Emang ya kalau lagi bahagia itu jangan berlebihan, buktinya sekarang Gita udah menderita lagi.
Selama beberapa Minggu kemarin dirinya sudah mendapatkan kedamaian tanpa adanya gangguan dari seorang Shani, sekarang malah muncul yang lebih parah lagi.
Gita ingin sekali menyumpal mulut gadis yang asik berbicara tanpa henti sambil merangkul lengannya itu dengan sebuah lap meja yang ada di sampingnya.
Berisik benar-benar berisik, Gita merasa jauh lebih baik di ganggu oleh Shani jika begini caranya, tapi entah ada apa dengan kating nya itu belakangan ini, kadang cuek tapi terkadang juga perhatian.
"Kak Gita! Nanti ayo jalan-jalan yuk? Hari ini kan malam Minggu masa kak Gita mau mati kebosanan di kost sesak ini?!" Berkali-kali Kathrina terus membujuk Gita untuk menemani nya pergi jalan-jalan.
"Mau lu kasih uang segepok dia juga kagak bakal mau, jadi mending lu diem sebelum gua pukul congor lu itu!" Eli tiba-tiba melewati mereka sambil membawa sekantong sampah untuk dirinya buang diluar.
"Apa sih kak Eli ganggu mulu lu! Bilang aja cemburu soalnya Atin ga ajak kak Eli jalan kan?!"
Eli melempar botol minumannya ke Kathrina. "Ogah juga gua pergi ama toa berjalan kek elu!"
Kathrina mendengus sebal dan kembali menganggu Gita.
Gita yang sudah selesai membuat mie instan nya segera merapikan meja yang sedikit berantakan karena acara memasak nya, dan segera melangkah pergi meninggalkan gadis yang masih asik mengikutinya.
Tiba-tiba langkah nya terhenti saat Shani muncul mendadak didepannya, membuat dirinya hampir menabrakkan sepiring mie nya ke Shani.
Gita sudah memejamkan matanya menahan berbagai gejolak nano-nano yang ada di lubuk hatinya.
"Bisa jangan tiba-tiba didepan aku begini ngga?! Ga liat itu jalan masih lebar juga?!" Kesal Gita.
"Maaf ya Gita." Ucap Shani sambil tersenyum tanpa dosa dan beralih menatap piring yang dibawa Gita, "makan mie mulu kamu ini belakang an Gita, ga sehat tau!"
"Tau nih kak Gita!" Tiba-tiba Kathrina berbicara di tengah-tengah mereka.
"Nyaut aja nih bokem!" Ucap Shani membuat Kathrina memcemberutkan bibirnya.
Shani mengambil piring Gita dan mengganti nya dengan sebuah makanan yang jelas mengandung 4 sehat 5 sempurna yang dirinya beli barusan. "Makan ini! Jangan mie terus, ini buat aku ya!"
"Apa sih kak! gamau, tolong balikin mie aku!" Ucap Gita sambil mencoba kembali mengambil piring ditangan Shani.
Shani terus menghindari tangan Gita yang mencoba meraih piringnya. "makasih ya cantik udah buatin!" Shani segera berlalu pergi meninggalkan Gita.
"Apa nih? Kak Gita pacaran sama kak Shani kah?!" Ucap Kathrina dengan sedikit histeris.
Gita segera menatap tajam gadis cerewet itu. "Mulut tolong dijaga ya!" Dan segera masuk ke kamar nya meninggalkan Kathrina.
"Kak Gita itu punya aku! Jangan mau sama kak Shani yang buaya itu!" Teriak Kathrina saat melihat Gita akan menutup pintu kamarnya.
"Aku denger ya Kathrina!" Shani tiba-tiba menyahut dengan sedikit keras.
____
Entah bagaimana ceritanya tiba-tiba Gita sudah berada di kursi penumpang yang di himpit antara Shani dan Kathrina, di sebelah Kathrina ada Oniel juga yang membuat kursi penumpang terasa amat sesak dan tak ada jarak di antara mereka.
Mereka berhasil menculik Gita setelah melakukan berbagai cara rumit untuk membuat nya bergabung bermain.
Saat mobil milik Shani yang dikendarai oleh Jinan membelok ke kiri, mereka yang di kursi belakang ikut oleng ke kiri membuat badan mungil Oniel terhimpit ke kaca.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hidup itu Luka
ФанфикHidup susah mati pun tidak di ijinkan. "Ma, sebenarnya Gita hidup untuk apa?" ⚠️Content Warning ⚠️