***
Author's note :
A little bit of NT coded (?) di akhir ya. Kalo masih bingung, Marshal suka sama Julius tapi Juliusnya udah punya pacar. Semangat, Bang Marshal. Jadi bulol nya orang yang bulol ke orang lain memang susah.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Story of Marshal & Julius - MarkMin AU
FanfictionJulius is a rising actor-model. He works. He loves. Marshal does his best to support Julius. He is the manager. But he falls hard for him. A collection of short alternate universe stories of Jaemin as Julius and Mark as Marshal. Setiap chapter...